Berita Nasional Terkini

Hari Ini 4 Juli, PNI Resmi Didirikan Soekarno 95 Tahun Silam, Jadi Partai Tertua di Indonesia

Hari ini, 95 tahun lalu, Partai Nasional Indonesia (PNI) resmi berdiri pada 4 Juli 1927 di Bandung dan pertama kali diproklamirkan oleh Soekarno

Editor: Aris
HO/historia.id
Soekarno dengan lambang Partai Nasional Indonesia (PNI) di belakangnya. 

TRIBUNKALTIM.CO - Hari ini, Senin (4/7/2022) memiliki beberapa peristiwa besar dalam sejarah.

Selain memperingati hari kemerdekaan Amerika Serikat (AS) yang jatuh pada hari ini, tanggal 4 Juli juga memiliki sejarah penting bagi salah satu partai tertua di Indonesia.

Partai itu adalah Partai Nasional Indonesia (PNI), dimana PNI resmi berdiri pada 4 Juli 1927 di Bandung dan pertama kali diproklamirkan oleh sang proklamator yang juga presiden pertama Republik Indonesia (RI) Soekarno.

Baca juga: Sudah Ada 34 Partai Nasional dan 4 Partai Lokal Aceh Sudah Miliki Akun Sipol Pemilu 2024 di KPU RI

Partai Nasional Indonesia sendiri menjadi partai politik tertua yang diketuai oleh Tjipto Mangoenkoesoemo, Sartono, Iskak Tjokroadisurjo, dan Sunaryo.

Dilansir dari Kompas.com, Partai PNI Partai Nasional Indonesia lahir sebagai organisasi untuk mengekspreksikan rasa nasionalisme Indonesia pada masa pra kemerdekaan.

Kemudian pada 4 Juli 1927, Soekarno, membentuk sebuah gerakan yang dinamakan Persatuan Nasional Indonesia.

Baca juga: Tanggal 4 Juli, Peringatan Hari Kemerdekaan AS, Mengenang Wafatnya John Adams dan Thomas Jefferson

Kemudian pada Mei 1928, terjadi perubahan nama menjadi Partai Nasional Indonesia.

Tujuan adanya organisasi ini adalah kemandirian ekonomi dan politik untuk kepulauan Indonesia.

PNI sendiri dibentuk didasarkan pada gagasan untuk tidak bekerja sama dengan pemerintah Hindia Belanda dan pada akhir Desember 1929, PNI memiliki sebanyak 10.000 anggota.

Baca juga: Sisi Lain dan Profil Rima Melati, Kenal dengan Presiden Soekarno Berawal dari Ajakan Non Kawilarang

Hal ini kemudian membuat para pihak berwenang merasa khawatir, sehingga Soekarno dan tujuh pemimpin partai lainnya ditangkap pada Desember 1929.

Mereka diadili karena dianggap mengancam ketertiban umum dan PNI pun dibubarkan pada 25 April 1931.

Sampai akhirnya, pada 19 Agustus, Soekarno yang baru saja dilantik menjadi Presiden dalam rapat bersama PPKI mengusulkan untuk membentuk negara partai sebagai media bagi rakyat dalam mendukung pemerintah.

Baca juga: Tanggal 6 Juni Memperingati Hari Apa? Simak Mengenang Hari Lahirnya Presiden Pertama RI Soekarno

PPKI kemudian mendirikan partai negara yang dinamai Partai Nasional Indonesia, diambil dari nama partai pra-perang Soekarno.

Tokoh PNI:

1. Tjipto Mangunkusumo

2. Sartono

3. Iskaw Tjokrohadisuryo

4. Sunaryo

5. Soekarno

6. Moh. Hatta

7. Gatot Mangkoepradja

8. Soepriadinata

9. Maskun Sumadiredja

10. Amir Sjarifuddin

11. Wilopo

12. Hardi

13. Suwiryo

14. Ali Sastroamidjojo

15. Djuanda Kartawidjaja

16. Mohammad Isnaeni

17. Supeni

18. Sanusi Hardjadinata

19. Sarmidi Mangunsarkoro

Baca juga: Bantah Isu PDIP Tolak Berkoalisi untuk Pilpres 2024, Puan Maharani Sebut Siap Jajaki Semua Partai

Perkembangan PNI:

1929

PNI dianggap membahayakan Belanda karena menyebarkan ajaran-ajaran pergerakan kemerdekaan sehingga Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan perintah penangkapan.

Perintah tersebut diberikan pada 24 Desember 1929 dan penangkapan baru dilakukan tanggal 29 Desember 1929 terhadap para tokoh PNI di Yogyakarta.

Mereka adalah Soekarno, Gatot Mangkupraja, Soepriadinata, dan Maskun Sumadiredja.

1930

Para tokoh diadili pada 18 Agustus 1930. Setelahnya mereka dimasukkan ke penjara Sukamiskin, Bandung.

1931

Pimpinan PNI, Soekarno, diganti oleh Sartono. Kemudian Sartono membubarkan PNI dan membentuk Partindo pada 25 April 1931.

Namun, hal tersebut ditolak oleh Moh. Hatta, sehingga dibentuk kembali PNI-Baru atau Pendidikan Nasional Indonesia.

1955

PNI memenangkan pemilu 1955

1973

PNI bergabung dengan empat peserta pemilu 1971 dan terbentuk Partai Demokrasi Indonesia

1999

PNI menjadi peserta pemilu 1999.

2002

PNI berubah nama menjadi PNI Marhaenisme dipimpin oleh Sukmawati Soekarnoputri, anak dari Soekarno. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved