Berita Internasional Terkini

Perang Besar-besaran dengan Rusia Dimulai, Ukraina Berhasil Serang Balik Pakai Senjata Amerika

Berbekal senjata bantuan dari Amerika Serikat, Ukraina berhasil menyerang wilayah yang dikuasai Rusia.

Olga MALTSEVA / AFP
Seorang prajurit Rusia berpatroli di daerah pemukiman yang hancur di kota Severodonetsk pada 12 Juli 2022, di tengah aksi militer Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina. Terbaru, Ukraina berhasil lancarkan serangan balik ke wilayah yang dikuasai Rusia. 

'Mereka tertinggal jauh di belakang dalam hal kemampuan yang dirancang dari rudal balistik antarbenua berat Sarmat kami, yang telah dikonfirmasi dalam peluncuran uji pertama.'

Kepala ruang angkasa juga mengklaim bahwa ketika dia berada di fasilitas produksi rudal, yang dia sebut 'Pabrik Kiamat', dia berada di 'tempat teraman di dunia'.

Baca juga: KABAR Rusia Terkini, Profil Alina Kabaeva, Kekasih Gelap Putin yang Kehamilannya Disebut Bikin Gusar

'Kami berdiri di bawah naungan Sarmat yang tangguh, dibuat dengan cinta dan rasa hormat yang besar oleh pabrik-pabrik militer kami dan berkumpul di Krasmash untuk melanjutkan tes desain penerbangannya.

'Ini adalah tempat teraman di Bumi.'

Putin mengatakan rudal itu akan memastikan keamanan Rusia dan membuat 'orang-orang ganas yang mencoba mengancamnya' berpikir dua kali.

Akan ada 'tidak ada analog dengan senjata ini di dunia untuk waktu yang lama yang akan datang'.

Setelah peluncuran April, Rogozin menyoroti kawah sedalam 26 kaki yang dibuat di lokasi uji coba Kura oleh rudal tanpa hulu ledak nuklir.

'Dengan muatan nuklir, kawah seperti itu di lokasi musuh akan yah….., sangat besar dan sangat dalam - dan radioaktif.

'Dan bukan hanya satu, tetapi persis sebanyak rudal nuklir paling kuat di dunia akan dikirimkan ke wilayah musuh yang ganas.

“Dan kita akan segera memiliki hampir 50 Sarmat (rudal itu disebut Satan-2 di Barat) untuk tugas tempur,” ujarnya.

"Tinggal menasihati para penyerang untuk berbicara lebih sopan dengan Rusia."

Rogozin sendiri sebelumnya mengancam akan melepaskan Sarmat ke Barat.

Dia mengejek laporan dugaan bahwa Boris Johnson telah mengancam untuk menyebarkan rudal nuklir Inggris tanpa berkonsultasi dengan NATO.

Tuan Rogozin mengancam: 'Boris, jika 'Sarmat' digunakan, tidak seorang pun dari kalian akan 'berkonsultasi satu sama lain'.

"Dan tidak akan ada yang menata rambut Anda, Tuan Perdana Menteri." (*)

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved