Berita Internasional Terkini
Perang Kian Panas, 3 Negara Eropa Susul Amerika Serikat Bantu Ukraina, Rusia Semakin Terkepung
Rusia bisa semakin terkepung setelah tiga negara Eropa bakal merapat bantu Ukraina, setelah sebelumnya Amerika terus kirim bantuan senjata.
Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen mengatakan pemerintahannya akan memberikan lagi bantuan keuangan senilai 110 juta euro (sekira Rp 1,6 triliun) untuk senjata, peralatan, dan pelatihan kepada Ukraina.
"Saya berharap kita di sini hari ini dapat menyepakati lebih banyak kontribusi. Dan tentu saja, Denmark siap melakukan bagian kita," kata Frederiksen pada konferensi donor internasional di Kopenhagen.
Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace dan Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov turut hadir dalam konferensi tersebut.
3. Inggris
Sementara itu, pemerintah Inggris melalui Menteri Pertahanan Ben Wallace mengumumkan pengiriman sistem peluncuran roket multipel (MLRS) ke Ukraina.
"Inggris juga akan memberikan sejumlah besar rudal M31A1 berpemandu presisi yang dapat menyerang target hingga 80 km jauhnya, memungkinkan Ukraina untuk terus mempertahankan diri melawan artileri berat Rusia," kata Kementerian Pertahanan.
Dalam pernyataannya, Wallace mengatakan bantuan senjata diharapkan mampu melawan artileri jarak jauh Rusia yang ditembakkan tanpa pandang bulu.
Masih mengutip CNN, ia mengklaim Inggris memberikan bantuan militer defensif kepada Kyiv untuk bertahan melawan invasi Rusia.
Baca juga: GAWAT! Perang Nuklir di Ujung Tanduk, Pertempuran Rusia vs Ukraina di Zaporizhzhia Jadi Penyebab
Pasukan Ukraina telah dilatih di Inggris tentang cara menggunakan peluncur.
Kementerian Pertahanan juga merinci peralatan yang saat ini dikirim ke Ukraina termasuk lebih dari 20 senjata self-propelled 155 milimeter; Senjata artileri 105 milimeter dan amunisi; lebih dari 50.000 butir amunisi untuk artileri era Soviet Ukraina; dan setidaknya 1.600 lebih senjata anti-tank.
Inggris dan negara-negara NATO lainnya juga berkomitmen untuk melatih hingga 10.000 tentara Ukraina dalam keterampilan infanteri.
Kementerian Pertahanan mengatakan Inggris dan sekutunya akan mulai membuat rencana aksi untuk mendukung Ukraina hingga 2023 dan seterusnya selama diperlukan.
Kabar lainnya, invasi Rusia ke Ukraina, berimbas pada pemotongan gas besar-besaran oleh Moskow kepada negara-negara Eropa.
Dalam konferensi pers di Berlin pada Kamis ini, Kanselir Olaf Scholz mengatakan akan meluncurkan program baru untuk meringankan beban masyarakat terkait krisis energi.
Diantaranya mencakup keringanan pajak untuk keluarga berpenghasilan rendah dan untuk masyarakat yang tidak mampu membayar tagihan energi.