Unjuk Rasa Solar PPU
Warga Protes Kelangkaan Solar di Penajam Paser Utara, Diduga Ada Mafia Bermain
Ratusan massa aksi yang menggelar demonstrasi di halaman kantor Bupati Penajam Paser Utara (PPU) memprotes kelangkaan solar
Penulis: Nita Rahayu | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Ratusan massa aksi yang menggelar demonstrasi di halaman kantor Bupati Penajam Paser Utara (PPU) memprotes kelangkaan solar sebagai bahan bakar bersubsidi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Salah satu peserta aksi, Said Abdillah dalam orasinya menyampaikan, para supir truk bahkan harus mengantri empat hingga lima hari hanya untuk mendapatkan solar.
"Antrian didepan SPBU mengular dan mengantri lama bahkan hingga berhari-hari," ungkapnya kepada TribunKaltim.co pada Kamis (11/8/2022).
Aksi protes ini digelar lantaran mereka menduga, kuota solar yang selama ini diperuntukan bagi masyarakat, malah dinikmati oleh pengetap.
Baca juga: BREAKING NEWS Warga Unjuk Rasa soal Solar di Penajam, Soroti Penyaluran dan Peran SPBU
"Supir mengantri berhari-hari tapi didahului oleh mafia solar," sambungnya.
Ia juga mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Pertamina.
Dan menyampaikan bahwa permasalahan ini juga terjadi di daerah lain.

Hanya saja mereka dibuatkan regulasi mengatur penyaluran solar ini.
"Sudah berkoordinasi dengan pihak Pertamina, dan akan memberikan solusi, di daerah lain," ujarnya.
"Sopir sedang mengantri, tetapi dibuatkan regulasi, antri wajar saja," katanya dalam orasinya itu.
Dalam hal ini, massa juga menuntut agar Pemkab PPU segera membuatkan regulasi, agar masyarakat Penajam Paser Utara bisa menikmati haknya mendapatkan solar subsidi tanpa harus bersaing dengan para pengetap.
"Kita cuma mau dibikinkan regulasi agar bagaimana rakyat ini bisa mendapatkan haknya berupa solar subsidi dengan tenang," pungkasnya.
Warga Bertemu Plt Bupati Penajam
Setelah berlangsung kurang lebih tiga jam, massa aksi demonstrasi di halaman kantor Bupati Penajam Paser Utara (PPU) diterima oleh Pelaksana Tugas (Plt) Bupati PPU Hamdam.
Sebelumnya, massa aksi yang terdiri dari supir truk, Lembaga Adat Paser (LAP) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) PPU, diterima oleh Sekretaris Daerah (Sekda) PPU Tohar.