Berita Paser Terkini
Jaga Ketahanan Pangan Desa di Paser Berbasis Dasawisma Keluarga
Pemenuhan kebutuhan dan menjaga ketahanan pangan menjadi tugas penting nasional hingga daerah, utamanya pada wilayah Kabupaten Paser
Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Budi Susilo
Kemudian cemaran kimia seperti residu pestisida, residu obat-obatan hewan, bahan kimia, yang dilarang, penggunaan bahan tambahan yang berlebihan," jelasnya.
Cemaran lainnya, lanjut Yusuf yaitu makrobiologi seperti cacing, kutu, serangga, dan bahaya mikrobiologi yang tidak kelihatan seperti bakteri, khamir, protozoa, kapang, dan jamur serta virus.
"Penggunaan bahan berbahaya yang dilarang digunakan untuk pangan seperti formalin, rhodamin B, Borax, metanil yellow, dan lain sebagainya," tambahnya.
Menurutnya, kekurangan nutrisi seperti protein, kalori, vitamin dan mineral dapat menghambat pertumbuhan si kecil.
Apabila kesalahan dalam penyediaan dan asupan nutrisi berlangsung dalam jangka panjang atau lebih dari 2 tahun, maka dapat mengakibatkan stunting.
"Hal ini penting kita atasi dan dicegah bersama, karena bukan saja berpengaruh terhadap tinggi badannya, tetapi perkembangan otak dan kecerdasan anak ikut terganggu," tutupnya.
Terpisah, Kepala Desa (Kades) Padang Jaya, Dzikri Zulkarnain mengapresiasi kehadiran Dinas Ketahanan Pangan untuk dapat bersinergi membanguan Desa Ketahanan Pangan.
"Tentunya kami apresiasi kehadiran DKP Paser yang terus memeperkuat Dasawisma sebagai ujung tombak pemenuhan pangan dan gizi kelaurga yang B2SA," tutup Dzikri. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.