Berita Penajam Terkini

Soal Pembatasan Pembelian Solar di PPU, Ketua HIPMI PPU Sebut Potensi Ganggu Ekonomi Masyarakat

Menyoal rencana penggunaan fuel card yang salah satu tujuannya yakni membatasi pembelian solar dalam sehari ditanggapi HIPMI Penajam Paser Utara.

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Aris
Tribun Kaltim/Nita
Antrian solar disalah satu SPBU PPU, rencana penggunaan fuel card untuk membatasi jumlah pembelian solar sehari di PPU dianggap ketua HIPMI memiliki banyak pertimbangan. (Tribun Kaltim/Nita) 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Menyoal rencana penggunaan fuel card yang salah satu tujuannya yakni membatasi pembelian solar dalam sehari, ditanggapi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Penajam Paser Utara.

Ketua HIPMI PPU Sayyid Hasan kepada Tribunkaltim.co, mengungkap penerapan kebijakan ini tentu akan memiliki banyak pertimbangan.

Terlebih jika pembeliannya dibatasi, maka akan menganggu aktivitas ekonomi masyarakat yang tinggal cukup jauh didaerah perkampungan dan jauh dari lokasi SPBU.

Baca juga: Pasca Lebaran Idul Adha, Harga Cabai Rawit di Penajam Paser Utara Berangsur Turun

"Adanya informasi terkait rencana pembatasan pengisian BBM jenis solar ini, saya cukup terkejut, pasalnya hal tersebut akan berdampak pada akses PPU yang cukup panjang ini untuk ditempuh masyarakat dalam aktivitas sehari-hari," ungkapnya Selasa (12/7/2022).

Sayyid melanjutkan, hal itu tentu akan sangat berpengaruh terhadap perekonomian.

Jumlah 40 liter sehari untuk kendaraan roda empat, kata Sayyid hanya bisa digunakan beberapa jarak saja, terutama untuk pelaku usaha yang bergerak dibidang transportasi.

Baca juga: Cuaca Penajam Paser Utara Hari Ini, Selasa 12 Juli 2022, Bakal Berawan dan Berpotensi Hujan

"Itu akan mempersulit masyarakat bahkan aktifitas ekonomi akan terdampak, bahkan akses jalan PPU itu jarak antara wilayah untuk aktivitas ekonomi cukup panjang dan itu bisa berdampak pada pelaku usaha juga," katanya.

Namun demikian, ia juga menilai hal itu bisa saja efektif diterapkan di Benuo Taka, terlebih untuk mengurai antrian solar yang saat ini masih masih terjadi.

"Mungkin hal ini juga bisa diterapkan karena merupakan penyelesaian persoalan pembelian berulang yang mungkin saja terjadi, sehingga banyak yang tidak kebagian," paparnya.

Baca juga: Jumlah Hewan Kurban di Penajam Paser Utara 1.048 Ekor Sapi dan 180 Ekor Kambing

"Tetapi itu juga tidak bisa dihantam rata khsususnya kendaraan pengangkut sawit yang butuh puluhan liter perhari, atau masyarakat dari jauh yang harus membeli minyak banyak untuk aktifitas ekonomi mereka," pungkasnya. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved