Wawancara Eksklusif
EKSKLUSIF Jawaban PPP soal Calon Wawali Balikpapan, Iwan Wahyudi: Politisi atau Birokrat Tunggu Saja
PPP sebagai salah satu partai pengusung pemenang Pilkada Balikpapan 2019 lalu, masih belum memunculkan nama Calon Wakil Walikota Balikpapan.
Penulis: Ardiana | Editor: Adhinata Kusuma
TRIBUNKALTIM.CO - Kursi wakil walikota Balikpapan hingga kini belum juga terisi.
Sejumlah partai pengusung sudah mengajukan nama untuk menjadi calon wakil walikota Balikpapan.
Namun, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebagai salah satu pengusung pemenang Pilkada Balikpapan 2020 lalu, masih belum memunculkan nama calon wakil walikota Balikpapan.
Partai berlambang Ka'bah ini rupanya ‘sibuk’ menyelesaikan transisi kepemimpinan di Balikpapan.
Meski begitu, Ketua DPC PPP Balikpapan, Iwan Wahyudi, menyampaikan partainya tetap akan menggunakan haknya mengusulkan calon wakil walikota Balikpapan.
“Nanti akan kami rilis terkait begitu nama itu sudah muncul. Jadi ada proses tahapan-tahapan yang kami juga harus hormati proses itu. Kami juga harus mendengarkan dari struktur- struktur partai, dari internal partai,” kata Iwan wahyudi dalam podcast Tribun Kaltim Series, Selasa (19/7/2022) lalu.
Baca juga: PPP Enggan Buru-buru Publikasi Nama Calon Wakil Walikota Balikpapan
Baca juga: Dekati Milenial, PPP Mulai Membuka Diri Dengan Membangun Komunikasi Secara Offline dan Online
Bagaimana sebenarnya kriteria yang diinginkan oleh PPP, berikut petikan wawancara eksklusif bersama Iwan Wahyudi dalam Tribun Kaltim Series 'Wawali Pilihan PPP'.
Apakah PPP sudah punya nama calon Wakil Walikota Balikpapan?
PPP (memang) belum memunculkan nama calon wakil walikota Balikpapan.
Bisa saya jelaskan, memang di PPP baru transisi kepemimpinan.
Kemudian kami juga membangun komunikasi juga dengan pak Walikota Balikpapan, dan juga partai lain.
Dan kami juga harus betul-betul melihat realita partai politik yang ada.
Dan ini semua saya kira masih berproses dan insya Allah PPP akan menggunakan haknya mengusung nama yang akan disampaikan untuk proses pemilihan wakil walikota itu nantinya.
Apakah ada hal lain yang membuat nama calon Wawali dari PPP lama dikeluarkan?
Memang kita melihat proses yang berjalan.
Di DPRD saat ini lagi revisi tentang tata tertib, dan ada hal yang menurut kami itu krusial, yaitu tentang pembentukan panitia pemilih yang di dalam pandangan kami, rasanya belum akomodir semua dari partai politik maupun fraksi.
Dan ini on proggres, dalam proses untuk bisa mengakomodir di panitia pemilih itu terwakili dari masing-masing fraksi.
Kemudian kami juga melihat realita politik dan juga membangun komunikasi dengan pak walikota, sehingga nanti semua itu akan menjadi pijakan kami dalam mengusulkan nama nantinya.
Apa ada tarik- menarik di internal PPP?
Sejauh ini PPP tidak ada tarik menarik kepentingan, dan kita solid.
Kami juga menginventarisasi nama-nama kader, bisa jadi ada kader internal yang bisa kita munculkan, tidak menutup kemungkinan juga dari eksternal partai.
Ada berapa nama yang tengah digodok?
Nanti ada waktunya. Tunggu saja. Nanti akan kami rilis terkait begitu nama itu sudah muncul.
Jadi ada proses tahapan-tahapan yang kami juga harus hormati proses itu. Kami juga harus mendengarkan dari struktur- struktur partai, dari internal partai.
Kemudian kami rapat, kami kompilasi, kemudian kami teruskan dan kami komunikasikan dengan pengurus wilayah nanti sampai di tingkat pusat.
Nah kemudian setelah itu, mungkin kami baru rilis dan sampaikan kepada publik.
Baca juga: Sonhaji Sebutkan Alasan PKS Usulkan Sayid MN Fadly Sebagai Calon Pengganti Wakil Walikota Balikpapan
Baca juga: Partai Gerindra Pede Usung Calon Wakil Walikota Balikpapan, Sabaruddin Panrecalle Beber Alasannya
Kira-kira berapa lama lagi?
Harapannya segera. Mudah-mudahan dalam tenggat waktu yang tidak cukup lama, segera bisa rilis.
Apakah keterlambatan merilis nama ini karena PPP kurang pede (percaya diri), mengingat hanya memiliki 3 kursi?
Perolehan kursi ya. Saya kira kalau pede sih, kami pede saja.
Cuma itu tadi, kami kan harus juga membangun komunikasi politik kepada wali kota, dan lihat realita politik.
Sehingga nanti langkah yang kami ambil itu betul-betul bisa kami ukur dan bisa kita eksekusi dengan baik. Berjalan saja prosesnya.
Dari 4 calon yang sudah diajukan partai, ada yang masuk bidikan PPP juga?
Ya bisa jadi salah satu dari mereka, atau nanti ada di luar itu.
Apa kriteria yang diinginkan oleh PPP?
Berbicara tentang kriteria, saya kira kriteria yang kita butuhkan adalah yang mampu memberikan dukungan yang maksimal terhadap jalannya pemerintahan yang ada.
Dalam hal mengeksekusi RPJMD yang sudah kita sepakati bersama. Janji visi dan misi dari walikota dan wakil walikota Balikpapan.
Karena kalau kita bicara tentang program kerja yang dijalankan pemerintah sekarang ini adalah visi dan misi yang disampaikan oleh Rahmad Masud dan pak almarhum Thohari Aziz.
Sekarang inilah momentum untuk bisa menjalankan program itu.
Yang kemudian juga sudah disepakati oleh pemerintah kota dan DPRD yang kemudian itu menjadi sebuah peraturan daerah yang namanya rencana pembangunan jangka menengah daerah.
Jadi siapapun walikotanya, siapapun wakil walikotanya, mereka harus menuntaskan program itu sampai dengan masa jabatannya berakhir.
Kami harus melihat kriteria itu yang bisa memberikan suport yang maksimal terhadap jalannya roda pemerintahan ini.
Kemudian yang kedua, komunikasi yang bisa baik antara pemerintah dan DPRD dan juga berkomitmen kepada masyarakat di Balikpapan.
Dan yang terpenting juga rekam jejaknya harus kita lihat.
Apakah PPP lebih memilih birokrat, politisi, atau mantan birokrat?
Saya kira teman-teman dari politisi juga banyak sekali yang memiliki kemampuan dan sejalan dengan pak Walikota.
Dan kalaupun juga kemungkinan untuk birokrat, saya kira juga bisa jadi itu akan memberikan yang maksimal terhadap jalannya pemerintahan.
Karena memang tantangan hari ini kan sangat dinamis sekali. Karena impact dari keberadaan Ibu Kota Negara (IKN) membuat Balikpapan menjadi sorotan.
Kita bisa melihat hampir hampir setiap pekan, Balikpapan dikunjungi pejabat-pejabat dari pemerintah pusat.
Ini kan satu peluang yang harus bisa dijemput oleh pemerintah kota dan ini harus menjadi keuntungan yang luar biasa bagi pemerintah kota didalam memberikan suport bagi pembangunan di Kota balikpapan.
Kembali ke pilihan politisi atau birokrat? Saya kira sih dari 2 kriteria itu, banyak sekali kader-kader, tokoh-tokoh yang berpotensi untuk bisa memberikan support kepada walikota dalam hal untuk mempercepat dan mengakselarasikan pembangunan Balikpapan.
Jadi mana yang lebih cocok mendampingi walikota?
Itu adalah 2 kriteria yang kita kaji hari ini, dan nanti ada momentum dan waktu yang tepat untuk bisa kita sampaikan.
(Politisi atau birokrat) Sama peluangnya. (Ardiana/Bagian 1)