Terjawab Tahun Kabisat Terjadi Setiap Kapan, Cek Pengertian dan Cara Mengetahui atau Menghitungnya
Simak ulasan tahun kabisat terjadi setiap kapan, pengertian, sejarah dan kapan saja terjadi.
TRIBUNKALTIM.CO - Simak ulasan tahun kabisat terjadi setiap kapan, pengertian, sejarah dan kapan saja terjadi.
Pertanyaan tahun kabisat terjadi setiap kapan cukup banyak ditanyakan saat ini,
Bulan Februari adalah bulan yang paling unik dari 11 bulan lainnya pada penanggalan atau kalender Romawi.
Mengapa Februari hanya 28 hari?
Dan hanya empat tahun sekali, Februari terdiri dari 29 hari.
Baca juga: Apakah Besok Libur Nasional? Inilah Daftar Hari Libur Nasional 2022, Ada Imlek Tanggal 1 Februari
Dalam satu tahun ada 365 hari, apabila Februari ada 29 hari barulah dalam satu tahun ada 366 hari yang disebut dengan tahun kabisat.
Faktanya, tahun kabisat hanya terjadi empat tahun sekali.
Terakhir, Tahun Kabisat adalah tahun 2020 lalu, artinya baru empat tahun lagi baru akan tahun kabisat lagi di mana Februari terdiri dari 29 hari.
Lalu mengapa Februari hanya 28 hari?
Berikut sejumlah fakta dan sejarah penetapan Kalender Romawi yang dipakai hingga saat ini, seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com:
Kalender Romawi
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, berawal dari Kalender Gregorian yang menjadi kalender pertama bangsa Romawi.
Dulu Kaisar Romawi memiliki kekuasaan yang sangat luas, sehingga Kalender Romawi banyak digunakan oleh semua orang.
Pada awalnya Kalender Romawi hanya memiliki 10 bulan, yang dibuat oleh Raja Romulus.
Kalender tersebut mengacu pada musim semi di bulan Maret dan berakhir di Desember.
Sepuluh bulan tersebut sebagai berikut:
- Martius
- Aprilis
Baca juga: Ultah 29 Februari, Dea Annisa Nggak Perlu Numpang Tanggal Orang, Fakta dan Mitos Tahun Kabisat
- Maius
- Junius
- Quintilis
- Sexitilis
- September
- October
- November
- December
Pada zaman itu perayaan tahun baru bukan di Januari, melainkan 21 Maret sebagai awal musim semi.
Setelah kekuasaan berada di tangan Raja Numa Pompilius, pihaknya menyempurnakan kalender tersebut.
Dalam kalender tersebut, satu tahun berjumlah 354 hari dan 12 bulan.
Raja Pompilius menambahkan Januari dan Februari setelah Desember.
Baca juga: Momen Langka Ramadhan 2 Kali Dalam Setahun, Penjelasan Ahli Astronomi Soal Kalender Hijriah & Masehi
Bulan Januari dan Februari tersebut memiliki 28 hari.
Namun orang Romawi menganggap angka genap merupakan lambang ketidakberuntungan.
Sehingga satu tahun dijadikan 355 hari, dengan Januari ditambahkan lagi satu hari.
Namun kalender itu menjadi membingungkan.
Kalender Tahun Kabisat
Di akhir 45 Sebelum Masehi, Raja Julius Caesar mengutus para ilmuwan untuk mengubah Kalender Romawi menjadi kalender matahari seperti kalender peradaban Mesir.
Setelah mengalami banyak perubahan, Kalender tersebut memiliki 30 dan 31 hari setiap bulannya, kecuali Februari.
Saat itu rata-rata hari dalam setahun adalah 365,25 hari.
Untuk menggenapkan menjdi 365 hari, maka dibuat tahun kabisat setiap empat tahun sekali.
Hal tersebut karena Bumi mengelilingi Matahari selama 365,25 hari.
Sehingga masih ada 0,25 hari atau 6 jam yang tersisa dalam satu tahun.
Untuk membulatkan menjadi 24 jam, Bumi harus mengitari Matahari selama empat kali, sehingga tahun kabisat adalah membagi tahun dengan angka empat.
Tak hanya itu, pada masa pemerintahan Raja Julius, bulan Quintilis dan Sexitilis juga diganti namanya.
Quintilis merupakan bulan kelahiran Raja Julius Caesar.
Setelah kematiannya, bulan tersebut berganti nama menjadi Juli sebagai tanda penghormatannya.
Kemudian Sexitilis diganti menjadi Agustus untuk menghormati kaisar Agustus, putra dari Raja Julius Caesar.
Algoritma penghitungan Tahun Kabisat
Untuk memudahkan mengetahui Tahun Kabisat, ada algoritma yang bisa memudahkan.
Berikut ini, algoritma Tahun Kabisat seprti dikutip TribunKaltim.co dari TribunBatam.id di artikel yang berjudul TANGGAL 29 Februari Hanya 4 Tahun Sekali, Simak Asal Usul dan Algoritma Tahun Kabisat:
- Jika angka tahun itu habis dibagi 400, maka tahun itu sudah pasti tahun kabisat.
- Jika angka tahun itu tidak habis dibagi 400 tetapi habis dibagi 100, maka tahun itu sudah pasti bukan merupakan tahun kabisat.
- Jika angka tahun itu tidak habis dibagi 400, tidak habis dibagi 100 akan tetapi habis dibagi 4, maka tahun itu merupakan tahun kabisat.
- Jika angka tahun tidak habis dibagi 400, tidak habis dibagi 100, dan tidak habis dibagi 4, maka tahun tersebut bukan merupakan tahun kabisat.
Itulah tadi ulasan tahun kabisat terjadi setiap kapan, pengertian, sejarah dan kapan saja terjadi. Semoga bermanfaat.
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.