Berita Nasional Terkini
Ramai Kemesraan Prabowo Subianto - Muhaimin Iskandar, Kata Sekjen PKS soal Nasib Koalisi PKB dan PKS
Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar mesra hingga jadi ramai di media sosial. Bagaimana nasib Koalisi Semut Merah yang dibangun PKB dan PKS?
Disinggung mengenai dukungan terhadap Muhaimin Iskandar (Cak Imin) maju sebagai Capres, Budi mengatakan, pihaknya mendukung penuh. Namun dengan catatan tidak berkoalisi dengan PKS.
"Perlu kami tegaskan bahwa kami tetap dan terus mendukung Gus Muhaimin menjadi Presiden 2024 nanti, kami juga siap bekerja keras memenangkan beliau.
Dan kami yakin semua kader loyal juga satu suara, yang penting jangan bareng PKS," tuturnya.
Jadi Naga Merah
Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid menyebut, Koalisi Semut Merah yang digagas PKB dan PKS berpotensi menjadi semakin besar, menyusul rencana bergabungnya Partai Demokrat.
Jazilul bahkan mengatakan bahwa komunikasi politik terus berjalan di antara partai politik (parpol).
Saat ini, masih ada beberapa parpol yang belum menentukan pasangan koalisi sementara mereka tidak bisa mengusung pasangan calon sendiri sehingga mau tidak mau harus berkoalisi.
Selain Demokrat, ada pula Partai Nasdem dan Gerindra yang belum menentukan pasangan koalisi.
Sementara parpol yang sudah membentuk koalisi yakni Partai Golkar, PPP, dan PAN yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Di antara parpol-parpol yang ada, hanya PDIP yang bisa mengusung paslon capres-cawapres tanpa harus berkoalisi.
Gus Jazil mengatakan, jika Demokrat, Nasdem, dan Gerindra yang saat ini belum menentukan pasangan koalisi bisa bergabung menjadi satu dalam barisan PKB dan PKS maka konstelasi politik nasional akan berubah total.
”Kalau ada nanti tambahan siapa, kan masih banyak. Nasdem belum, Demokrat belum, Gerindra belum.
Nah, kalau ini tiba-tiba gabung, bukan Semut Merah itu, tapi bisa jadi Koalisi Naga Merah,” ujar Gus Jazil, sapaan akrab Jazilul Fawaid, Sabtu, (18/6).
Sebelumnya, istilah Koalisi Semut Merah yang digagas PKB dan PKS muncul karena keduanya sama-sama parpol menengah.
Kendati kecil, jika ada banyak partai kecil yang bergabung maka akan menjadi besar. Selama ini, partai-partai kecil ketika menjalin koalisi dengan ‘partai gajah’ disebut Gus Jazil kurang mendapatklan peran dalam koalisi.
”Kan kita sering berkoalisi dengan gajah di satu tempat, semutnya juga gak dapat peran apa-apa,” ungkapnya.
Gus Jazil mengatakan bahwa tidak masalah jika nantinya partai-partai kecil bertarung dengan partai gajah pada Pilpres 2024, asalkan pertarungan berlangsung sportif dan tanpa saling curiga.
”Semut merah ini kan bisa masuk ke lubang-lubang kecil. Tapi kendati kecil kalau menggigit sakit juga,” kelakarnya.
Mengenai koalisi dengan Demokrat, Gus Jazil mengatakan bahwa deklarasi koalisi akan dilakukan ketika sudah menemukan waktu yang tepat.
”Ini kan baru komunikasi, pacaran, soal deklarasi, soal pengumuman, itu kan soal teknis saja, tidak ada yang terburu-buru.
Tentu kalau kita mau deklarasi, ya nyari hari yang baik, nyari yang suasanya terang, enggak mendung-mendung begini,” ujarnya.
Gus Jazil mengatakan bahwa wacana koalisi ini perlu disampaikan agar publik mengetahui bahwa komunikasi politik di antara partai-partai terus berjalan, termasuk antara PKB, PKS, dan Demokrat.
Menurutnya, PKB ingin membangun koalisi yang memang betul-betul diharapkan oleh rakyat dan yang memiliki peluang menang.
”Karena PKB ini setiap mendukung itu mesti menang. Nah untuk kali ini jangan sampai mitos ini hilang, kita hati-hati, jadi kita lihat kanan, lihat kiri,” tuturnya.
Baca juga: Cak Imin Buka-Bukaan Alasan Ngebet Gandeng Menkeu Sri Mulyani di Pilpres 2024
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.