IKN Nusantara
Gagasan SMART-AGRODOME Futuristik di IKN Nusantara, Kunci Kemandirian Pangan
Gagasan SMART-AGRODOME futuristik di IKN Nusantara, kunci kemandirian pangan
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Sandrio
TRIBUNKALTIM.CO - Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Penajam Paser Utara Kalimantan Timur dalam waktu dekat akan mulai dibangun.
Terkait IKN Nusantara, ada 5 mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) yang merancang konsep gagasan futuristik terkait pembangunan dome pertanian.
Dilansir dari Kompas.com, tentu hal ini sebagai salah satu upaya pengembangan sektor agrokompleks di Ibu Kota Nusantara (IKN) bernama SMART-AGRODOME.
Adapun kelima mahasiswa UB itu ialah Christoforus Kalo Bello Puyanggana (FP 2019), Edwin Setiawan (FP 2019), Qonita (FP 2020), Farel Jonas Soplanit (FP 2020), dan Adrian Adam Indrabayu (FT 2019).
Menurut Christoforus, ketua tim proyek gagasan, IKN di Penajam Paser Utara Kalimantan Timur merupakan daerah yang mayoritas terdiri dari lahan gambut.
Baca juga: Kabar Gembira, Sri Mulyani Beber Fokus APBN 2023 Pembangunan IKN Nusantara di Kaltim
Baca juga: Dampak IKN Nusantara Pembangunan di Kaltim Akan Turut Dilakukan, Termasuk Infrastuktur Jalan
Baca juga: Bangun IKN Nusantara, Kementerian PUPR Usulkan Anggaran Rp 6 Triliun 2023
Hal ini menyebabkan beberapa jenis tanaman sulit untuk tumbuh mengakibatkan masyarakat di daerah Kalimantan Timur masih harus mengimpor sayur dari daerah lain untuk memenuhi kebutuhan yang ada.
Karenanya, untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan suatu solusi berkelanjutan dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di IKN melalui pembangunan dome futuristik yang dapat memanipulasi kondisi lingkungan untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman Olerikultura.
Selain itu, sistem pengendalian iklim mikro diatur untuk melibatkan peran manusia sesuai dengan konsep Society 5.0.
Dijelaskan, SMART-AGRODOME memiliki bangunan yang terdiri dari 5 lantai.
Yaitu lantai 1 merupakan ruang resepsionis, lantai 2 merupakan ruang Aquaponik, lantai 3 merupakan ruang Aeroponik.
Lantai 1 ruang bawah tanah 1 yang diisi oleh kandang sapi, serta lantai 2 ruang bawah tanah digunakan sebagai mikrokontroller dan gudang.
Konsep Green Energy Harvesting akan diterapkan dengan memanfaatkan energi terbarukan dari tenaga surya, angin, biogas, tekanan pejalan kaki, serta air hujan.
"Rancangan inovasi ini nantinya akan dibuat dalam bentuk output berupa video gagasan, poster, dan policy brief yang berfungsi untuk meyakinkan policy maker agar mengadopsi alternatif usulan SMART-AGRODOME ini," kata Christoforus dikutip dari laman UB, Senin (8/8/2022).
Sedangkan, policy brief yang dibuat untuk mendukung gagasan SMART-AGRODOME ini nantinya akan mengusung informasi terkait kebijakan hukum.
Tentu mengenai ketahanan pangan daerah Kalimantan Timur, yang dapat menjadi luaran pendukung proyek gagasan SMART-AGRODOME.
Selain itu, pemerintah telah berupaya mengembangkan daerah IKN agar dapat menjadi smart city yang berkelanjutan melalui berbagai program pembangunan bertahap serta mengembangkan sektor pertaniannya.