Berita Internasional Terkini

Bukan Rusia, Amnesti Internasional Justru Salahkan Ukraina Karena Ancam Warganya Sendiri

Amnesti Internasional nyatakan Ukraina membhayakan warganya sendiri ketimbang serangan dari Rusia.

Genya SAVILOV / AFP
Tentara Ukraina membawa kayu gelondongan saat mereka membangun ruang istirahat di wilayah timur laut Sumy pada 2 Agustus 2022, saat perang Rusia-Ukraina memasuki hari ke-159. Terbaru, Amnesti Internasional nyatakan Ukraina bersalah karena membahayakan warganya sendiri. 

Moskow mengklaim telah mematuhi Konvensi Jenewa tentang perlakuan terhadap tahanan, sebaliknya Ukraina menyiksa dan memperlakukan buruh tentara Rusia yang tertangkap.

Keengganan barat untuk meminta pertanggungjawaban Kiev telah mengakibatkan pelanggaran dan kejahatan terus berlangsung.

Baca juga: Bukan Karena Campur Tangan Amerika Serikat, Rusia Akui Ukraina Bisa Segera Akhiri Perang

Wamenhan Rusia Beber Fakta

Pernyataan tegas disampaikan Wakil Menteri Pertahanan Kolonel Jenderal Alexander Fomin. Fomin membeberkan fakta-fakta buruk yang dilakukan pasukan dan milisi Ukraina.

Rusia sejauh ini berusaha menerapkan ketentuan Konvensi Jenewa tentang pengobatan tawanan perang.

Mereka mengadakan lebih dari 40 pertemuan mingguan dengan perwakilan PBB dan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) dan membentuk komisi medis bagi tawanan yang berpenyakit parah

Sejauh ini, 18 tahanan yang memiiki klasifikasi khusus dikirim kembali ke Ukraina. Ada juga 27 pertukaran tawanan perang dan mayat prajurit yang tewas.

Sementara ICRC telah menerima lebih dari 1.500 surat pulang dari para tahanan Ukraina. Tentara Ukraina yang ditahan juga dapat melakukan panggilan telepon ke keluarga mereka.

Fomin menegaskan Rusia berusaha melaksanakan ketentuan Pasal 71 Konvensi Jenewa. Fomin muncul untuk merespon Misi PBB di Ukraina menanggapi video viral penyiksaan tentara Ukraina.

Jenderal Rusia itu tidak menanggapi video tersebut secara langsung. Dia, bagaimanapun, mengatakan Rusia telah memperlakukan tahanannya sesuai hukum internasional.

Menurut survei terhadap anggota layanan yang dipertukarkan, baik Rusia maupun republik Donbass, 81 persen tahanan menjadi sasaran pemukulan dan kekerasan fisik lainnya.

Sementara 55 persen dipaksa merekam video propaganda. Sekitar 46 persen tidak menerima perawatan medis, 79 persen tidak diberi kesempatan menghubungi kerabat, dan 19 persen diberi makanan buruk.

Baca juga: Belum Usai Konflik Rusia Ukraina, Korea Utara Siap Luncurkan Nuklir untuk Melawan AS dan Korsel

Satu pusat penahanan, yang dijalankan dinas rahasia Ukraina (SBU )di Kiev, hanya memberi para tawanan 50 gram bubur, sepotong roti, dan segelas air setiap hari, sambil menutup mata mereka.

Fomin juga memutar video yang menunjukkan penyiksaan dan pelecehan, serta eksekusi di luar hukum dan tindakan kekerasan mengerikan terhadap tawanan perang Rusia dan Donbass.

Selain penganiayaan tahanan, menurut militer Rusia, pasukan Ukraina telah menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved