Video Viral
Tak Main-main, 3 Kali Jokowi Minta Polri Jaga Citra, Jangan Tutupi Kasus Brigadir J
Tak main-main, 3 kali Jokowi minta Polri jaga citra, jangan tutupi kasus Brigadir J
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Robin Ono Saputra
TRIBUNKALTIM.CO - Kasus penembakan Brigadir J ini juga menarik atensi dari Presiden Jokowi dan Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.
Dilansir dari Tribunnews.com, secara terpisah Presiden Jokowi kembali mengingatkan jajaran kepolisian untuk tidak menutup-nutupi kasus penembakan anggota Polisi Brigadir J di rumah eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
Presiden Jokowi menyampaikan pernyataanya terkait kasus tewasnya Brigadir J itu di sela-sela kunjungan kerjanya ke Kalimantan Barat, Selasa (9/8/2022).
Presiden Jokowi mengatakan sejak awal dirinya sudah meminta agar kasus tewasnya Brigadir J diusut tuntas apa adanya.
"Iya sejak awal kan saya sampaikan, sejak awal saya sampaikan, usut tuntas jangan ragu-ragu, jangan ada yang ditutup-tutupi ungkap kebenaran apa adanya," kata Presiden Jokowi.
Baca juga: Mahfud MD Bongkar Ada Tersangka ke 3 Tewasnya Brigadir J, Kode Kesaksian Bharada E
Jokowi mengatakan jangan sampai kepercayaan masyarakat terhadap Polri turun akibat kasus tersebut.
Karena menurutnya citra Polri harus dijaga.
"Jangan sampai menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri, itu yang paling penting, citra Polri apapun harus kita jaga," pungkasnya.
Peringatan atau komentar presiden ini merupakan yang ketiga kalinya.
Sebelumnya, dalam kunjungan kerja, Presiden Jokowi sudah dua kali meminta Polri mengusut kasus tersebut secara tuntas.
Pertama saat kunjungan kerja ke Subang, Jawa Barat, Selasa (12/7/2022).
Baca juga: 7 Pengakuan Bharada E Soal Kasus Brigadir J: Tolak Perintah Atasan dan Dugaan Sambo Pegang Senjata
"Proses hukum harus dilakukan," kata Jokowi singkat di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Subang, Jawa Barat.
Peringatan kedua disampaikan Presiden di sela-sela kunjungannya ke Nusa Tenggara Timur (NTT).
Presiden meminta agar kasus tersebut dibuka secara transparan.
"Saya kan sudah sampaikan, usut tuntas. Buka apa adanya. Jangan ada yang ditutup-tutupi, transparan, sudah," kata Jokowi di Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur, Kami, (21/7/2022).
Pengusutan kasus yang terbuka dan transparan, kata presiden, sangat penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian.
"Itu penting untuk agar masyarakat tidak ada keragu-raguan terhadap peristiwa yang ada. Ini yang harus dijaga, kepercayaan publik terhadpa Polri harus dijaga," tegas Jokowi. (*)