Virus Corona

Jakarta Mencolok saat 5 Provinsi Lain Sudah Nol, Update Kasus Virus Corona Indonesia Hari Ini

Ini data update sebaran Virus Corona Indonesia hari ini, kasus baru di Jakarta mencolok saat 5 provinsi lain sudah nol. 

Editor: Doan Pardede
Kompas.com
UPDATE SEBARAN CORONA -Inilah data update sebaran Virus Corona Indonesia hari ini, kasus baru di Jakarta mencolok saat 5 provinsi lain sudah nol.  

TRIBUNKALTIM.CO - Inilah data update sebaran Virus Corona Indonesia hari ini, kasus baru di Jakarta mencolok saat 5 provinsi lain sudah nol. 

Berdasarkan data update sebaran Virus Corona Indonesia hari Jumat (12/8/2022) kasus positif Covid-19 Indonesia bertambah sebanyak 6.091 kasus.

Jumlah kasus hari ini mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan kasus pada Kamis (11/8/2022) yang sebanyak 5.532 kasus.

Dengan tambahan kasus positif sebanyak 6.091 kasus, maka total kasus positif Covid-19 Indonesia hingga hari ini menjadi 6.273.228 kasus.

Baca juga: Terkuak 98,5 Persen Masyarakat Indonesia Miliki Antibodi Virus Corona, Perlukah Vaksin Booster ke 2?

Sementara itu, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan jumlah kasus positif Covid-19 tertinggi, yakni 2.858 kasus.

Di posisi kedua ada Jawa Barat dengan kasus positif sebanyak 1.194 kasus, kemudian disusul Banten dengan 638 kasus.

Jawa Timur menempati posisi keempat dengan 428 kasus dan di posisi kelima ada Jawa Tengah dengan 238 kasus.

Berikut data sebaran kasus positif Covid-19 di 34 Provinsi Indonesia pada Jumat(12/8/2022), yang dirangkum Tribunnews dari data Satgas Covid-19:

- DKI JAKARTA 2.858

- JAWA BARAT 1.194

- BANTEN 638

- JAWA TIMUR 428

- JAWA TENGAH 238

- BALI 148

- DI YOGYAKARTA 82

- KALIMANTAN SELATAN 76

- SUMATERA UTARA 76

- KALIMANTAN TENGAH 61

- KALIMANTAN TIMUR 52

- RIAU 40

- PAPUA 36

- SUMATERA SELATAN 24

- SUMATERA BARAT 23

- LAMPUNG 21

- KALIMANTAN BARAT 16

- KEPULAUAN RIAU 15

- SULAWESI SELATAN 12

- SULAWESI UTARA 11

- JAMBI 10

- BANGKA BELITUNG 6

- ACEH 5

- SULAWESI TENGGARA 4

Baca juga: Lengkap 5 Jenis Vaksin Covid-19 dan Efek Samping, yang Mana Paling Ampuh Tangkal Virus Corona?

- MALUKU 2

- NUSA TENGGARA BARAT 2

- SULAWESI TENGAH 2

- GORONTALO 1

- NUSA TENGGARA TIMUR 1

- KALIMANTAN UTARA 0

- PAPUA BARAT 0

- MALUKU UTARA 0

- SULAWESI BARAT 0

- BENGKULU 0

Kadar Antibodi Penduduk Indonesia Terhadap Covid-19 Naik 4 Kali Lipat

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Epidemiolog dari Universitas Indonesia Iwan Ariawan mengatakan, kadar antibodi yang dimiliki 98,5 persen penduduk Indonesia meningkat lebih dari empat kali lipat dibanding Desember 2021 dan Juli 2022.

Diketahui sebelumnya survei serupa pernah dilakukan pada Desember 2021. Saat itu, tingkat antibodi penduduk Indonesia sebesar 87,8 persen.

Baca juga: Update Corona Hari Ini 10 Agustus 2022 di Indonesia dan Dunia, China Panik Sampai Lockdown Pulau

"Median kadar antibodi meningkat dari 444 unit per mm, jadi 2.097 unit per mm," katanya dalam keterangan pers virtual, Kamis (11/8/2022).

Ditambahkan, ahli Epidemiologi FKM UI, Pandu Riono pemberian vaksinasi Covid-19 dosis ketiga membuktikan adanya peningkatan antibodi terhadap Covid-19.

"Hasil survei itu mengindikasikan atau mendukung bahwa booster itu sangat penting," kata Pandu.

Namun, lanjut Pandu, hingga kini cakupan booster pertama atau vaksinasi dosis ketiga.

Untuk itu cakupan booster pertama atau vaksinasi dosis ketiga harus ditingkatkan, dimana kini baru mencapai 28 persen dan masih jauh dari target yang diinginkan yakni sebesar 50 persen.

Oleh karena itu, cakupan harus diperluas.

"Jangan kita pikirkan dulu booster yang kedua, kita tuntaskan dulu booster pertama," tutur Pandu seperti dilansir Tribunnews.com di artikel berjudul Sebaran 6.091 Kasus Covid-19 Indonesia 12 Agustus 2022: Jakarta Tertinggi, 5 Provinsi Catat 0 Kasus.

Lebih lanjut Pandu menjelaskan, bila antibodi penduduk Indonesia terbukti sudah mencukupi dengan cakupan vaksinasi booster pertama yang lebih besar, bukan tidak mungkin vaksinasi booster kedua tidak lagi diperlukan.

"Kalau kita sudah bisa menuntaskan (booster pertama) barangkali kita tidak butuh booster kedua. Kita belum tahu, tapi yang sudah jelas bahwa booster pertama itu adalah suatu keharusan kita lakukan."

"Kita tuntaskan, dalam arti karena dari data mengindikasikan kita berhasil mencapai level kadar antibodi yang cukup tinggi," tutur Pandu.

(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved