Berita Internasional Terkini

Peperangan Putin di Ukraina Makin Kacau, Kini Rusia Jadi Target dan Siap Diserang AS dan Barat

Peperangan Rusia Ukraina makin memanas kini Barat dan AS akan siap serang Rusia.

Handout/AFP
Serangan Rusia yang diluncurkan di Ukraina. Hingga kini peperangan Rusia Ukraina makin kacau bahkan Amerika Serikat dan Barat siap menyerang dan akan menyiapkan Rusia sebagai target. 

TRIBUNKALTIM.CO - Memasuki bulan kelima peperangan Rusia Ukraina, kini konflik tersebut meluas ke banyak negara.

Pasalnya setelah Amerika Serikat memberikan bantuan alat militer canggihnya kepada Ukraina, negara Barat kembali unjuk gigi akan melakukan perlawanan lanjutan pada Rusia.

Hingga peperangan Putin di Ukraina makin kacau, kini Rusia jadi target dan siap diserang Amerika Serikat dan negara Barat.

Baca juga: Perang Kian Panas, 3 Negara Eropa Susul Amerika Serikat Bantu Ukraina, Rusia Semakin Terkepung

Hal itu diungkapkan langsung oleh salah satu pejabat Rusia yang mengatakan bahwa Moskow akan menanggapi pasokan senjata Barat yang berkelanjutan ke pasukan Kyiv.

Komentar Alexander Darchiev muncul di tengah gembar-gembor oleh Kyiv tentang efektivitas bantuan militer Amerika seperti Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) yang dipasok Amerika Serikat , yang kecepatan dan jangkauannya telah memberikan pukulan bagi pasukan Rusia.

Dilansir dari newsweek, Darchiev, Direktur Departemen Amerika Utara Kementerian Luar Negeri Rusia, mengatakan bahwa memompa Ukraina dengan sistem senjata jarak jauh akan berarti bahwa tugas geografis dari operasi khusus akan didorong mundur lebih jauh.

Baca juga: Diplomasi Rusia-Amerika Hancur Lebur, Putin Tak Main-main Jika AS Masih Sokong Persenjataan Ukraina

"Rusia tidak dapat membiarkan wilayah Ukraina yang tersisa berisi senjata yang menimbulkan ancaman langsung ke negara kita," kata Darchiev dikutip dari newsweek, Sabtu (13/8/2022), merujuk pada Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk yang diproklamirkan sendiri serta wilayah yang dibebaskan.

Darchiev juga mengatakan kepada badan tersebut bahwa tingkat pengaruh Washington di Kyiv melampaui semua batas yang dapat dibayangkan.

"Selain bantuan militer dan keuangan skala besar dan dukungan moral untuk rezim Zelensky, Amerika semakin menjadi pihak langsung dalam konflik tersebut," katanya.

Darchiev juga mengulangi klaim Kementerian Pertahanan Rusia bahwa militer Ukraina melakukan serangan HIMARS dengan berkonsultasi dengan mitra Amerika Serikat.

Darchiev kembali mengatakan bahwa penembakan mematikan terhadap penduduk sipil di daerah-daerah di bawah pendudukan Rusia di Ukraina terjadi setidaknya dengan persetujuan pusat pengambilan keputusan Amerika.

Komentar Darchiev berpadu dengan pernyataan awal bulan ini oleh kementerian pertahanan Rusia bahwa Amerika Serikat bertanggung jawab untuk memasok informasi target yang digunakan oleh Kyiv untuk serangan rudal jarak jauh di Donbas dan wilayah lainnya.

Sementara pemerintahan Biden mengatakan telah memberikan lebih dari 9 miliar dollar AS bantuan keamanan ke Kyiv.

Namun, para ahli mengatakan bahwa Putin dapat menggunakan senjata yang dipasok barat sebagai kambing hitam atas kegagalan Rusia di medan perang.

Dan untuk menggambarkan kepada orang-orang Rusia bahwa perang itu adalah pertempuran yang dilakukan langsung dengan barat.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved