Berita Nasional Terkini

Ada Apa? Yoris Mendadak Minta Tak Dibela, Ungkap Hal Terbaru Soal Kasus Subang dan Siap Bantu Polisi

Yoris Raja Amanullah, saksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat atau yang biasa disebut Kasus Subang mengungkap hal hal baru.

Editor: Doan Pardede
Capture YouTube Misteri Mbak Suci
(ilustrasi) Yoris saat berbincang di kanal YouTube Mbak Suci. Saksi kasus pembunuhan ibu dan anak, Yanti Jubaedah dan suaminya, Yoris Raja Amanullah. Yoris akhirnya menjawab tudingan terlibat dalam kasus Subang. 

TRIBUNKALTIM.CO - Yoris Raja Amanullah, saksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat atau yang biasa disebut Kasus Subang mengungkap hal hal baru.

Hingga saat ini, terhitung sudah 10 bulan kasus pembunuhan ibu dan anak, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, di Subang, Jawa Barat belum kunjung terungkap.

Siapa pembunuh Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu yang ditemukan tewas mengenaskan di bagasi mobil Alphard pada 18 Agustus 2021 lalu belum kunjung terungkap.

Saksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat atau yang biasa disebut Kasus Subang, Yoris Raja Amanullah kembali membuat pernyataan tak terduga.

Baca juga: Terbaru! Terjawab Kenapa Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Tak Kunjung Diumumkan Walau Banyak Petunjuk

Yoris yang juga anak korban kasus Subang, Tuti Suhartini dan kakak korban Amalia Mustika Ratu meminta netizen untuk tidak membela dia, istrinya, Yanti Jubaedah dan saksi lain.

Yoris hanya meminta netizen untuk membela korban kasus Subang, Tuti dan Amel.

Pernyataan Yoris ini ditulis di judul video terbaru yang diunggah di channel youtube pribadinya, Minggu (10/7/2022).

Dalma video itu tampak Yoris dan Yanti tengah berziarah ke makam Tuti dan Amel.

Yoris tampak menyiramkan air di atas pusara ibu dan adiknya, sementara Yanti menaburkan bunga.

"RENUNGKAN! BELA-LAH KORBAN ( MAMAH DAN AMEL)! BUKAN SAYA, ISTRI SAYA MAUPUN SAKSI LAINYA ! BISMILLAH," tulis Yoris.

Unggahan terbaru Yoris ini pun langsung banjir pertanyaan netizen.

"APA MAKSUDNYA NIH JUDUL ? SAYA GAK BELA BANG YORIS DAN ISTRI JUSTRU MENCURIGAI KALIAN BERDUA TP SEMOGA BANG YORIS DAN ISTRI TDK TERLIBAT. HARAP BANTU KEPOLISIAN JIKA MEMPUNYAI INFORMASI DAN GAK PERLU DISHARE KE MEDIA INFORMASI PENTING ITU," tulis akun @Atta.

Pertanyaan itu pun dijawab Yoris.

"Siap kita pasti terus bantu dan kawal Kepolisian," tulisnya.

Lalu, ada juga akun @MY Channel yang langsung memberi pertanyaan menohok.

"Apakah aa..dan teh yanti terlibat???," tanyanya.

Pertanyaan itu dijawab Yoris dengan santai.

"Ke penyidik aja bang my chanel.. Hehe soal terlibat atau tidak itu ada di kepolisian saya sekarang hanya sebatas saksi dan istri... Kawall terus," tulsinya.

Lalu, ada juga yang penasaran tentang judul video itu ditujukan untuk siapa.

Yoris tidak menjawab pertanyaan itu, justru menyebut bahwa apa yang dituliskan itu sebuah logika.

"Memang seperti itu logikanya !? Korban Mamah dan Amel mereka yang wajib di bela!!," jawabnya.

"Jadi jgn bela Yoris dan Yanti," sambung MY Channel.

Baca juga: UPDATE Kasus Subang: Dokter Hastry Bahas Soal Alat Bukti, Yosef Baru Tahu Yoris Ganti Nomor HP

Dan Yoris kembali menjawab: @MY Channel dan semua saksi lainnya karena status kita semua saksi kak. Logis kan?

Lalu, ada juga netizen yang curiga alibi apa lagi yang dibuat Yoris.

Kali ini, ketua yayasan Bina Prestasi Nasional itu menyangkal pernyataannya itu alibi.

"Bukan alibi! ini logika!," tegasnya seperti dilansir Surya.co.id di artikel berjudul KASUS SUBANG TERBARU, Yoris Akhirnya Jawab Tudingan Terlibat, Katanya: Bela-lah Korban, Bukan Saya.

Tengah Sakit

Sebelumnya, Yoris menjadi sorotan setelah memilih berpisah kongsi dengan sang ayah, Yosef Hidayah yang juga menjadi saksi kasus Subang.

Dan setelah berpisah, Yosef justru mengungkap kejanggalan-kejanggalan Yoris dalam kasus Subang.

Tak cuma itu. Dedi, mantan anak buah Yoris di yayasan Bina Prestasi Nasional juga mengungkap kejanggalan Yoris.

Sampai saat ini Yoris memilih diam terkait sorotan-sorotan yang ditujukan padanya.

Justru kabar kurang baik kini menimpanya. Kondisi Yoris kini tengah sakit.

Hal ini terungkap dalam video terbaru yang diunggah di channel youtube Yoris and Family pada Jumat (8/7/2022).

Tampak Yoris tengah mengantre obat disebuah rumah sakit.

Yoris tak menyebut penyakit apa yang dideritanya, hanya saja dia mengungkapkan saran dari dokter untuk istirahat.

Baca juga: Kasus Subang Terbaru: Keberadaan Perhiasan Milik Tuti dan Amalia Terungkap, Yosef: Mimin Tak Dikasih

"Alhamdulillah udah beres udah selesai berobat. Sekarang tinggal istirahat. Kata dokter gak boleh terlalu lelah, Mungkin kemarin karena naik turun tangga," ucap Yoris dalam videonya.

Mengetahui kondisi Yoris yang sakit, para netizen pun mendoakan agar segera sembuh, meski banyak juga netizen yang nyinyir.

Sementara Yoris di judul videonya justru menuliskan kalimat yang bikin penasaran.

"Jangan-jangan!?," tulis Yoris.

Bukan kali ini saja Yoris menuiskan kalimat aneh di judul videonya.

Sebelumnya, Yoris juga menuliskan judul aneh di video perayaan ulang tahun anaknya yang diunggah di channel youtube-nya.

"POTRET KEBAHAGIAN DAN KEBERSAMAAN KELUARGA KAMI!? ADA YANG SALAH!?," tulis Yoris.

Di video itu, tampak kedua almarhumah, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu bahagia menyaksikan ulang tahun anak Yoris.

Hadir juga Yosef, ayah Yoris dan Yanti Jubaedah, istrinya.

Kontan. video ini pun mengundang komentar netizen.

Dari sejumlah komentar, ada yang meminta Yoris mengklarifikasi pernyataan Yosef di channel youtube Koin Seribu 77.

"Klarifikasi pernyataan papah di Chanel koin77 dong A," tulis akun @INSORa Rum.

Begini jawaban Yoris:

"Biarin aja Kak INSOra Rum, Tawadhu..."

Lihat video selengkapnya

Sebelumnya di koin Seribu 77, Yosef mengungkap kejanggalan Yoris di hari pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Dijelaskan Yosef, setelah kasus subang ini dia baru menyadari bahwa nomor telpon Yoris sudah diganti dan diberikan ke Yanti.

Hal itu terungkap ketika dia menelpon Yoris, beberapa saat setelah mengetahui kondisi rumahnya acak-acakan di hari pembunuhan, tanggal 18 Agustus 2022.

Diceritakan Yoris, setelah mengetahui kondisi rumahnya berantakan, sekitar pukul 07.24 WIB dia menelpon Amel, namun hanya memanggil, tidak berdering.

Kemudian, dua menit setelahnya dia menghubungi Yoris, tapi yang menerimanya justru Yanti, istrinya.

"Nomornya Yoris sudah diganti, dikasihkan Yanti. Kan bapak gak tahu," katanya. dikutip dari channel youtube Koin Seribu 77, Selasa (5/7/2022).

Pernyataan Yosef ini untuk mengklarifikasi pernyataan Yoris yang menyebut di hari kejadian ayahnya menelpon istrinya karena dia sedang tidur.

"Yoris ngomong bapak telpon ke Yanti. Bapak gak tahu no nya diganti," ujar Yosef.

Sebelumnya, Yoris mengakui di pagi itu dia masih tertidur, sementara istrinya Yanti Jubaedah mengantar anaknya ke PAUD.

"Ada telpon dari papa, tapi bukan ke nomor saya, tapi ke nomor istri. Jam 7 lebih nelpon.
Katanya, rumah berantakan," katanya.

Setelah dibangunkan istrinya, Yoris pun langsung menelpon balik Yosef menggunakan ponselnya.

Saat itu dia sambil bergegas mau ke rumah ibunya karena khawatir terjadi apa-apa.

"Terus kata papa, Innalillahi wa innailahi rojiun, Amel sama mama udah meninggal," ujar Yoris menirukan ucapan Yosef.

Ucapan Yoris yang menyebut ayahnya mengucap Innalillahi itu akhirnya dibantah Yosef.

Dikutip dari channel youtube Koin Seribu 77, Yosef mengaku dia sempat menelpon Amel dan Yoris, setelah melihat kondisi rumah dan bekas putaran mobil di depan rumahnya.

"Lalu saya telpon, hanya memanggil, tidak berdering. Tutup lagi, ditelpon lagi," katanya.

"(Saya) gak pernah bilang Innalillahi," tegas Yosef.

Dokter Hastry ungkap fakta baru

Ahli forensik Polri, Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry Purwanti atau lebih dikenal sebagai Dokter Hastry sebelum memberikan penjelasan terbaru.

Melalui kanal YouTube miliknya pada Selasa 28 Juni 2022, Dokter Hastry mengungkap bahwa korban anak, yakni Amalia Mustika Ratu sempat memberikan perlawanan ketika dibunuh oleh pelaku.

Baca juga: Kasus Subang! Sosok Pembunuh dan Anak Terungkap, Ternyata Punya Kelainan hingga Bisa Begitu Sadis

Hal itu berdasar pada foto-foto hasil visum korban yang memiliki banyak luka kebiruan.

"Kalau aku lihat matanya Amel biru-biru ada luka- luka ini (pelakunya) melampiaskan kekesalan selain ingin menghabisi," ujar Anjas Thailand yang berada dalam satu video bersama dr Hastry.

Dokter Hastry membenarkan opini Anjas.

Dia bahkan mengungkapkan ada perlawanan Amel saat mendapatkan kekerasan pelaku.

Olah TKP Pembunuhan Ibu Anak di Subang, dr Hastry selidiki kamar tempat Tuti dan Amalia dibunuh
Suasana olah TKP Pembunuhan Ibu Anak di Subang dan dr Hastry. Terjawab sudah kenapa pembunuh ibu dan anak di Subang atau kasus Subang tak kunjung diumumkan walau sudah banyak petunjuk.(kolase Instagram hastry_forensik/Kompas TV)

"Dan ada fight, ada perlawanan," ungkap Dokter Hastry.

Dokter Hastry lalu mengungkap fakta lain yang lebih mencengangkan.

Menurutnya, pelaku justru sangat membenci korban pertama, yakni Tuti Suhartini.

Kesimpulan ini pun didapat setelah mengautopsi luka-luka di bagian wajahnya.

"Tapi kalau untuk luka yang didapat di tubuh korban, yang saya yakin orangnya sangat membenci sekali ya ke Ibu Tuti. Karena begitu parah lukanya ibu tuti di bagian wajah," ungkapnya.

"Apa yang membuat level manusia langsung melakukan pembunuhan?," tanya Anjas.

Dokter Hastry pun berargumen bahwa pelaku bisa jadi dilahirkan dari keluarga yang mungkin tidak jelas atau salah asuh sehingga mekanisme pertahanan jiwanya rapuh.

"Dia menginginkan sesuatu atau apapun yang tidak bisa. Dan melihat hal-hal yang diluar kendalinya. Dia begitu marahnya. Begitu emosinya dia melupakan dengan menyakiti orang bahkan bisa membunuh," urainya seperti dilansir Surya di artikel berjudul 'KASUS SUBANG TERBARU: Amalia Sempat Lawan Pelaku saat Beraksi, Diduga Psikopat oleh Ahli Forensik'.

Dokter Hastry pun berkeyakinan jika pelaku kasus subang adalah seorang psikopat.

Bukan tanpa alasan dr Hastry menyebut pelaku seorang psikopat karena jelas sekali luka-luka yang dibuat ke korban.

"Itu sesuatu yang memang mempengaruhi dia secara kepribadian," kata Hastry dalam podcast yang dipandu pemilik akun youtube Anjas di Thailand.

Dijelaskan Hastry, seorang psikopat kerap melakukan sesuatu yang diluar nalar serta tidak pandang bulu, apakah saudara, ibu, adik, anaknya atau sahabatnya.

Seorang psikopat ini secara penampakan terlihat baik-baik saja. Berbeda dengan orang yang kesannya seperti preman, tapi justru hatinya baik.

"Karena ada gangguan di organ otaknya yang tidak terbentuk secara sempurna," katanya.

Alasan pelaku belum kunjung diumumkan

Diakui Hastry, di kasus subang ini, penyidik sudah melakukan tes kesehatan, tes kebohongan dan tes kesehatan jiwa terhadap sejumlah saksi.

Dan memang ada dugaan ke arah psikopat.

Dokter Hastry menolak disebut penyelidikan kasus subang ini lemah karena menurutnya penyidik menginginkan hasil yang benar-benar ilmiah.

Dia sendiri juga berjuang dengan caranya dan memang banyak hal-hal yang mentok.

"Saya stres lho karena kasus subang ini , karena masyarakat dan keluarga korban berharap ke saya. Saya belum memberikan yang terbaik. Tapi tugas saya sudah selesai. (meski) Selesainya belum terungkap," ujarnya.

Hastry mengaku sampai sekarang terus memberikan masukan kepada pimpinan terkait kasus subang.

Dia pun meminta masyarakat untuk tidak berhenti berharap.

"Jangan berhenti berharap, berdoa. Semoga kemudahan-kemudahan bisa turun sehingga bisa mengungkap kasus ini," tandasnya.

Pelaku Psikopat

Berdasarkan hasil visum dilakukan dr Hastry, ahli forensik itu pun menyebut indikasi sosok pelaku yang Psikopat.

Baca juga: Terbaru! Kasus Subang Terpecahkan? Yosef Bongkar Nama Diduga Pembunuh dan Ungkit Ucapan AKBP Sumarni

“Psikopat, soalnya jelas sekali, luka-luka yang dibuat ke korban itu,”

“Itu sesuatu yang memang mempengaruhi dia secara kepribadian,” ungkap dr Hastry.

Hal lain, dr Hastry juga mengungkap adanya motif pelaku.

Ia menindikasikan dari luka-luka korban, ada kekesalan saat pelaku menghabisi kedua korban.

"Yang saya yakini, pembunuh ini sangat membenci sekali ke Bu Tuti, karena lukanya parah di bagian wajah," ujarnya.

Lebih lanjut, dr Hastry menjelaskan proses pengungkapan kasus Subang tersebut.

Ahli forensik itu mengaku telah berjuang dengan caranya sendiri, apapun itu untuk keadilan korban.

Namun, dr Hastry tak memungkiri selama proses pengungkapan terdapat kendala.

Ia menyebut terdapat hal-hal yang membuat proses pengungkapan kasus mentok.

(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved