Berita Nasional Terkini

Di Balik Prabowo Subianto Usai Deklarasi Siap Jadi Capres di Pilpres 2024, Siapa Rival Terkuatnya?

Di Balik Prabowo Subianto usai deklarasi siap jadi Capres di Pilpres 2024, siapa rival terkuatnya?

Dany Permana/Tribunnews.com
Prabowo Subianto saat jadi capres di Pilpres 2019 - Di Balik Prabowo Subianto usai deklarasi siap jadi Capres di Pilpres 2024, siapa rival terkuatnya? 

TRIBUNKALTIM.CO - Sosok Prabowo Subianto mencuri perhatian publik.

Usai dirinya mendeklarasikan kesiapannya untuk nyapres di Pilpres 2024.

Kesiapan  itu dilontarkan Prabowo Subianto di hadapan ribuan kader Partai Gerindra.

Simak analisa di Balik Prabowo Subianto usai deklarasi siap jadi Capres di Pilpres 2024.

Siapa rival terkuat Prabowo Subianto?

Selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: BLAK-BLAKAN Prabowo Subianto Sebut Jokowi Kurus, Puji Presiden hingga Ngaku Tak Salah Gabung Kabinet

Pengamat politik mengungkapkan lawan terberat Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Bahkan disebutkan, Prabowo bisa memenangkan Pilpres 2024 dan jadi Presiden andai sosok tersebut tak ikut maju. 

Untuk diketahui, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengumumkan bahwa ia akan maju menjadi calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Prabowo mengumumkan kesediaannya maju pada Pilpres 2024 di hadapan ribuan kader dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Gerindra 2022 di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/8/2022).

Keputusan ini merupakan jawaban Prabowo atas aspirasi seluruh kader Gerindra yang menginginkannya maju sebagai capres.

“Dengan ini saya menyatakan bahwa dengan penuh rasa tanggung jawab saya menerima permohonan saudara untuk bersedia dicalonkan sebagai calon presiden Republik Indonesia,” kata Prabowo di hadapan ribuan kader.

Sebelum menerima pinangan atas dorongan kader, Prabowo telah mempelajari dan mendengarkan sikap para kader, mulai dari dewan pimpinan daerah (DPD) hingga organisasi sayap partai.

Menurut dia, para kader mengharapkannya untuk menerima permintaan mereka.

Seiring dengan dipenuhinya keinginan para kader, Prabowo siap berjuang untuk masyarakat.

“Saya siap terus berjuang untuk bangsa negara dan rakyat Indonesia tercinta, seluruh jiwa saya persembahkan untuk Ibu Pertiwi,” ucap dia seperti dilansir Kompas.com.

Baca juga: Meski Baru Tayang, Drama Korea Big Mouth Episode 5 Capai Rating Tertinggi Sepanjang Masa

Ganjar Pranowo Diprediksi Jadi Lawan Terberat Prabowo pada Pilpres 2024

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menduga, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bakal bersaing dengan sejumlah nama besar jika mencalonkan diri pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Salah satu yang diprediksi menjadi pesaing terberat Prabowo yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Kalau ditanya peluangnya Pak Prabowo (untuk menang pada Pilpres 2024) besar atau tidak, saya harus mengatakan, lawan terberat Pak Prabowo adalah Ganjar Pranowo," kata Yunarto kepada Kompas.com, Kamis (11/8/2022).

Merujuk pada survei sejumlah lembaga, kata Yunarto, dengan elektabilitas yang demikian, tingkat pengenalan Ganjar di masyarakat masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan Prabowo.

Sementara itu, dengan elektabilitasnya kini, tingkat keterkenalan Prabowo di publik sudah maksimal.

Itu berarti, Ganjar masih punya banyak ruang untuk memperluas tingkat pengenalannya di masyarakat, sedangkan Prabowo sebaliknya.

"Artinya, peluang dari Ganjar untuk menaikkan elektabilitas masih jauh lebih besar dibandingkan Pak Prabowo yang tingkat pengenalannya sudah mentok dan ruang geraknya jauh lebih kecil," ujar Yunarto.

Selain Ganjar, lanjut Yunarto, yang bakal menjadi pesaing Prabowo di pilpres ialah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Sejauh ini, survei sejumlah lembaga memperlihatkan bahwa elektabilitas ketiganya hampir selalu berada di tiga besar.

Jika Ganjar dan Anies tak maju di pilpres, diyakini Prabowo bakal memenangkan pertarungan.

Baca juga: TERUNGKAP Ternyata Sudah Lama Prabowo Kepincut Sama Cak Imin, Resmi Koalisi di Pilpres

Namun, Yunarto mengatakan, sulit untuk memastikan Ganjar dan Anies tak maju di pilpres mengingat keduanya punya modal elektabilitas tinggi.

Dapat dipastikan, banyak partai politik melirik keduanya.

Yunarto menilai, dengan sepak terjang Prabowo yang demikian, Menteri Pertahanan itu punya sejumlah kelebihan sekaligus kelemahan jika hendak maju lagi di pilpres.

Salah satu kelebihannya, Prabowo punya pengalaman panjang dalam membangun komunikasi dan hubungan emosional dengan para pendukungnya lewat dua kali pemilu di 2014 dan 2019.

Hal ini tidak dimiliki oleh Ganjar dan Anies.

Kedua, politisi Gerindra itu merupakan pimpinan partai politik besar di tanah air.

Partai yang dipimpin Prabowo hampir pasti solid mendukung pencalonannya.

Selain itu, latar belakang sebagai orang yang pernah lama berkarier di militer juga dinilai sebagai keuntungan bagi Prabowo.

"Sebagian masyarakat masih melekat secara emosional kalau dibandingkan dengan masa Orde Baru kan ada ikatan emosional antara negara dengan latar belakang militer," ujar Yunarto.

Namun demikian, pernah mencalonkan diri di Pilpres 2014 dan 2019 juga menjadi kelemahan bagi Prabowo.

Sebab, dia merupakan wajah lama di pemilihan presiden.

Baca juga: Gerindra-PKB Berkoalisi, Prabowo Sebut dari Dulu Ingin Koalisi dengan Cak Imin: Selalu Dekat di Hati

Bisa jadi pemilih jenuh pada Prabowo dan lebih menjatuhkan pilihannya ke wajah-wajah baru.

"Jadi lawan pertamanya adalah kejenuhan dari masyarakat dibandingkan dengan tawaran yang akan diberikan oleh wajah baru terutama seperti Ganjar ataupun Anies," ucap Yunarto.

Tantangan kedua, lanjut Yunarto, memastikan basis pemilih Prabowo tetap memberikan suara untuknya.

Pemilih Prabowo di dua kali pilpres umumnya mereka yang tak menyukai sosok Jokowi.

Namun, sejak masuk ke pemerintahan Jokowi, Prabowo berada di area abu-abu.

Oleh sebagian pemilihnya, dia dinilai sebagai pengkhianat.

"Jadi Pak Prabowo ini sekarang berada di antara dua sosok lain, Ganjar dan Anies. Yang satu jelas dikategorikan sebagai penerus Jokowi, yang satu dikategorikan sebagai simbol anti-Jokowi," ujar Yunarto.

"Pak Prabowo ada di tengah-tengahnya ini, grey area, yang juga harus dikuatkan oleh Pak Prabowo kembali basis massanya seperti apa," tuturnya.

Baca juga: Kalah 3 Kali Pilpres, Gerindra Yakin Ini Saatnya Prabowo Subianto Jadi Presiden RI

Sebagaimana diketahui, Prabowo berencana mencalonkan diri kembali di Pilpres 2024.

Rencananya, deklarasi pencalonan Prabowo itu akan disampaikan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Gerindra pada 12-13 Agustus 2022.

Prabowo mengaku tak bisa menolak jika dalam rapimnas Gerindra semua kader sepakat untuk kembali mengusungnya sebagai capres.

“Tentu harus saya terima dengan baik seandainya nanti dicalonkan,” katanya saat ditemui di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/8/2022) seperti dilansir Kompas.com. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved