Berita Berau Terkini
Pemkab Berau Rangkul Anak Muda untuk Dijadikan Petani Milenial
Buat petani kalangan anak muda. Khususnya yang berada di Kampung Buyung-Buyung, Kecamatan Tabalar, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Dinas Pertanian dan Peternakan (Distenak) Berau masih terus berupaya untuk meningkatkan pertanian.
Khususnya yang berada di Kampung Buyung-Buyung, Kecamatan Tabalar, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.
Tentu saja itu menjadi perhatian terkait persoalan usia petani yang kian tua.
Namun, tidak ada pengganti dari generasi muda yang mau menjadi petani.
Baca juga: Dinas Pertanian Kutai Timur Dorong Petani Milenial Utamakan Olah Lahan secara Ramah Lingkungan
Baca juga: Pertanian Saat Ini Andalkan Manajemen dan Teknologi, Bupati Kukar Minta Petani Milenial Ambil Peran
Baca juga: Sasar Petani Milenial Kukar, Taruna Tani Samboja Gelar Pelatihan Pembuatan Dekomposer Bio Tasuke
Kepala Distenak Berau, Junaidi menjelaskan bahwa saat ini sedang terjadi penurunan kualitas pertanian.
Sehingga pihaknya tengah bekerjasama dengan tim dari Universitas Mulawarwan (UNMUL) untuk melakukan pengkajian terkait kualitas tanah.
Saat ini tinggal 2,5 ton hasil dari satu hektar, dimana idealnya dalam satu herkar.
"Seharunya mendapatkan hasil tujuh hingga delapan ton padi, “ ujarnya kepada TribunKaltim.co, Kamis (11/8/2022).
Sehingga menurutnya perlu ada penelitian terkait kualitas tanah, agar nanti setelah dilakukan penelitian oleh pihak Universitas Mulawarman maka akan ada tindak lanjutnya ke depan seperti apa dalam meningkatkan hasil padi masyarakat.
“Jadi nanti akan ada penelitian sehingga apa yang didapat oleh tim dari UNMUL bisa segera kita selesaikan, terlebih dahulu kita tahu apa kendala sebenarnya yang terjadi mengapa jumlahnya menurun,” sambungnya.
Baca juga: Bupati Mahulu Sebut Modernisasi Pertanian Jadi Strategi
Salah satu kendala yang terjadi terkait pertanian yakni kurangnya minat para anak muda atau regenerasi untuk pertanian.
Sehingga harus mengembangkan petani milenial. Karena saat ini hal tersebut masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi pihaknya agar para anak muda ingin bertani.
“Sekarang banyak tantangan, karena sudah banyak sekor mulai dari pertambangan hingga perkebunan. Itu yang menjadi kendala kita saat ini,” jelasnya.
Pihaknya kedepan harus memberikan edukasi kepada para petani muda agar mau melanjutkan pekerjaan orangtuanya untuk bisa menerusi apa yang sudah dilakukan.
Dan pihkanya juga akan memabantu terkait bantuan-bantuan berupa benih serta peralatan-peralatan agar para petani muda bisa mudah.
Baca juga: Kembangkan Jamur Berdasi, Sudirman Petani Muda Kaltara Ini Nominator Duta Petani Milenial