Berita Nasional Terkini
Kisah Guru di Pedalaman Papua Barat, Sering Melintasi Hutan dan Jalan Berlumpur
Kisah guru di pedalaman Papua Barat. Inilah yang dialami Paskali Baronama, mereka melintasi hutan dengan jalan berlumpur.
Menuju ke lokasi tempat kerja baru juga tidak mudah, ia menempuh jalur laut selama tujuh hari. Di sana ia bertugas selama tujuh tahun.
"Mulai 2000 hingga 2007, saya bertugas di SD Inpres Sabubar. Setelah itu, pada 2007 hingga 2008 saya kembali pindah ke SD YPK Padma II yang berada di pusat Kota Manokwari," katanya.
Selanjutnya, pada 2009 ia diangkat sebagai Kepala SD Inpres 119 Tahota di Kecamatan Tahota, Kabupaten Manokwari Selatan, Papua Barat.
"Pada 2009 kondisi Tahota sangat memprihatinkan, bila kondisi jalan berlumpur tidak bisa lalui. Perjalanan menuju lokasi sekolah bisa satu minggu," ujarnya.
Baca juga: Kisah Guru Honorer di Nunukan Tidak Lulus PPPK, Tetap Pilih Mengajar meski Berjalan Kaki
Tidak hanya itu, setrum PLN juga belum masuk ke wilayah pemukiman penduduk di Tahota. Akan tetapi, semangatnya untuk mengajar tidak surut.
"Walaupun berstatus kepala sekolah, tetapi saya merangkap tugas seorang guru kelas. Dari awal jadi guru saya mengajar mulai kelas satu sampai kelas enam sendirian," katanya.
Biodata
Nama : Paskalis Baronama
Tempat Tanggal Lahir : Adonara, Flores Timur, NTT, 27 Maret 1976
Pendidikan
: SD hingga SMP di NTT
: SMA Jhon 23 Marauke
: Diploma PGSD di Universitas Cenderawasih (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Artikel ini telah tayang di Tribunpapuabarat.com dengan judul Cerita Paskali Baronama, Guru Pedalaman Papua Barat, Jalan Kaki Dua Hari Dua Malam Menuju Sekolah