Breaking News

Berita Penajam Terkini

Harga Cabai Rawit Rp 120 per Kg, Pedagang Makanan di Penajam Paser Utara Mengeluh

Kenaikan harga cabai rawit di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur, dianggap terlalu menyulitkan

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/NITA RAHAYU
Harga cabai naik tinggi, pedagang makanan Septi asal Penajam Paser Utara mengeluh, Selasa (28/6/2022). Harga cabai rawit di Penajam Paser Utara sudah sentuh angka Rp 120 ribu per kilogram.  

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Kenaikan harga cabai rawit di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur, dianggap terlalu menyulitkan, terutama bagi kalangan pedagang makanan.

Seperti diungkapkan salah satu pedagang makanan yakni Astri Septia (33) kepada TribunKaltim.co.

Septi sapaan akrabnya mengatakan, terjadi penurunan omset yang cukup signifikan, sejak kenaikan harga komoditas cabai rawit dalam sebulan terakhir ini, dari Rp85 ribu menjadi Rp120 ribu per Kilogram (Kg).

"Harga cabai naik ini pengaruh sih dengan penjualan makanan seperti kita ini," ungkapnya Selasa (28/6/2022).

Baca juga: Harga Cabai Rawit di Penajam Paser Utara Terus Meroket, Kini Tembus Rp 120 per Kilogram

Baca juga: Harga Cabai Rawit dan Tomat Melonjak di Pasar Sepinggan, Dipicu Petani Gagal Panen

Baca juga: Stok Cabai Rawit Menipis, Disperindagkop Malinau Bakal Periksa Komoditas di Pasaran

Menurut Septi, dominan pelanggannya menyukai makanan pedas, sementara harga cabai terus melambung tinggi.

"Karena orang kan maunya itu makanan pedas, sementara harga lombok segitu mahalnya," tambahnya.

Menyiasati itu, dirinya terpaksa harus mengurangi porsi sambal dalam makanan yang dibuatnya.

"Jadi kita menyiasatinya supaya tidak terlalu rugi dikurangi porsinya, tadinya satu sendok jadi setengah sendok perbungkusnya," paparnya.

Septi juga memaparkan, dalam sehari ia bisa menghabiskan 3 hingga 4 Kilogram (Kg) cabai. Dan sebisa mungkin ia mengakui dirinya berupaya mengurangi jumlah tersebut seiring kenaikannya.

Baca juga: Harga Cabai Rawit di Balikpapan Naik Hampir 2 Kali Lipat, Kenaikannya Capai Rp 30 Ribu/Kg

"Kalau dinaikkan harga makanan belum karena masih bisa dirubah porsinya," tambahnya.

Ia hanya berharap, pemerintah segera memberikan solusi atas kenaikan harga tersebut. Sebab kenaikan ini memang kerap kali terjadi menjelang lebaran, namun kali ini kenaikannya diakui cukup lama dan cukup tinggi.

Harapannya maunya supaya bisa normal lagi harganya sepeti dulu.

Jelas ada penurunan omset juga, sudah mau satu bulan mau idul adha, biasanya memang naik, cuma ini paling lama.

"Karena setelah idul Fitri sampai sekarang," tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved