News

Usai Jadi Buah Bibir, Terkuak Akal Bulus Gotabaya Rajapaksa, Biang Keladi Runtuhnya Sri Lanka

Usai menjadi buah bibir pemberitaan dunia, terkuak akal bulus Gotabaya Rajapaksa yang merupakan biang keladi runtuhnya Sri Lanka.

english.alarabiya
Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa. Gotabaya saat ini menjadi buah bibir dunia global lantaran merupakan biang keladi dari runtuhnya Sri Lanka. Terkuak akal bulusnya. 

TRIBUNKALTIM.CO - Dunia telah digemparkan dengan runtuhnya Pemerintahan Sri Lanka.

Tentu runtuhnya Pemerintahan Sri Lanka ini melibatkan banyak pihak, salah satunya Presiden Sri Lanka itu sendiri yang bernama Gotabaya Rajapaksa.

Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa sendiri makin diperbincangkan di banyak kesempatan dan menjadi buah bibir menarik yang menyebabkan runtuhnya Sri Lanka hingga terkuak akal bulus dirinya sebelum menjadi presiden.

Bagaimana akal bulus yang pernah dilakukan oleh Gotabaya Rajapaksa khususnya sebelum dirinya menjabat sebagai Presiden Sri Lanka.

Baca juga: Usai Diserbu Demonstran, Dimana Presiden Sri Lanka Rajapaksa dan Perdana Menteri Wickremesinghe?

Melalui artikel ini, berikut ulasan dilansir dari military-history.fandom.

1. Kejahatan perang

Jenderal Sarath Fonseka yang memimpin perang melawan Organisasi Militan Macan Tamil (LTTE) telah menuduh Menteri Pertahanan, Gotabhaya Rajapaksa.

Di mana Gotabhaya memerintahkan pada akhir perang untuk menembak setiap pemimpin LTTE yang mungkin mencoba menyerah di bawah bendera gencatan senjata.

Baca juga: Serbu Istana Presiden Sri Lanka, Pengunjuk Rasa Temukan Banyak Uang, Jumlahnya Jutaan Rupee

Tetapi Gotabhaya dituduh mengancam akan mengeksekusi Fonseka jika dia membocorkan rahasia perang.

2. Link Karuna

Gotabaya dituduh menggunakan faksi Karuna secara efektif selama perang untuk mengalahkan LTTE.

Mantan komandan LTTE, Vinayagamoorthi Muralitharan, lebih dikenal sebagai Kolonel Karuna yang mengatakan kepada pihak berwenang Inggris bahwa Rajapaksa berperan penting dalam mengatur agar dia diberikan paspor diplomatik palsu.

Sehingga bisa melarikan diri ke Inggris pada September 2007.

Namun tuduhan ini dibantah oleh Menteri Luar Negeri Sri Lanka yaitu Rohitha Bogollagama.

3. Hubungan dengan media

Rajapaksa telah dituduh mengancam wartawan dalam beberapa kesempatan, termasuk mengatakan kepada dua wartawan yang terhubung dengan Lake House Publications milik negara bahwa kecuali mereka berhenti mengkritik angkatan bersenjata.

Pada April 2007, Rajapaksa diduga menelepon Editor Daily Mirror, Champika Liyanaarachchi dan mengancamnya dan mengatakan bahwa Champika akan lolos dari pembalasan hanya jika Champika mengundurkan diri.

Rajapaksa juga dituduh mengancam akan membasmi wartawan Daily Mirror, Uditha Jayasinghe karena menulis artikel tentang penderitaan korban perang sipil.

Tidak sampai di situ saja, pada tanggal 5 Desember 2008 dari The New York Times mengutip posisi pelaporan beritanya bahwa Rajapaksa bersikeras bahwa jurnalis tidak boleh diizinkan untuk melaporkan apa pun yang menurunkan semangat upaya perang.

4. Pendukung kelompok garis keras Bodu Bala Sena

Gotabhaya dikritik oleh media lokal dan internasional karena mendukung Bodu Bala Sena (kelompok garis keras baru yang paling menonjol, sumber kekuatan Buddhis).

Kelompok garis itu menargetkan minoritas Muslim Sri Lanka.

Sekretaris Organisasi, Gnanasara Thero, mengatakan kepada setiap umat Buddha yang hadir untuk menjadi sebuah polisi melawan ekstremisme Muslim.

5. Penculikan Politik & Insiden Van Putih

Seperti dilaporkan oleh surat kabar terkemuka Sri Lanka, Jenderal Prasad Samarasinghe, mantan Juru Bicara Militer dan Direktur Direktorat Media di Angkatan Darat, telah menyampaikan informasi yang sangat sensitif kepada Kedutaan Besar AS di Kolombo.

Hal itu mengenai isu yang sedang memanas  yaitu penculikan.

Banyak dari mereka yang diculik diyakini sebagai individu yang telah melanggar misi Rajapaksa.

(TribunKaltim.co/Hartina Mahardhika)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved