Berita Nasional Terkini
Terjawab Jam Berapa Hujan Meteor Malam ini 27 Juni 2022, Ini Cara Menyaksikan dengan Mata Telanjang
Penasaran jam berapa hujan meteor malam ini 27 Juni 2022 dan cara menyaksikannya? simak ulasannya
TRIBUNKALTIM.CO - Penasaran jam berapa hujan meteor malam ini 27 Juni 2022? simak ulasannya.
Selain soal jam berapa hujan meteor malam ini 27 Juni 2022, simak juga cara menyaksikannya.
Fenomena astronomis hujan meteor Bootid akan kembali hadir dan dapat disaksikan pada Senin (27/6/2022) malam.
Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang menjelaskan, intensitas hujan meteor yang akan terjadi bervariasi antara 0-100 meteor per jam ketika di zenit.
Baca juga: Hujan Meteor Quadrantid Bisa Dilihat Selasa 4 Januari 2022, Intensitas Bisa Capai 200 Meteor/ Jam
Hujan meteor Bootid ini berasal dari sisa debu komet periodik 7P/Pons-Winnecke, lanjut dia, yang bisa disaksikan dari seluruh wilayah Indonesia, tanpa menggunakan alat bantu apa pun.
“Bisa (dilihat dari seluruh wilayah Indonesia), selama cuaca cerah, bebas polusi cahaya, dan medan pandang bebas dari penghalang,” ujar Andi saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (25/6/2022).

Tips menyaksikan fenomena hujan meteor Bootid
Bagi Anda yang berkeinginan menyaksikan fenomena hujan meteor Bootid 27 Juni 2022 dapat mengamati arah Timur Laut saat senja bahari atau 30 menit setelah Matahari terbenam.
Puncak dari hujan meteor terjadi pukul 20.30 waktu setempat.
“Berkulminasi di arah Utara pada pukul 20.30 waktu setempat dan terbenam di arah barat laut pukul 02.00 waktu setempat,” papar Andi.
Andi menyampaikan, untuk melihat peristiwa astronomis atau fenomena hujan meteor Bootid pada 27 Juni ini cukup dengan mengarahkan pandangan sesuai dengan titik terbit kemunculan meteor.
Baca juga: Hujan Meteor Terjadi dalam Beberapa Hari Ini, Bisa Dilihat di Langit Indonesia
“Dan amati (fenomena hujan meteor Bootid) tanpa menggunakan alat bantu,” jelasnya.
Namun jika akan merekam hujan meteor ini, dapat menggunakan kamera all-sky yang medan pandangnya 360 derajat dan hadapkan ke zenit (titik di atas kepala).
“Jika diperlukan, unduh aplikasi simulasi planetarium seperti stellarium atau skysafari untuk membantu memandu posisi titik kemunculannya meteor,” tuturnya.
Hujan meteor Bootid merupakan fenomena yang terjadi setiap tahunnya di periode yang sama, dikarenakan Bumi berada di sisa debu komet periodik Pon-Winnecke.
“Jika diamati dari bumi, berada di dekat konstelasi Bootes,” lanjutnya.
Menurut dia, semua hujan meteor mempunyai jadwal masing-masing sesuai dengan letak bumi di beberapa titik sisa-sisa debu komet maupun asteroid di konstelasi tertentu.
“(Untuk peristiwa berikutnya) masih sama tanggalnya sekitar 27 Juni,” pungkas Andi.
Dilansir Kompas.com, 27 Juni 2021, fenomena hujan meteor Bootid juga telah terjadi tahun lalu di tanggal yang sama.
Fenomena hujan meteor Bootid yang terjadi tersebut memiliki waktu puncak selepas pukul 20.00 waktu setempat.
Fenomena hujan meteor Bootid tahun lalu juga bisa disaksikan dari seluruh wilayah Indonesia menggunakan mata telanjang.
Baca juga: Meteor Jatuh dan Timpa Rumah Warga, Air Rendaman Batu Dijadikan Obat, Kisah Ponari Berulang
Berdasarkan kalender astronomi yang dirilis Pusat Riset Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) - BRIN, berikut beberapa fenomena langit yang layak ditunggu.
1. Hujan Meteor Perseid
Perseid merupakan hujan meteor yang berasal dari sisa debu komet 109/PSwifts-Tuttle. Puncak hujan meteor Perseid akan menghiasi langit bumi pada 13 hingga 14 Agustus 2022 mendatang.
Fenomena ini akan turun dengan intensitas maksimal 100 meteor per jam dan dapat disaksikan selama 25 menit sebelum matahari terbit, saat titik radiannya berkulminasi di arah Utara.
2. Gerhana Bulan Total
Gerhana bulan total akan kembali menghiasi langit bumi pada 8 November 2022. Kali ini, gerhana bulan total berlangsung selama 1 jam 24 menit 58 detik, sementara durasi umbral (sebagian dan total) selama 3 jam 39 menit.
Puncak gerhana bulan total dapat disaksikan mulai pukul 06.00 petang waktu setempat.
Sayangnya, ada beberapa wilayah Indonesia yang tidak dapat menampakkan fenomena langit ini, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Bengkulu.
3. Hujan Meteor Geminid
Fenomena langit terakhir yang dapat disaksikan pada pengujung 2022 adalah hujan meteor Geminid.
Hujan meteor yang berasal dari sisa debu asteroid 3200 Phaethon ini diprediksi akan terjadi pada 14-15 Desember 2022.
Menurut informasi dari LAPAN-BRIN, Geminid bisa disaksikan dari arah Timur Laut hingga Barat Laut sejak pukul 20.30 waktu setempat hingga 25 menit sebelum matahari terbit.
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.