Ibu Kota Negara
IKN Nusantara di Kaltim, Bappenas Mempelajari Pengembangan Seaplane Pesawat Terbang Air
Membangun Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur
TRIBUNKALTIM.CO - Membangun Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dimatangkan secara maksimal.
Membangun kota Nusantara sebagai ibu kota Republik Indonesia akan sangat berbeda jauh dengan ibu kota sebelumnya di Jakarta.
Segala hal infrastruktur termasuk alat transportasi juga dirancang pemerintah untuk menjadi yang terbaik dengan basis transportasi yang ramah lingkungan. Kendaraan bertenaga listrik jadi hal yang utama.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas membeberkan wacana kereta gantung jadi moda transportasi alternatif di Indonesia, terutama di IKN Nusantara.
Baca juga: Wilayah IKN Nusantara Paling Tinggi Endemi Malaria, 3 Daerah di Kaltim Kategori Eliminasi
Baca juga: Andai Mobil Listrik Marak di Indonesia, Beban Subsidi BBM Bisa Berkurang
Baca juga: Ibu Kota Negara Dipindah ke Kaltim, Jakarta Punya Potensi Zona Pertumbuhan Baru
Untuk itu, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengunjungi Stevenson Fishing Port, Harbour Flight Centre, dan Boeing di Amerika Serikat (AS).
Di sana, Bappenas mempelajari regulasi pengembangan kereta gantung, seaplane atau pesawat terbang air, dan pesawat jarak menengah.
Suharso bilang kunjungan tersebut dalam rangka mengembangkan moda transportasi alternatif di Indonesia, terutama di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara.
Ia juga mengatakan, upaya pembangunan kereta gantung masih terhambat, terutama aspek skema pembiayaan dan isu pemanfaatan ruang udara.
Baca juga: Ketua IKA Unhas Amran Sulaiman Hadiri Binis Forum Pembangunan IKN Nusantara di Kaltim
Saat ini sedang dilakukan penjajakan kesesuaian kereta gantung sebagai angkutan perkotaan di IKN Nusantara dan pariwisata.
Termasuk kesesuaian aspek topografi wilayah serta added advantage berupa panorama kota.
"Pemerintah juga sedang menelaah pengembangan kereta gantung yang terintegrasi dengan rencana induk dan sistem transportasi perkotaan di IKN," ujar Suharso melalui keterangan tertulis, Minggu (24/7/2022).
Penggunaan "seaplane" untuk Jakarta, Surabaya, Denpasar Penggunaan seaplane juga sedang dijajaki, utamanya untuk kota waterfront seperti Jakarta, Palembang, Surabaya, dan Denpasar.
Kajian Kementerian Perhubungan merekomendasikan 9 lokasi pariwisata di Indonesia.
Di samping itu, permintaan terhadap angkutan seaplane perlu dilakukan penelaahan segmentasi pasar dan konektivitas yang dilayani.
Baca juga: Songsong Ibu Kota Negara Pindah, Penduduk Balikpapan Capai 200 Orang per Bulan
"Operasional seaplane di Indonesia mayoritas didominasi swasta dengan peran pemerintah yang masih terbatas pada sisi pemberian izin operasional pesawat apung namun tidak mencakup pembangunan, pengembangan, dan pengoperasian bandara perairan," ujar Suharso.