Berita Kaltim Terkini
Gegara Kaltim Belum Tentu Dapat Vaksin, Pengiriman Bibit dan Indukan Sapi Bakal Distop Sementara
Lima provinsi melaporkan kasus PMK tertinggi yaitu Jawa Timur (Jatim) Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Tengah (Jateng), Aceh, dan Jawa Barat (Jabar)
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak yang kini telah menyebar ke 21 provinsi di Indonesia berdampak pada pengiriman sapi bakalan, bibit dan indukan ke Provinsi Kalimantan Timur.
Lima provinsi melaporkan kasus PMK tertinggi yaitu Jawa Timur (Jatim) Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Tengah (Jateng), Aceh, dan Jawa Barat (Jabar).
Disebutkan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kaltim, Munawwar bahwa Jatim menjadi salah satu provinsi pengirim ternak sapi tersebut.
Namun kondisi terbaru memang belum memperbolehkan pengiriman untuk ternak sapi jenis bakalan, bibit dan indukan.
Baca juga: Tawaran Perdana Menteri Anthony Albanese kepada Indonesia dalam Mencegah PMK
Baca juga: Dokter Hewan di Kukar Beber Daging dan Susu Sapi Kena PMK Aman Dikonsumsi
Baca juga: Cegah PMK, Golkar Bagikan Langsung 93 Sapi dan 48 Kambing Kurban
"Berdasarkan surat edaran karantina, bakalan, bibit dan indukan tidak boleh masuk. Kita mengikuti aturan yang telah dikeluarkan," tegasnya, Rabu (13/7/2022).
Sehingga, lanjut Munawwar, adanya kekurangan stok bibit atau lainnya terkait pengadaan, suka tidak suka dan mau tidak mau, Provinsi Kaltim mengikuti sementara regulasi yang telah ditetapkan.
Pasalnya, secara kepulauan Kaltim berada pada zona merah setelah adanya ternak (sapi) yang terindikasi PMK beberapa waktu lalu, dan telah dinyatakan negatif oleh Laboratorium Virologi BVeT, Banjar Baru, Kalsel.
"Secara wilayah kita zona hijau. Kita lebih bagus preemtif terhadap PMK dari pada masuk ke kita, dan bekerja untuk memberantas, mencegah lebih bagus," terangnya.
Menyinggung terkait vaksin PMK, Munawwar mengungkapkan bahwa masih menunggu hingga Bulan Agustus.
Presiden melalui kementerian perekonomian dan Satgas PMK yakni BNPB sudah menyatakan ada 29 ribu dosis vaksin akan disebar ke daerah wabah, dan ternak juga tidak boleh bergerak.
Baca juga: Bupati Kukar Edi Damansyah Tinjau Hewan Kurban, Dijamin Sehat dan Bebas PMK
Tetapi, Benua Etam belum tentu mendapatkan vaksin tersebut.
"Kita belum tentu kebagian, karena sepertinya, target-target di provinsi wabah," tukasnya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.