Virus Corona di Samarinda
Dinkes Samarinda Tegaskan Varian Baru Covid-19 Tidak Ada di Kota Tepian
Dinas Kesehatan Kota Samarinda menegaskan bahwa tidak ditemukan varian baru Covid-19 jenis Omicron yang baru-baru ini ditemukan di Indonesia
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Dinas Kesehatan Kota Samarinda menegaskan bahwa tidak ditemukan varian baru Covid-19 jenis Omicron yang baru-baru ini ditemukan di Indonesia.
Kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang ditemukan di Provinsi DKI Jakarta dan Bali beberapa waktu lalu juga sudah diungkapkan Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin.
Dia juga memprediksi puncak kasus varian baru ini akan berlangsung pada Juli 2022.
"Biasanya puncaknya tercapai satu bulan setelah penemuan kasus pertama. Jadi harusnya di minggu kedua Juli, minggu ketiga Juli, kita akan melihat puncak kasus BA.4 dan BA.5 ini," jelas Budi Gunadi Sadikin, dalam rilis resminya.
Kepala Dinas Kesehatan Samarinda, dr Ismed Kusasih sendiri mengatakan bahwa pihaknya belum mendapati temuan kasus varian BA.4 dan BA.5 di Kota Tepian.
Baca juga: Antisipasi Sebaran Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5, Dinkes Bontang Ingkatkan Disiplin Prokes
Baca juga: Bisa 20.000 Kasus per Hari, Menkes Prediksi Puncak Penularan Virus Corona BA.4 dan BA.5 Akhir Juli
Baca juga: Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Masuk Indonesia, Potensial Lebih Menular, Ini yang harus Diwaspadai
"Belum ada temuan kasus varian baru (BA.4 dan BA.5) di Samarinda," tegasnya, Senin (20/6/2022).
Penelusuran kasus lebih lanjut di Kota Samarinda dikatakan bahwa, pihaknya masih terganjal pemeriksaan sampel yang belum bisa dilakukan di daerah.
Sampel diduga varian BA.4 dan BA.5 jika ditemukan, harus dikirim ke laboratorium Kemenkes RI dan pihaknya menunggu hasil pemeriksaan tersebut.
"Diagnosa memerlukan laboratorium yang spesifik untuk deteksi varian tersebut. Jadi sampel harus ke pusat," terang dr Ismed Kusasih.
Lebih lanjut, dr Ismed Kusasih mengatakan bahwa sampai saat ini tidak ada sampel dari Kita Samarinda, yang dikirim ke Kemenkes RI.
Baca juga: Waspada, Anak Covid-19 Omicron BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di Indonesia, Cek Gejalanya
"Belum ada sampel suspek BA.4 dan BA.5, yang dikirim," sambungnya.
dr Ismed Kusasih sendiri juga terus mengingatkan masyarakat terus meningkatkan protokol kesehatan (prokes) serta kewaspadaan agar terhindar dari penularan Covid-19.
"Kami tentu mengingatkan agar perketat protokol kesehatan Covid-19, jika ditemukan gejala segera ke faskes untuk mendapat pelayanan (pengobatan)," tuturnya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.