Virus Corona

Update Corona Hari Ini: Terkuak Dampak Virus Corona Naik Lagi dan 20 Negara Dengan Kasus Tertinggi

Update Corona hari ini: terkuak kenapa Virus Corona naik lagi dan daftar 20 negara dengan kasus tertinggi.

Editor: Doan Pardede
NATIONAL INSTITUTE OF INFECTIOUS DISEASES/VIA KYODO/JAPAN TIMES
Varian omicron dari coronavirus seperti hasil pengamatan dari mikroskop. Update Corona hari ini: terkuak kenapa Virus Corona naik lagi dan daftar 20 negara dengan kasus tertinggi. 

TRIBUNKALTIM.CO - Update Corona hari ini: terkuak kenapa Virus Corona naik lagi dan daftar 20 negara dengan kasus tertinggi.

Kabar update Corona hari ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, pandemi Covid-19 belum berakhir lantaran virus masih terus menyebar di seluruh dunia.

Terlebih, saat ini terjadi lonjakan kasus infeksi Covid-19 di berbagai negara.

Adapun jumlah kasus Covid-19 yang dilaporkan ke WHO meningkat hingga 30 persen dalam dua pekan terakhir, seiring dengan ditemukannya subvarian baru Omicron BA.2.75 dan pelonggaran aturan pengendalian virus.

Baca juga: Update Corona Hari Ini, Muncul Lagi Varian Baru Omicron, Perlukah Semua Vaksin Ulang? Cek Ulasannya

Oleh karena itu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pun memperingatkan bahwa kondisi ini bisa menyebabkan lebih banyak tekanan pada sistem kesehatan maupun tenaga kesehatan.

"Gelombang virus baru menunjukkan lagi bahwa Covid-19 belum berakhir. Ketika virus mendorong kita, kita harus melawan," ujar Tedros seperti dilansir dari AFP, Selasa (12/7/2022).

Pada sebuah konferensi pers, dia menyampaikan bahwa ketika kasus penularan meningkat, pemerintah harus menerapkan langkah-langkah yang telah dilakukan sebelumnya termasuk mengenakan masker maupun protokol kesehatan lainnya.

"Subvarian Omicron, seperti BA.4 dan BA.5, terus menyebabkan gelombang kasus, rawat inap, dan kematian di seluruh dunia," ucapnya.

Di samping itu, tingkat pengawasan telah menurun secara signifikan termasuk pengujian dan pengurutan genom virus, menyebabkan semakin sulitnya untuk menilai dampak varian baru.

Terutama pada penularan, karakteristik penyakit, serta efektivitas tindakan pencegahannya.

“Virus ini bebas menyebar dan banyak negara tidak secara efektif mengatasi beban penyakit berdasarkan kapasitasnya,” ujar Tedros.

Covid-19 masih darurat kesehatan global

Komite darurat Covid-19 WHO telah bertemu pada Jumat lalu, dan memutuskan bahwa pandemi tetap menjadi darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (public health emergency of international concern) -- status darurat tertinggi yang ditetapkan WHO.

Dalam pertemuan itu, Direktur Kedaruratan WHO Michael Ryan mengatakan, perubahan terkait kebijakan pengujian terhadap virus menghambat deteksi kasus maupun pemantauan evolusi virus.

Komite WHO pun menyatakan keprihatinan atas penurunan signifikan dalam upaya pengujian virus, yang mengakibatkan berkurangnya pengawasan serta pengurutan genom.

Baca juga: Pandemi Belum Usai, Mutasi Virus Corona Makin Menggila dan Super Menular, Ancam India hingga AS

Pihaknya menekankan, tidak adanya langkah-langkah untuk mengurangi penularan berisiko menyebabkan adanya varian baru dengan tingkat virulensi, penularan, serta potensi kemampuan menghindari antibodi yang berbeda dari varian sebelumnya.

Pemberian vaksin booster kedua

Sementara itu, WHO untuk Eropa saat ini merekomendasikan suntikan vaksin booster kedua atau dosis keempat vaksin Covid-19 untuk orangtua, serta kelompok rentan yang memiliki penyakit penyerta.

Hal ini menyusul rekomendasi badan kesehatan dan obat-obatan Uni Eropa pada Senin lalu, tentang suntikan booster kedua untuk orang yang berusia di atas 60 tahun.

Bukan tanpa alasan, dikeluarkannya rekomendasi tersebut dikarenakan kasus Covid-19 dilaporkan telah meningkat tajam sejak akhir Mei di sebagian besar Eropa.

Kasus infeksi Covid-19 juga tampak melonjak di Indonesia.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 12 Juli 2022 terjadi penambahan kasus konfirmasi sebanyak 3.361, dengan 8 kasus kematian dibandingkan sebelumnya, 11 Juli 2022, di mana kasus positif Covid-19 sebesar 1.681 dan 7 kasus kematian.

Baca juga: Bisa 20.000 Kasus per Hari, Menkes Prediksi Puncak Penularan Virus Corona BA.4 dan BA.5 Akhir Juli

Peningkatan kasus hingga 57 persen pun dialami Ibu Kota Rusia, Moskow, selama sepekan terakhir menurut otoritas kesehatan setempat.

"Kami menyarankan Anda memakai masker di tempat umum karena subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang baru menyebar lebih cepat dari orang ke orang," tulis layanan sosial Moskow melalui akun Telegram resminya seperti dilansir Kompas.com.

Update Covid-19 Global 14 Juli 2022: Total Infeksi Covid-19 563,7 Juta Kasus, Total Pulih 536 Juta

Berikut update data Covid-19 secara global, Kamis (14/7/2022), pukul 07.00 WIB.

Per hari ini, total kasus Covid-19 yang dilaporkan secara global menyentuh angka 563.747.854.

Jumlah kematian dan mereka yang telah sembuh dari Covid-19 masing-masing mencapai 6.378.795 dan 536.019.734 orang.

Sementara itu, kasus aktif yang tersebar di seluruh dunia kini mencapai 21.349.325.

Berikut daftar 20 negara dengan infeksi virus corona terbanyak di dunia seperti dilansir Tribunnews.com di artikel berjudul Update Covid-19 Global 14 Juli 2022: Total Infeksi Covid-19 563,7 Juta Kasus, Total Pulih 536 Juta.

Dunia
Total kasus: 563.747.854
Meninggal: 6.378.795
Sembuh: 536.019.734
Kasus aktif: 21.349.325

1. Amerika Serikat
Total kasus: 90.838.480
Meninggal: 1.047.446
Sembuh: 86.223.532
Kasus aktif: 3.567.502

2.India
Total kasus: 43.688.652
Meninggal: 525.519
Sembuh: 43.011.874
Kasus aktif: 151.259

3. Brasil
Total kasus: 33.076.779
Meninggal: 674.554
Sembuh: 31.414.937
Kasus aktif: 987.288

4. Perancis
Total kasus: 32.676.589
Meninggal: 150.414
Sembuh: 30.284.146
Kasus aktif: 2.242.029

5. Jerman
Total kasus: 29.308.100
Meninggal: 142.139
Sembuh: 27.486.300
Kasus aktif: 1.679.661

6. Inggris
Total kasus: 22.883.995
Meninggal: 180.718
Sembuh: 22.294.298
Kasus aktif: 408.979

7. Italia
Total kasus: 19.778.911
Meninggal: 169.496
Sembuh: 18.217.52
Kasus aktif: 1.391.890

8. Korea Selatan
Total kasus: 18.602.109
Meninggal: 24.680
Sembuh: 18.295.105
Kasus aktif: 282.324

9. Rusia
Total kasus: 18.472.239
Meninggal: 381.711
Sembuh: 17.897.428
Kasus aktif: 193.100

10. Turki
Total kasus: 15.180.444
Meninggal: 99.057
Sembuh: 15.035.727
Kasus aktif: 45.660

11. Spanyol
Total kasus: 13.032.841
Meninggal: 108.948
Sembuh: 12.370.046
Kasus aktif: 553.847

12. Vietnam
Total kasus: 10.757.257
Meninggal: 43.090
Sembuh: 9.785.255
Kasus aktif: 928.912

13. Jepang
Total kasus: 9.810.874
Meninggal: 31.465
Sembuh: 9.358.710
Kasus aktif: 420.699

14. Argentina
Total kasus: 9.426.171
Meninggal: 129.145
Sembuh: 9.216.015
Kasus aktif: 81.011

15. Australia
Total kasus: 8.605.813
Meninggal: 10.442
Sembuh: 8.236.875
Kasus aktif: 358.496

16. Belanda
Total kasus: 8.260.662
Meninggal: 22.413
Sembuh: 8.085.522
Kasus aktif: 152.727

17. Iran
Total kasus: 7.260.017
Meninggal: 141.456
Sembuh: 7.065.989
Kasus aktif: 52.572

18. Meksiko
Total kasus: 6.301.645
Meninggal: 326.189
Sembuh: 5.393.938
Kasus aktif: 581.518

19. Kolombia
Total kasus: 6.198.848
Meninggal: 140.202
Sembuh: 6.008.044
Kasus aktif: 50.602

20. Indonesia
Total kasus: 6.120.169
Meninggal: 156.818
Sembuh: 5.939.564
Kasus aktif: 23.787

(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved