Kabar Artis
Is Pusakata Mantan Vokalis Payung Teduh Mengaku Luapkan dalam Lagu tentang Kisah Rumah Tangganya
Mantan vokalis Payung Teduh, Is Pusakata menuturkan bahwa ia pernah meluapkan lagu tentang kepedihan hatinya bersama sang istri.
TRIBUNKALTIM.CO - Mantan vokalis Payung Teduh, Is Pusakata menceritakan pengalaman yang sempat ia lalui bersama istrinya.
Pengalaman Is Pusakata yang pernah merasakan kepedihan hati bersama istrinya.
Pengalaman kepedihan itulah yang Is Pusakata luapkan dalam sebuah lagu.
Hal itu ia ungkapkan langsung dalam podcast Naik Clas.
Baca juga: Hilang dari Panggung, Is Pusakata Mantan Vokalis Payung Teduh Beberkan Nasibnya Usai Vakum dari Band
Dalam podcast tersebut, Is Pusakata menceritakan pada Soleh Solihun.
"Loe berarti bikin lagu itu lebih mencari memori manisnya ketimbang yang sedih-sedihnya," ungkap Soleh.
Mendengar pernyataan Soleh, Is mengungkapkan bahwa tidak hanya memori manis yang ia tuangkan ke lagu. Namun, memori sedih pun ditorehkan dalam sebuah lagu.
"Waduh di atas meja pedih banget mas.
Baca juga: 5 Tahun Vakum, Eks Vokalis Payung Teduh Kembali Berkarya, Is:Lebih Waras, Lebih Nikmati Kebahagiaan
Lagu hampir pekat sama istri mas," tutur Is.
Lalu, Is menyanyikan lagu dengan alunan gitarnya.
"Di atas meja rindu itu hilang dalam kata-kata.
Ini pas lagi sibuk-sibuknya, nggak di rumah nih.
"Sebentar lagi kita saling lupa oh oh.." kata Is.
Mendengar nyanyian Is, Soleh kembali menanyakan sesuatu.
"Itu loe sedih?"tanya Soleh.
"Lagu berantem mas. Nih kopi, teh nih.
Nggak ada kata-kata di dalamnya.
Pamit lagi pergi ninggalin rumah," ungkap Is.
Kemudian, Is kembali menyanyi dengan memainkan gitarnya.
"Kita menjelma pagi dingin yang dipayungi kabut tak bisa lagi bercerita apa adanya,"
Setelah itu, ia menjelaskan kesimpulan dari lagunya yang ada dia dapatkan setelah pulang dari Makassar.
Lalu, Is kembali menyanyikan lagunya.
"Kenapa takut pada lara sementara semua rasa bisa kita cipta akan selalu ada terang di sela-sela gelisah yang menunggu reda,"
Is kembali menjelaskan.
"Itu lagu yang menciptakan kepedihanku berdua dengan istriku," tutur Is.
"Nyaris ditinggalkan?" ucap Soleh.
"Nyaris usai. Aduh dikupas gue disini. Begitulah," tutur Is
Mengetahui hal itu, Soleh menanyakan perihal apa yang membuat Is dan Istri masih bisa bertahan.
"Apa yang membuat bertahan?"tanya Soleh.
"Reff tadi. Mengapa takut pada lara sementara semua rasa bisa kita cipta gitu.
Lara pasti akan selalu ada," imbuh Is.
(TribunKaltim.co/Hartina Mahardhika)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.