Berita Penajam Terkini

Dugaan Asusila Kakek kepada Anak-anak SD di Penajam Paser Utara, Psikiater Diterjunkan

Terjadinya dugaan kasus pencabulan seorang kakek terhadap 9 murid Sekolah Dasar (SD) di Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur.

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/NITA RAHAYU
Kapolres PPU, AKBP Hendrik Eka Bahalwan, menjelaskan soal kasus dugaan asusila kepada anak-anak SD di Penajam Paser Utara. Diduga si pelaku adalah kakek penjual mainan di sekolah dasar, Jumat (12/8/2022). Para korban kini akan didampingi psikiater untuk menghilangkan trauma akibat pelecehan.  

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Terjadinya dugaan kasus pencabulan seorang kakek terhadap 9 murid Sekolah Dasar (SD) di Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur menjadi atensi dari pihak kepolisian.

Hal tersebut dikemukakan Kapolres Penajam Paser Utara, AKBP Hendrik Eka Bahalwan, kepada TribunKaltim.co.

Ia mengungkap, tindak kejahatan pencabulan bisa terjadi dimana saja, bahkan di lingkungan terdekat.

"Kita mencoba untuk mencegah predator lain muncul, karena yang paling berbahaya yaitu yang berada di lingkungan terdekat kita," ungkapnya Jumat (12/8/2022).

Baca juga: 2 Pelaku Penyebaran Video Asusila Pelajar di Balikpapan Minta Maaf

Baca juga: 9 Murid SD di Penajam Paser Utara Diduga Dicabuli Kakek Si Penjual Mainan 

Baca juga: Pelaku Penyebaran Video Asusila Pelajar di Kedai Kopi Balikpapan Terungkap, Polisi: Motifnya Iseng

Hal itu menurut Kapolres juga akan berdampak terhadap kondisi anak-anak terutama yang menjadi korban.

Dalam hal ini, pihaknya mencoba mendatangkan psikiater anak, agar memberikan trauma healing kepada mereka.

Sebab ditakutkan itu, efek tindakan asusila kepada anak-anak yakni akan berbuah negatif seperti adanya trauma psikis. 

Secara definisi trauma psikis merupakan suatu keadaan trauma psikologis yang menimpa seseorang dan bersifat menyakitkan.

ILUSTRASI Kasus asusila atau pencabulan terhadap para wanita anak di bawah umur.
ILUSTRASI Kasus asusila atau pencabulan terhadap para wanita anak di bawah umur. (TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO)

Trauma ini bisa membuat pengalaman hidup menjadi lebih seram, sehingga pengidapnya mungkin mengalami gangguan dalam aktivitasnya sehari-hari.

"Kita juga akan coba undang psikiater anak untuk memberikan trauma healing untuk adek-adek karena masa depannya harus diselamatkan agar bisa melupakan perlakuan-perlakuan yang tidak wajar itu," jelasnya.

Untuk antisipasi sendiri, kata dia tetap berkoordinasi dengan Babinkamtibmas serta bekerjasama dengan pihak lain yang berkapasitas dalam hal tersebut.

Baca juga: Jadi Korban Kekerasan Asusila Ayah Tirinya, Balita di Bontang Alami Kesakitan dan Trauma

Untuk antisipasi kepolisian tetap melalui Babinkamtibmas, polisi juga komunikasi dengan Dandim juga melalui Babinsanya, terhadap risiko anak-anak atau orang yang lemah dan berpotensi jadi korban asusila.

"Akan tetapi sekali lagi itu kita tidak bisa bekerja sendiri, Polres dan Dandim harus lebih care seperti Komite sekolah, orang tua siswa, guru, harapannya semua bergerak simultan, kita juga akan laporkan kepada Pemkab dan forkopimda yang lain," terangnya.

Saat ini saja, kasus yang tengah bergulir juga terus dilakukan pengembangan-pengembangan.

"Sekarang fokus pada psikologisnya anak-anak, penyidikan semua sekarang lagi on the track," paparnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved