Berita Viral
Siapa Julianto Eka Putra? Ini Sosok Motivator JE, Terdakwa Kasus Pelecehan Seksual yang Jadi Sorotan
Siapa Julianto Eka Putra? Ini sosok motivator JE, terdakwa kasus pelecehan seksual yang jadi sorotan. Simak profil, rekam jejak dan kasusnya.
Kisah Hidupnya Diangkat ke Layar Lebar
Dikutip dari artikel di Kompas.com, perjuangan nyata Julianto Eka Putra dan kisah para murid SMA SPI telah diadaptasi ke film layar lebar, yang tayang pada 2019.
Sebuah film berjudul Say I Love You yang disutradarai Faozan Rizal yang sebelumnya menyutradarai “Habibie Ainun” (2012).
Film tersebut dibintangi Verdi Solaiman, Dinda Hauw, Aldi Maldini, Rachel Amanda, dan Olga Lidya.
Terseret Kasus Dugaan Pelecehan
Pada 2021, polisi mengusut kasus dugaan pelecehan di Sekolah Selamat Pagi Indonesia di Kota Batu, Malang, sekolah yang didirikan Motivator JE atau Julianto Eka Putra.
Bahkan, dikutip dari artikel Kompas TV berjudul "Kepsek dan Kepala Asrama Sekolah SPI Diduga Lakukan Kekerasan Fisik ke Sejumlah Siswa", diduga ada kasus kekerasan fisik yang juga terjadi di lingkungan sekolah itu.
Baca juga: Speak Up! Ini Penyebab Aming Bungkam Setelah Alami Pelecehan Seksual Sejak Kelas 5 SD
Disebutkan, Pemilik SPI Kota Batu Malang Julianto Eka Putra ditetapkan sebagai tersangka Agustus 2021.
Namun, pengusutan kasus kejahatan yang diduga terjadi pada puluhan siswa sekolah tersebut seakan jalan di tempat.
15 November lalu, Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Kota Batu kembali melaporkan pemilik sekolah Selamat Pagi Indonesia ke polisi karena ada dua korban baru.
Pelapor berharap, polisi bisa bergerak cepat mengusut kasus dugaan pelecehan yang sudah terjadi selama bertahun-tahun ini.
Kriminolog menilai, polisi harus bekerja keras mencari bukti kasus ini.
Pasalnya rentang waktu kejadian dan pelaporan yang cukup jauh bisa menjadi masalah untuk mendapat hasil visum yang memadai sebagai barang bukti.
Belum lagi kasus pelecehan oleh pemilik sekolah Selamat Pagi Indonesia rampung ditangani polisi, kepala sekolah, dan seorang kepala asrama juga diadukan karena kasus dugaan kekerasan fisik terhadap sejumlah siswa di lingkungan sekolah.
Wakil pelapor memaparkan, dugaan kekerasan fisik ini terjadi pada Mei 2021 lalu. Ia membawa bukti sebuah rekaman suara yang diduga milik kepala asrama tengah memarahi siswa menggunakan kekerasan.