Kabar Artis

Pesan Menyentuh Sarwendah untuk Ruben Onsu yang Kini Dirawat di Singapura: We Love You So Much,

Presenter Ruben Onsu akhirnya menjalanimenjalani perawatan di rumah sakit Mount Elizabeth Novena Hospital di Singapura.

Editor: Doan Pardede
Kolase YouTube
Betrand Peto nangis kejer lihat langsung kondisi Ruben Onsu. 

TRIBUNKALTIM.CO - Presenter Ruben Onsu akhirnya menjalanimenjalani perawatan di rumah sakit Mount Elizabeth Novena Hospital di Singapura.

Demi mengobati penyakit yang kini bersarang di tubuhnya, Ruben Onsu bertolak ke Singapura pada Jumat (22/7/2022) kemarin.

Ruben Onsu terpaksa meninggalkan keluarganya Sarwendah, Betrand Peto, Thania dan Thalia Putri Onsu dan hanya ditemani Jordi Onsu.

Dilansir melalui unggahan story sang adik @jordionsu, Ruben yang terbaring dalam ruang perawatan kembali menerima transfusi darah.

Baca juga: Kabar Ruben Onsu Terkini, Sarwendah Unggah Foto Suami Pakai Baju RS, Momen Saat Video Call Anak

Dengan wajah lemas, Ruben Onsu tampak berusaha tidur untuk beristirahat sambil menunggu selesainya proses transfusi darah.

Tampak pula petugas medis yang datang untuk menangani kondisi Ruben.

Namun di tengah kondisinya yang tampak begitu lemah, Ruben masih menyempatkan diri untuk menghubungi Sarwendah beserta Onyo dan adik - adiknya.

Ini terekam dalam unggahan di akun instagram @sarwendah29 Sabtu (23/7/2022)

Momen saat Ruben Onsu video call dengan ketiga anaknya yang diunggah di Instagram Sarwendah. Kabar Ruben Onsu terkini. Sarwendah unggah foto suami pakai baju rumah sakit. Momen saat Ruben Onsu video call dengan Betrand Peto, Thalia dan Thania.
Momen saat Ruben Onsu video call dengan ketiga anaknya yang diunggah di Instagram Sarwendah. Kabar Ruben Onsu terkini. Sarwendah unggah foto suami pakai baju rumah sakit. Momen saat Ruben Onsu video call dengan Betrand Peto, Thalia dan Thania. (Instagram sarwendah29)

Sambil tersenyum Ruben menunjukan kondisinya yang tengah menjalani perawatan.

Keadaan sauaminya tersebut lantar memicu doa dari Sarwendah dan anak - anaknya yang menanti kesembuhan Ruben di Indonesia.

“We love you so much,” tulis Sarwendah.

Memang lantaran munculnya bercak putih di bagian otak, Ruben Onsu harus menerima transufi darah sebanyak beberapa kali.

Hal ini sempat diungkap Ruben dalam acara Ketawa itu Berkah yang tayang Selasa (28/6/2022).

Baca juga: Terjawab Ruben Onsu Sakit Apa Sebenarnya, Penyakit Empty Sella Syndrome adalah Berbahaya atau Tidak?

Untuk menyelamatkan kondisinya, Ruben menjelaskan. ia sampai harus menerima transfusi sebanyak 7 kantong darah dalam kurun waktu beberapa jam.

"Pas kemaren itu ya darahnya berkurang lagi, jadi makanya ini kan harus ada pemeriksaan yang lebih lanjut dan gak mungkin dalam waktu yang singkat, jadi kemaren ya gue nyelametin diri untuk nambah darah lagi, kemarin total nambah darah itu 7 kantong," papar Ruben seperti dilansir BanjarmasinPost.co.id di artikel berjudul Tinggalkan Sarwendah dan Betrand Peto, Kondisi Ruben Onsu Dirawat di RS Singapura Kini Terekam.

Tak menyangka harus menerima transfusi darah dalam jumlah yang begitu banyak, Ruben mengaku bahwa sebelumnya ia sempat berencana untuk segera pulang namun belum mendapat izin dari dokter.

"Pertama tuh 4 kantong gue pikir gue udah bisa pulang udah rapi-rapi udah siap-siap deh udah enakan terus tiba - tiba kan setiap habis transfusi di cek lagi kan ternyata belum bisa dan harus masuk 3 kantong lagi," katanya.

Akibat wabah Covid-19 yang mulai kembali meningkat, Ruben menuturkan dirinya juga sempat kesulitan untuk mencari pendonor darah.

Beruntung setelah menunggu dan bersabar, akhirnya Ruben mendapat tambahan darah yang ia butuhkan.

Kecurigaan perihal penyakitnya pun mencuat setelah munculnya bintik - binti di bagian otak Ruben.

"Terakhir waktu gue sakit itu kan di bagian otak itu ada bintik-bintik yang memang harus diperiksa, jadi yang dicurigain itu adalah bagaimana si darah yang diterima sama badan gue ini ditarik lebih banyak sama otak gitu," jelas Ruben.

Meski beberapa kali harus dibawa ke rumah sakit, Ruben mengaku sampai saat ini tak merasakan sakit apapun pada bagian tubuhnya.

5 Fakta Empty Sella Syndrome, Penyakit yang Diidap Ruben Onsu

Presenter sekaligus pelawak Ruben Onsu dikabarkan tengah berjuang melawan penyakit Empty Sella Syndrome yang membuat tubuhnya terlihat semakin lemah saat ini.

Baca juga: Lengkap Biodata/Profil Sarwendah Tan, Terkuak Kenapa Istri Ruben Onsu Bisa Jago Banyak Bahasa Asing

Sebelum dinyatakan menderita Empty Sella Syndrome, Ruben Onsu mengaku awalnya dugaan penyakitnya adalah lesi otak.

Berikut beberapa fakta terkait penyakit Empty Sella Syndrome yang sedang diderita Ruben Onsu saat ini.

1. Empty Sella Syndrome bisa menganggu produksi hormon

Empty Sella Syndrome adalah suatu kondisi di mana terjadi penyusutan dari kelenjar pituitary atau hipofisis.

Dokter Spesialis Saraf di Rumah Sakit Otak Nasional di Jakarta Timur, dr Viola Maharani Sp.S berkata bahwa secara normal, kelenjar pituitary atau hipofisis ini ada pada bagian depan dari dasar tengkorak. Kelenjar ini berukuran sebesar kacang polong yang terletak di bagian bawah otak.

Kelenjar pituitary atau hipofisis berfungsi untuk menghasilkan banyak hormon penting bagi metabolisme tubuh kita. Beberapa jenis hormon yang dihasilkan adalah TSH (thyroid-stimulating hormone), FSH (follicle-stimulating hormone), LH (luteinizing hormone), Kortikotropin, dan hormon pertumbuhan.

Ketiga hormon pertama diketahui bertugas untuk mengendalikan fungsi kelenjar endokrin lainnya dan merangsang kelenjar tersebut untuk menghasilkan hormon.

Saat kelenjar hipofisis ini terganggu, termasuk mengalami penyusutan, maka satu atau lebih hormon tidak dapat diproduksi dalam jumlah yang cukup dan menyebabkan terjadinya kelainan.

2. Penyebab Empty Sella Syndrome

Viola menjelaskan, berdasakan pernyebabnya, penyakit Empty Sella Syndrome ini dapat dibagi menjadi dua yaitu primer dan sekunder.

“Yang primer itu jika tidak ada penyebab lain yang mendasari,” kata Viola kepada Kompas.com, Kamis (22/7/2022).

Sementara itu, untuk penyebab sekunder yakni jika ada kondisi lain yang menyebabkan kelenjar pituitari menjadi menyusut atau tertekan.

Contoh penyebab sekunder penyakit Empty Sella Syndrome ini adalah pada kondisi pasca trauma kepala, adanya infeksi, tumor, intracranial hypertension dan lain-lain.

3. Bisa tidak bergejala atau gejalanya berbeda-beda

Viola menjelaskan, tidak semua pasien yang mengidap Empty Sella Syndrome ini akan merasakan gejala, dan terpengaruhi produksi hormonnya.

“Sebagian besar pasien yang mengidap penyakti ini bersifat asimptomatik atau tidak menimbulkan gejala apa-apa,” kata Viola.

Gejala klinis yang muncul juga bergantung pada penyebab dasarnya, serta hormon apa yang sekresinya mengalami masalah.

Ia mencontohkan, jika pasien dengan Empty Sella Syndrome yang terganggu adalah hormon seksualnya, maka penyakit itu bisa menyebabkan gangguan siklus haid, infertilitas, atau impotensi pada laki-laki.

Selain itu, gejala lainnya yang sering muncul adalah nyeri kepala, penurunan ketajaman penglihatan dan fatigue atau mudah lelah.

Beberapa gejala ini pula yang dirasakan oleh Ruben Onsu, seperti ganguan ketajaman penglihatan dan mudah lelah.

Irfan Hakim dalam acara reality show-nya itu juga menceritakan bahwa kondisi Ruben Onsu yang mudah lelah itu juga kerap terlihat di lokasi syuting mereka.

“Kadang-kadang kalau dia ( Ruben Onsu) lagi di panggung, tiba-tiba dia pegang tangan, mau jatuh, sudah kaku, sudah lemas, penonton enggak ada yang tahu,” cerita Irfan.

4. Kondisi tidak tahan dingin belum tentu disebabkan Empty Sella Syndrome

Ruben Onsu juga mengungkapkan bahwa sejak menderita penyakit Empty Sella Syndrome, dia menjadi tidak kuat berada di dalam ruangan bersuhu dingin dalam waktu yang lama.

Di salah satu acara stasiun televisi yang dipandu oleh Irfan Hakim dan Raffi Ahmad, Ruben bercerita bahwa kondisi tubuhnya akan semakin menurun apabila suhu di studio terlalu dingin.

“Kalau dingin iya, gue sudah kaku, benar-benar enggak bisa bergerak. Jadi mesti diam dulu panasin badan baru (normal),” kata Ruben.

Menurut Viola, keluhan Ruben yang tidak tahan dingin, bisa jadi tidak berhubungan langsung dengan kondisi Empty Sella Syndrome-nya,” kata Viola.

Kondisi ini, bisa jadi, ada kaitannya dengan kondisi pasien yang Hemoglobin (Hb) -nya drop berulang sampai 5mg/Dl.

Untuk diketahui, Ruben mengaku telah berulang kali mengalami Hb rendah dan kritis.

5. Apakah Empty Sella Syndrome bisa disembuhkan?

Dijelaskan oleh Viola, pada dasarnya penyakit Empty Sella Syndrome ini masih bisa disembuhkan dengan mengatasi penyebab serta gejala-gejalanya.

“Untuk primary Empty Sella Syndrome yang tidak menimbulkan gejala apa-apa, tidak perlu dilakukan terapi apa-apa,” kata dia.

Sementara itu, untuk yang sekunder dan bergejala, maka pengobatan tentu akan mencakup penyebab dasarnya.

Jika pasien memiliki penyebab dasar penyakit infeksi atau tumor, maka dokter tentu akan mengatasi atau menangani masalah utama penyebabnya itu.

Selanjutnya, pasien juga akan diberikan terapi substitusi hormonal sesuai hormon apa yang bermasalah pada tubuh pasien dengan Empty Sella Syndrome ini.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

( Banjarmasinpost.co.id/Danti Ayu)

(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved