Berita Nasional Terkini

BLAK-BLAKAN Prabowo Subianto Sebut Jokowi Kurus, Puji Presiden hingga Ngaku Tak Salah Gabung Kabinet

Blak-blakan, Menhan Prabowo Subianto sebut presiden Jokowi kurus, puji presiden Joko Widodo hingga mengaku tak salah gabung kabinet.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto usai mengadakan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019). Blak-blakan, Menhan Prabowo Subianto sebut presiden Jokowi kurus, puji presiden Joko Widodo hingga mengaku tak salah gabung kabinet. 

TRIBUNKALTIM.CO - Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto sebut presiden Jokowi kurus.

Namun pernyataan yang dilontarkan Prabowo Subianto bukan sindiran atau ejekan kepada Jokowi.

Justru Prabowo Subianto puji presiden Joko Widodo habis-habisan.

Dan dengan terus terang mengaku tak salah gabung kabinet pemerintah Jokowi.

Kendati Prabowo Subianto pernah dua kali jadi rival politik Jokowi di Pilpres.

Selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: Sikap Habib Rizieq Shihab di Pilpres 2024, Tak Ada Lagi Dukungan untuk Prabowo Subianto

Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra menyebut keputusannya bergabung di Kabinet Jokowi adalah tepat.

Meski banyak yang mengejek, Prabowo tidak menyesal.

Ia menyebut Indonesia kini dalam rute yang benar menuju kemajuan.

Hal itu dikatakan Prabowo saat memberikan sambutan dalam acara Silaturahmi Nasional Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD) yang digelar di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/8).

”We are on the right track, kita menuju apa yang harus kita sampai. Dan Saudara-saudara, benar kita negara kaya, tapi bagaimana kita manage, bagaimana kita kelola kekayaan itu. Alhamdulillah kita lihat inilah bukti bahwa keputusan saya untuk bergabung dengan (kabinet) Presiden Joko Widodo ternyata tidak salah," kata Prabowo.

Prabowo mengatakan hal itu setelah ia melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Jokowi bekerja. Ia bahkan memuji Jokowi sebagai Presiden RI yang bekerja paling keras.

Baca juga: Prabowo Subianto Tak Ingin Lagi Diwawancarai, Host Mata Najwa: Sebelumnya Fine-fine Aja Tuh

Prabowo adalah mantan rival Jokowi dalam dua kali pemilihan presiden. Pada 2014, ia berduet dengan Hatta Rajasa melawan Jokowi dan Jusuf Kalla.

Lima tahun kemudian, mantan Danjen Kopassus itu menggandeng Sandiaga Uno melawan Jokowi dan Ma'ruf Amin. Dalam dua kali kompetisi itu, Prabowo selalu kalah.

"Saya ini saudara tahu kan? Saya ini lawan Pak Jokowi betul? Dua kali. Tapi setelah saya masuk kabinet, saya anak buah beliau. Tapi saya jadi saksi beliau salah satu pimpinan Indonesia yang paling keras kerjanya," ujar Prabowo

Prabowo menceritakan pengalamannya mengikuti kerja mantan Wali Kota Solo itu.

"Saya enggak tahu energinya di mana, kurus begitu. Tapi mungkin karena kurus beliau enerjik. Tidak pernah berhenti. Kalau saya datang ke Istana, rapat, beliau sudah tiga pertemuan sebelum saya datang," lanjutnya.

Selain soal kerja keras, Prabowo memuji Jokowi sebagai presiden yang mampu menyusun tim kabinet dengan komposisi orang-orang hebat.

Baca juga: Tingkat Elektabilitas Figur Calon Presiden Prabowo Subianto Kalahkan Ganjar dan Anies

Ia menilai Jokowi telah berhasil membentuk kabinet kerja dengan menggaet putra-putri terbaik bangsa.

"Salah satu yang saya respect beliau, beliau berhasil menyusun satu tim yang hebat," ucap Prabowo.

Bahkan Prabowo sempat berkata kepada Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan bahwa kalau dia menjadi presiden, menteri kabinet yang akan dibentuk hampir sama dengan yang disusun Jokowi.

"Jadi waktu saya masuk kabinet, Pak Luhut saksi saya dan beberapa menteri, waktu saya masuk kabinet, saya lihat, saya lihat ruangan itu hari-hari pertama saya masuk kabinet saya cerita," kata Prabowo.

"Bang, seandainya saya kemarin jadi presiden mukanya hampir sama kabinet saya (dengan yang) ini. Jadi memang kalau sudah kepentingan nasional kita memang harus cari putra-putri terbaik seluruh bangsa," lanjutnya.

Baca juga: Najwa Shihab Sebut Prabowo Subianto Enggan Diwawancara Lagi Olehnya, Host Mata Najwa: Kenapa, Pak?

Dia pun menekankan untuk kepentingan bangsa sebaiknya tidak melihat suku, agama, ras, asal dari mana dan perbedaan sikap politik seperti apa.

"Jangan kita lihat anaknya siapa, dulu pernah apa. Dulu, dulu kita dulu banyak perbedaanya. Tapi satu untuk merah putih kita harus jadi satu," tambahnya.

Silaturahmi Nasional memperingati HUT PPAD ke-19 yang mengangkat tema "Memperkokoh Persatuan untuk Kemakmuran Bangsa" ini dihadiri 8.000 purnawirawan TNI AD dari seluruh Indonesia.

Selain Prabowo dan Luhut, acara forum silaturahmi itu juga dihadiri KSP Jenderal (Purn) Moeldoko, Seskab Pramono Anung, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurrahman, dan pejabat lainnya.

Presiden Jokowi juga hadir.

Dalam sambutannya Jokowi lebih menyinggung soal kondisi ekonomi Indonesia saat ini.

Ia juga berjanji akan menaikkan tunjangan pensiun anggota TNI.

Baca juga: Respon Mahfud MD Lihat Hasil Visum Brigadir J, Menkopolhukam Kawal Arahan Jokowi

Awalnya Jokowi berbicara mengenai keyakinannya tentang ekonomi Indonesia yang bakal merangkak ke posisi ke-7 dunia pada 2030.

Selain itu, Indonesia juga diprediksi bakal berada di posisi ke-4 dunia pada 2045.

"Kalau pertumbuhan ekonomi kita baik dan GDP kita baik, nanti di 2030 perkiraan kita sudah 3 kali dari yang sekarang, dari sekarang 1,1-1,2 triliun USD menjadi di atas 3," ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, dampak dari hal tersebut APBN Indonesia akan jadi lebih besar. Tunjangan pensiun pun disebut bakal lebih besar.

"Akhirnya apa? porsi anggaran untuk gaji, untuk pensiunan juga akan lebih besar," ujar Jokowi. "Tapi nunggu tahun 2030. Sebentar, saya sampaikan, tadi guyonan," sambung Jokowi disambut riuh peserta yang hadir.

Jokowi kemudian membeberkan gaji pensiun untuk setiap golongan. Jokowi menyebut angka itu masih kurang.

"Saya tahu, saya tahu, bahwa gaji pensiun untuk tamtama berada di angka Rp 2,6 juta, betul? untuk bintara berada di angka Rp 3,5 juta, bener? dan untuk yang perwira pertama kapten Rp 4,1 juta, betul? saya tahu, saya tahu apalagi yang berada di Jabodetabek, angka ini adalah angka yang memang masih sangat kurang," beber Jokowi.

Baca juga: Partai Gerindra Akan Segera Deklarasi Prabowo Subianto Jadi Calon Presiden 2024

Jokowi mengatakan pemerintah telah memberikan THR dan memberikan gaji ke-13. Namun menurut Jokowi hal itu tetap kurang.

"Saya tidak janji, karena tadi saya sampaikan bahwa APBN kita berada pada posisi yang tidak mudah," imbuh Jokowi.

Kendati demikian, Jokowi mengatakan akan memanggil Menteri Keuangan Sri Mulyani soal tunjangan pensiun TNI AD.

Dia bakal menyampaikan hasilnya kepada para purnawirawan.

"Pulang dari sini saya akan panggil menteri keuangan. Akan saya ajak itung-itungan, kalau nanti itung-itungannya sudah final akan saya sampaikan kepada bapak ibu dan saudara-saudara sekalian," ucap Jokowi.

Pernyataan Jokowi itu sekaligus merespons pernyataan Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) Letjen TNI (Purn) Doni Monardo.

Doni sebelumnya menyampaikan soal harapan para purnawirawan agar tunjangan pensiun naik.

"Kami harus menyampaikan pesan sponsor dari para senior, termasuk dari para tamtama, bintara purnawirawan. Mudah-mudahan pemerintah den negara memiliki anggaran yang cukup. Mohon kiranya berkenan menambah tunjangan pensiun bagi para purnawirawan," kata Doni saat menyampaikan laporan. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kisah Prabowo Bergabung di Kabinet Jokowi, Sebut Keputusan Tepat, Ini Pujian Prabowo Untuk Jokowi, https://jogja.tribunnews.com/2022/08/05/kisah-prabowo-bergabung-di-kabinet-jokowi-sebut-keputusan-tepat-ini-pujian-prabowo-untuk-jokowi?page=all

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved