Ibu Kota Negara
Indonesia Bangun IKN Nusantara, Mesir pun Ikut Pindah Ibu Kota Administratif Gandeng Arsitek AS
Negara Republik Indonesia berencana memindahkan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
TRIBUNKALTIM.CO - Negara Republik Indonesia berencana memindahkan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
Sekarang ini mulai terlihat proses pembangunan Ibu Kota Negara Indonesia yang telah diberinama Nusantara City.
Pembuatan IKN Nusantara ini digadang-gadang menjadi tempat hunian yang modern, berteknologi tinggi dengan tetap menjaga kelestarian dan ramah pada lingkungan hidup.
Tetapi ternyata, tidak hanya Indonesia yang merencanakan pemindahan ibu kota baru ke Kalimantan Timur (Kaltim), Mesir pun demikian.
Baca juga: DPR RI Nilai Saat Ini Kekurangan Tenaga Ahli Konstruksi dalam Pembangunan IKN Nusantara
Baca juga: Optimalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi untuk Bangun IKN Nusantara di Kaltim
Baca juga: Ibu Kota Negara Dipindah ke Kaltim, Jakarta Punya Potensi Zona Pertumbuhan Baru
Ibu kota administratif baru Mesir ini bakal berlokasi sekitar 45 kilometer dari wilayah timur Kairo dan dirancang oleh perusahaan arsitektur asal AS, Skidmore, Owings, Merill atau SOM.
Alasan pemindahan ibu kota administratif Mesir ini adalah untuk mengurangi kemacetan di Kairo yang kini semakin berkembang pesat.
Ambisius Arab Saudi
Akhir-akhir ini, proyek ambisus Pemerintah Arab Saudi, The Mirror Line, tengah menjadi perbincangan hangat dunia.
Tak main-main, pembangunannya membutuhkan "fulus" senilai 1 triliun dollar AS atau setara Rp 14.969 triliun dan digadang-gadang akan menandingi The Great Walls atau Tembok Raksasa China.
Asal tahu saja, The Mirror Line merupakan proyek pembangunan dua gedung pencakar langit setinggi 487 meter.
Uniknya, dua bangunan ini akan dibuat paralel dengan panjang mencapai 120,7 kilometer atau hampir sama dengan jarak dari Jakarta ke Subang, Jawa Barat.
Lokasi pembangunan pencakar langit kategori supertall ini rencananya berada di kota pintar dan modern milik Arab Saudi, Neom.
Baca juga: Beri Semangat Pemindahan IKN, Presiden Jokowi Tiap Tiga Bulan Kunjungi Ibu Kota Negara
Proyek itu merupakan tindaklanjut dari pengumuman Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman, tentang rencana untuk menciptakan komunitas kota yang linier.
Dikutip dari The Wall Street Journal, bila proyek ini terwujud, maka mampu menampung hingga 5 juta orang.
Tidak hanya The Mirror Line, tapi masih ada sembilan sembilan proyek ambisus berupa kota futuristik yang akan dibangun dalam beberapa dekade mendatang.