News
Strategi Perang Terbaru Rusia, Tanamkan Kebencian dan Ketidakpercayaan Warga Ukraina Pada Zelenskyy
Sejak invasinya pada 24 Februari, kini Rusia ambil strategi perang terbaru yaitu tanamkan kebencian dan ketidakpercayaan warga pada Zelenskyy.
TRIBUNKALTIM.CO - Sejak invasi Rusia di Ukraina terjadi pada tanggal 24 Februari tahun ini, Putin tetap bersikukuh akan terus memerangi Ukraina sampai titik penghabisan.
Rusia selalu meluncurkan serangan brutal di Ukraina bahkan Putin baru-baru ini mengajak beberapa negara untuk menjadi sekutunya memerangi Ukraina bersama.
Bahkan Rusia kembali menggunakan taktik dan strategi terbarunya memerangi Ukraina di luar dari serangan militernya yaitu menanamkan krisis ketidakpercayaan pada warga Ukraina hingga rasa kebencian dan ketidakpercayaan warga Ukraina pada Zelenskyy tercapai.
Baca juga: Rusia Kerahkan Tentara Bayaran dari Perusahaan Militer Wagner untuk Lawan Ukraina
Hal itu terungkap ketika serangan brutal tiba-tiba terjadi yang menembaki sebuah penjara di Ukraina Timur.
Penembakan itu terjadi pada Jumat (29/7/2022) yang menewaskan puluhan tawanan perang Ukraina.
Dilansir dari voanews, Rusia dan Ukraina telah menuduh satu sama lain menembaki sebuah penjara di Ukraina timur yang menewaskan puluhan tawanan perang Ukraina.
Baca juga: Kiev Diserang 6 Rudal Rusia, Warga Sipil Terluka, Putin Bombardir Ibu Kota Ukraina
Rusia mengatakan militer Ukraina menggunakan beberapa peluncur roket untuk menyerang penjara di Olenivka.
Rusia mengatakan serangan itu menewaskan 53 tawanan perang Ukraina dan melukai 75 lainnya.
Namun militer Ukraina membantah melakukan serangan roket atau artileri di Olenivka.
Ukraina menuduh Rusia lah yang menembaki penjara untuk menutupi dugaan penyiksaan dan eksekusi warga Ukraina di sana.
Namun di sisi lain seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia menggambarkan serangan itu sebagai provokasi berdarah yang bertujuan untuk mencegah tentara Ukraina menyerah.
Gambaran serangan yang diungkapkan oleh Rusia dengan tegas dibantah oleh pasukan militer Ukraina.
"Pernyataan Rusia adalah bagian dari perang informasi untuk menuduh angkatan bersenjata Ukraina menembaki infrastruktur sipil dan penduduk untuk menutupi tindakan berbahaya mereka (Rusia) sendiri," kata militer Ukraina dikutip dari voanews, Jumat (29/7/2022).
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy menyebut serangan itu sebagai kejahatan perang Rusia yang disengaja dan pembunuhan massal terhadap tawanan perang Ukraina.
Tentara Ukraina berusaha mengembalikan jenazah mereka yang tewas, tetapi Rusia hanya merilis nama-nama korban tewas.
(TribunKaltim.co/Hartina Mahardhika)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.