Berita Nasional Terkini
Citayam Fashion Week Mulai Sepi, Pindah ke Sarinah Sampai Monas Perlu Syarat agar Ramai
Menurut Devie, kepopuleran ajang pamer fesyen itu tercipta secara alami, bermula saat seorang konten kreator membuat konten
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Lini media sosial sempat diramaikan dengan gerakan anak-anak remaja di Jakarta dengan tempat Citayam Fashion Week.
Mereka para remaja membuat konten, seperti di TikTok kemudian naik, jadi trending. Para remaja ini memuculkan ide Citayam Fashion Week.
Kontan saja, banyak masyarakat ikut penasaran dan mencoba terlibat membuat konten dengan mendatangi lokasi tersebut di Dukuh Atas, Jakarta.
Sempat ramai, dipadati masyarakat hingga memunculkan tokoh-tokoh artis baru yang memiliki banyak penggemar. Sebut saja ada sosok Bonge, Kurma dan Roy.
Baca juga: Dicap Sombong, Klarifikasi Bonge Malah Berbeda, Ngaku Drop atau Ketemu Ridwan Kamil
Baca juga: Ridwan Kamil Boyong Bonge ke Situ Rawa Kalong, Momen Jajal Panggung Apung bareng Remaja SCBD
Baca juga: Nasib Kurma yang Viral Bersama Citayam Fashion Week, Sampai Kecapekan Endorse
Namun kabar terkini, fenomena aksi peragaan busana atau "Citayam Fashion Week" di kawasan Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta Pusat tersebut, tak lagi ramai seperti beberapa waktu terakhir.
Menanggapi sepinya aksi pamer fesyen yang sempat viral itu, Pengamat Sosial Universitas Indonesia Devie Rahmawati menyebutkan ada dua faktor menjadi penyebab sepinya kawasan Dukuh Atas belakangan ini.
"Pertama karena sudah ada pelarangan untuk bisa menggunakan fasilitas publik itu untuk memamerkan keunggulan fesyen," ujar Devie saat dihubungi Kompas.com, Kamis (11/8/2022).
Kemudian faktor kedua, ketenaran "Citayam Fashion Week" di ranah digital yang sudah tak sepopuler seperti beberapa waktu belakangan ini.
"Namanya dunia digital itu masa viralitas masa ketenaran dan sebagainya itu masanya sangat cepat, sangat fluktuatif karena memang algoritma sosialnya itu cepat," ucap Devie.
"Biasanya popularitas juga sangat singkat karena akan selalu ada konten-konten baru yang menarik yang kemudian menarik perhatian publik lagi," sambung dia.
Baca juga: Terbuka Bila Sarinah Dijadikan Spot Citayam Fashion Week, Erick Thohir: Selama Jangan Dipolitisir
Menurut Devie, kepopuleran ajang pamer fesyen itu tercipta secara alami, bermula saat seorang konten kreator membuat konten dengan mewawancarai mengenai pakaian yang dikenakan remaja yang menongkrong di kawasan Dukuh Atas.
Kemudian hal itu diikuti oleh konten kreator lainnya membuat konten serupa sehingga ketenaran aksi peragaan busana itu semakin terkenal di kalangan masyarakat.
Sehingga para konten kreator tersebut, ujar Devie, memiliki jasa besar dalam mengangkat viralnya "Citayam Fashion Week".
"Tapi karena nature-nya ruang digital itu cepat, ketika sesuatu yang sudah naik maka potensi untuk turun sangat singkat juga," kata Devie.
Meskipun muncul beberapa rencana "Citayam Fashion Week" akan dipindahkan ke Sarinah, Monas hingga ke Kota Tua.