Virus Corona
Dialog di Balikpapan soal Efek Pandemi Covid-19, Cakupan Imunisasi Menurun
Selama adanya pandemi Covid-19 dua tahun, banyak hal yang telah ikut merubah wajah kesehatan global.
Penulis: Ary Nindita Intan R S | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Selama adanya pandemi Covid-19 dua tahun, banyak hal yang telah ikut merubah wajah kesehatan global.
Salah satunya yang paling terdekat kaitannya dengan cakupan imunisasi.
Selama pandemi covid-19 adanya penurunan cakupan imunisasi.
Demikian dibeberkan oleh dr Dina Kurniasih Spesialis Anak saat berada di Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur pada Selasa (5/7/2022).
Baca juga: Selama Pandemi Covid-19, Angka Kecelakaan Lau Lintas di Paser Alami Penurunan
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, Berikut Capaian Vaksinasi Booster dan Lansia yang Terbanyak
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan dan Samarinda, Mahulu Sempat Zona Hijau Kini jadi Kuning
Pada tahun 2019 hingga 2022 target imunisasi sebanyak 93 persen, tetapi yang dicapai hanya 80 sekian persen.
Hal ini dapat berdampak pada kesenjangan imunitas yang berpotensi adanya Kejadian Luar Biasa (KLB).
Agar tidak terjadinya kesenjangan imunitas tersebut, maka Dinas Kesehatan (Dinkes) Balikpapan mengambil langkah-langkah dengan mengadakan agenda Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN).
Agenda ini dilaksanakan pada Selasa 5 Juli 2022 di Pentacity Ewalk Balikpapan, yang dihadiri oleh masyarakat umum.
dr Dina Kurniasih Spesialis Anak, mengungkapkan pada tahun 2018 hingga 2021 di Indonesia, terdapat 1.7 juta anak tercatat tidak adanya imunisasi yang lengkap.
Dengan hal ini dikhawatirkan timbulnya penyakit-penyakit yang sudah dicegah dengan imunisasi akan muncul kembali.
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, Varian Delta Belum Terdeteksi, Satgas Covid-19 Antisipasi
“Bayangkan anak 1.7 juga yang tidak imunisasi terkena Campak Rubela, sering sakit, berat badan tidak naik terus menerus otomatis akan mempengaruhi tinggi badan anak juga,” kata Dina.
“Jika 1 anak sudah terkena Campak Rubela, ia tidak hanya akan menularkan 1 anak lainnya. Tetapi menularkan 12 sampai 18 anak disekitarnya,” tambahnya.
Dina mengatakan, jika imunisasi tidak tercapai dengan baik, maka akan terjadinya gangguan pertumbuhan anak.
“Di usia 2 tahun pertama, 90 persen sel-sel saraf akan terjadi pematangan saraf. Jika hal ini tidak berkembang dengan baik, maka kecerdasan anak menjadi tidak optimal,” ujar Dina.
Efek sakit dari imunisasi seperti kesakitan saat disuntik, maupun demam setelah imunasi itu sangat wajar dan aman.