Pendidikan

Mengenal Strict Parent atau Orangtua yang Keras dan Kaku, Cek Dampaknya bagi Anak

Memperlakukan anak-anak memang harus hati-hati dan penuh kesabaran serta tidak boleh dilakukan dengan cara yang sembarangan.

Editor: Aris
Gambar oleh Daniela Dimitrova dari Pixabay
Ilustrasi anak sedang tidur. Jangan lupa mengajarkan anak doa sebelum tidur. 

- Menghukum anak-anak dengan keras

- Menahan kasih sayang dan kehangatan

- Sangat menuntut anak-anak

Baca juga: Tips Aplikasi Edit Video: Template CapCut Tidak Muncul, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Konsekuensi dari pola asuh yang ketat (strict parenting)

Orangtua yang otoriter mengharapkan anak-anak mereka untuk mengikuti aturan mereka tanpa pertanyaan atau diskusi.

Mereka menghukum anak-anak dengan keras karena tidak mematuhinya.

Pola asuh seperti ini bisa menjadi kekerasan fisik dan emosional.

Meskipun memiliki batasan dan harapan terhadap anak-anak adalah sesuatu yang wajar, aturan harus diimbangi dengan kehangatan dan rasa hormat untuk anak.

Baca juga: Tips Membeli Mobil Bekas, Begini Cara Cek Kendaraan yang Pernah Mengalami Kecelakaan

Anak-anak dari orangtua yang terlalu ketat mungkin memiliki beberapa masalah berikut:

1. Tingkat percaya diri yang rendah

Sebuah penelitian terhadap mahasiswa menemukan bahwa mereka yang orangtuanya lebih otoriter memiliki kepercayaan diri yang rendah.

Mereka memiliki lebih banyak masalah perilaku dan menunjukkan lebih sedikit inisiatif dan ketekunan daripada siswa yang orangtuanya tidak begitu ketat.

2. Kenakalan

Orangtua yang ketat dan suka mengontrol cenderung membesarkan anak-anak yang tidak sopan dan nakal.

Ironisnya, anak-anak yang orangtuanya ketat tidak melihat orang tuanya sebagai figur otoritas yang sah.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved