Wujudkan SDM Unggul dan Kompeten, PKT Bekali 30 Warga Bontang Sertifikasi Ahli K3 Umum BNSP

PKT menggelar pelatihan dan sertifikasi Ahli K3 Umum sesuai standar Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) bagi warga Bontang.

Editor: Diah Anggraeni
HO/PKT
PKT bekerja sama dengan PJK3 PT Mawi Sarana Samawi dan LSP BNSP menggelar pelatihan dan sertifikasi ahli K3 umum sesuai standar Badan Nasional Sertifikasi Profesi bagi warga Bontang selama 4 hari,  27-30 Juni 2022. 

TRIBUNKALTIM.CO - Tingkatkan kapasitas SDM lokal dalam memenuhi tuntutan pasar kerja dan industri, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) gelar pelatihan dan sertifikasi Ahli K3 Umum sesuai standar Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) bagi warga Bontang.

Kegiatan ini menggandeng Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3) PT Mawi Sarana Samawi dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) BNSP selama 4 hari,  27-30 Juni 2022.

Baca juga: Berkat CSR PKT, Asma Sukses Kembangkan Bisnis Ma’rifah Herbal hingga Menembus Pasar Nasional

SVP SBU JPP PKT Muhammad Erriza, mengatakan pelatihan dan sertifikasi ini digelar sebagai bentuk dukungan PKT terhadap pengembangan kapasitas SDM lokal agar lebih berdaya saing, sekaligus upaya memenuhi tuntutan dunia usaha di dalam dan luar negeri.

Di mana ahli K3 umum sangat dibutuhkan, untuk mengukur kemampuan kerja industri di bidang K3 yang sesuai standar.

Pelatihan dan sertifikasi diikuti 30 peserta, masing-masing 10 orang dari Kelurahan Guntung, 10 orang dari Kelurahan Loktuan dan 10 lainnya dari berbagai Kelurahan di Kota Bontang.

"Pelatihan dan sertifikasi ini sebagai wujud kepedulian PKT untuk pengembangan kapasitas SDM lokal agar mampu bersaing dengan tenaga ahli K3 dari luar, utamanya standar kompetensi bagi SDM K3 yang diakui secara nasional maupun internasional," ujar Erriza.

Pelatihan Ahli K3 umum meliputi perancangan strategi pengendalian risiko K3 di tempat kerja, implementasi komunikasi K3, pengawasan pelaksanaan izin kerja, pelaksanaan pengukuran faktor bahaya di tempat kerja, pengelolaan alat pelindung diri (APD), penerapan program pelayanan kesehatan kerja, serta penerapan manajemen risiko K3.

Baca juga: Stafsus Presiden Sukardi Rinakit Apresiasi Kontribusi PKT Jaga Ketahanan Pangan dan Keragaman Budaya

Selanjutnya peserta juga dibekali kemampuan merancang sistem tanggap darurat, mengelola pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) di tempat kerja, mengelola tindakan tanggap darurat dan sistem dokumentasi K3, serta evaluasi pemenuhan persyaratan dan prosedur K3 dan investigasi kecelakaan kerja.

"Sertifikasi dilakukan untuk memenuhi standar kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI) bagi para peserta, sebagai acuan dalam mengukur kemampuan kerja seperti aspek pengetahuan, keterampilan hingga sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas sesuai perundang-undangan yang berlaku," terang Erriza.

SVP Teknologi PKT Heri Subagyo, menambahkan dari hasil pelatihan dan sertifikasi yang dilaksanakan, seluruh peserta dinyatakan kompeten oleh para asesor LSP BNSP dan berhak menyandang predikat Ahli K3 Umum.

Dirinya berharap kedepan hasil pelatihan dan sertifikasi ini bermanfaat dalam memenuhi tuntutan pasar kerja di Kota Bontang maupun secara Nasional dan Internasional.

"Para peserta kami harap bisa berperan signifikan dalam mendorong penerapan K3 sebagai sebuah budaya di lingkungan kerja, mengingat pemahaman terkait K3 telah diserap dengan baik hingga dinyatakan kompeten," pesan Heri, saat menutup pelatihan dan sertifikasi, Kamis (30/6/2022).

Baca juga: Dukung Pengembangan UMK Bontang, PKT Fasilitasi Sarana Khatulistiwa Expo 2022

Mewakili Pemkot Bontang, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Bontang Abdu Safa Muha, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kesinambungan peran PKT dalam meningkatkan daya saing SDM lokal, agar ke depan mampu menghadapi tantangan serta persaingan pasar kerja yang semakin tinggi.

Menurut Abdu Safa Muha, pelatihan dan sertifikasi ini merupakan salah satu keahlian yang sangat dibutuhkan industri secara nasional dan global, sehingga dengan bekal yang diberikan PKT dapat menjadi modal awal bagi warga Bontang untuk bersaing dengan tenaga ahli dari luar.

"Ini salah satu bukti kepedulian PKT untuk pengembangan SDM lokal agar lebih berdaya saing. Apalagi keahlian seperti ini sangat jarang dan dibutuhkan di pasar kerja, sehingga bisa menjadi modal bagi putra daerah untuk menjawab tantangan industri saat ini," papar Safa Muha.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved