Berita Kaltim Terkini
Polemik Harga Cabai di Kaltim, di Balikpapan Harga Turun, Tapi di Bontang Makin Melonjak Naik
Di Kaltim, terdapat daerah yang mengalami penurunan harga cabai. Tapi, di daerah lain di Kaltim juga ada harga cabai yang malah makin melambung naik
TRIBUNKALTIM.CO - Polemik naik turun harga cabai di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) jelang Idul Adha 1443 Hijriah mmenimbulkan tanda tanya.
Di Kaltim, terdapat daerah atau kabupaten/Kota yang mengalami penurunan harga cabai.
Tapi, di daerah lain di Kaltim juga ada harga cabai yang malah makin melambung naik harganya.
Baca juga: Jelang Idul Adha 1443 H, Harga Cabai di Pasar Pandan Sari Balikpapan Turun Rp 80 Ribu per Kilogram
Sebut saja di Kota Balikpapan yang sempat mematok harga Rp 90 Ribu hingga Rp 100 ribu per kikogramnya, kini harga cabai menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha do kota tersebut terpantau turun dikisaran Rp 80 Ribu per kilogramnya.
Hal itu juga dibenarkan oleh Arif (52), salah satu penjual cabai di Pasar Pandan Sari Kota Balikpapan.
“Sudah turun sekarang, kemarin naik karena kurangnya pemasok kan. Harga ikut turun walau cuma 10 persen. Untuk stoknya sudah stabil, cuma harga masih mahal kalau saya bilang,” ujar Arif kepada Tribunkaltim.co, Jumat (8/7/2022).
Menurut Arif, selain harga naik nya cabe, kondisi dari cabai sendiri juga mempengaruhi pendapatannya yang sekarang menurun.
“Pendapatan ikut berpengaruh ya, kadang juga sudah harga naik kita rugi dengan kondisi cabainya. Karena kondisi cabai tidak semuanya mulus, ada juga yang rusak. Menurunnya bisa sampe 20 persen kalau jelek banget," tambahnya.
Arif meyakinkan hingga menjelang Iduladha nanti, harga cabai diprediksi Rp 80 Ribu per kilogramnya.
“Denger-denger sih harganya tetap Rp 80 Ribu sampai menjelang Idul Adha, nah kalau kira-kira ada perubahan harga lagi setelah Idul Adha belum tau ya,” ujar Arif.
Baca juga: Harga Cabai di Bontang Semakin Pedas hingga Tembus Rp 115 Ribu/Kg
Ia berharap agar harga cabai bisa kembali normal seperti sedia kali.
“Semoga cepat stabil lah harganya. Soalnya kasian di pembeli, karena kalau penjual ini kan ikut modal aja,” harapnya.
Tapi, berbeda lagi dengan kondisi cabai di Kota Bontang yang harganya malah makin melonjak tinggi.
Bahakan, jelang Idul Adha, segala kebutuhan pokok serba naik di pasar tradisional Kota Bontang.
Untuk harga cabai di Bontang juga semakin pedas hingga menembus Rp 115 ribu per kilogram.
Baca juga: Jelang Idul Adha, Harga Cabai dan Bawang Merah di Bontang Terus Melonjak
Kenaikan harga cabai ini berlangsung secara bertahap sejak sejak Idul Fitri hingga sekarang.
Tentunya kondisi ini dikeluhkan para ibu rumah tangga yang kerap berbelanja di pasar tradisional.
Salah seorang pedagang sayuran di Pasar Tamrin Bontang, Nurhayati menuturkan, komoditas cabai sejak beberapa pekan terakhir naik secara bertahap dari harga normal.
Bahkan saat ini harga cabai mencapai Rp 100 hingga Rp 115 ribu per kilogram.
Dua pekan setelah Idul Fitri lalu, harga cabai sempat normal, yakni hanya Rp 50 ribu per kilogram.
Baca juga: Mukbang Ayam Geprek dan Kentang Goreng ala Sisca Kohl, Netizen Malah Singgung soal Cabai
Namun setelah itu, harga kemudian tiba-tiba merangkak naik Rp 70 ribu per kilogram.
“Naiknya bertahap. Sempat juga Rp 80 hingga Rp 90 ribu per kilogram. Tidak tahu apa penyebabnya kenapa naik,” ujarnya saat ditemu di lapaknya, Jumat (8/7/2022).
Bukan cuman cabai, harga komoditas bawang merah juga meroket beberapa pekan terakhir.
Bahkan harganya tembus Rp 70 hingga 80 ribu per kilogram.
“Padahal harga normal cuman Rp 35 ribu aja. Naiknya bawang ini berbarengan dengan cabai,” tuturnya.
Sementara harga komoditas bawang putih masih terpantau cenderung relatif normal, bagitu juga dengan harga tomat.
“Tomat sempat naik, tapi naiknya normal karena mau lebaran, yakni Rp 20 ribu per kilogram. Sama seperti bawang putih juga naiknya normal, yakni Rp 38 ribu,” ucapnya. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.