Ibu Kota Negara

Pembangunan IKN Nusantara di Kaltim, Ciptakan Lapangan Kerja Menekan Angka Kemiskinan

Adanya kegiatan pembangunan IKN Nusantara di Kaltim, memberikan dorongan untuk menggairahkan daerah Kalimantan Timur

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDINATO
Kegiatan pembangunan infrastruktur di kawasan IKN Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Adanya kegiatan pembangunan ibu Kota Negara atau IKN Nusantara di Kaltim, memberi dorongan kemajuan, bisa menggairahkan daerah Kalimantan Timur, Senin (15/8/2022). 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Adanya kegiatan pembangunan ibu Kota Negara atau IKN Nusantara di Kaltim, memberi dorongan kemajuan, bisa menggairahkan daerah Kalimantan Timur, khususnya Penajam Paser Utara, Kukar dan daerah penyangga lainnya. 

Proses pemindahan Ibu Kota Negara bukan lagi sekadar wacana di atas kertas, saat ini sudah memulai beberapa kegiatan pembangunan yang terkait infrastruktur dasar, seperti di antaranya jalan dan bendungan. 

Dijelaskan oleh Perwira Seksi Administrasi Intelijen, Kapten Arh Anwar Ridwani kepada TribunKaltim.co pada Senin (15/8/2022) siang di Balikpapan. 

Katanya, dengan adanya program pembangunan IKN Nusantara di Kaltim, berimbas pada meningkatnya pembangunan.

Baca juga: Prioritaskan IKN Nusantara Kaltim dan Pemilu, Alokasi Khusus Pandemi Ditiadakan di RAPBN 2023

Baca juga: Jamin IKN Nusantara Tak Mangkrak, MPR Godok PPHN, Pengganti Jokowi Wajib Lanjutkan

Baca juga: Atasi Persoalan Banjir, Perbaikan Drinase di Pusat Ibu Kota Sendawar Kutai Barat Mulai Dikerjakan 

Baik di kawasan ibu Kota Negara atau IKN Nusantara maupun sekitarnya.

Seperti daerah-daerah penyangga yakni di antaranya Samarinda, Balikpapan, Paser dan Kutai Barat.

"Dari sana akan ada peningkatan di sektor ekonomi, ini jelas. Dan tidak kalah penting menciptakan lapangan kerja (untuk menekan kemiskinan)," ujarnya.

Karenanya, dia berharap agar masyarakat ikut mendukung program IKN Nusantara dan berperan dalam mengantisipasi peluang dampak negatif selama proses pembangunan.

Area jalan pintu masuk ke kawasan titik nol IKN Nusantara di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Area jalan pintu masuk ke kawasan titik nol IKN Nusantara di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur. (TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO)

Meminimalisir Sejak Dini

Detasemen Intelijen Kodam VI/Mulawarman membaca adanya dampak positif maupun negatif dari realisasi pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur

Mulai dari dampak negatif yang relatif membahayakan sehingga perlu diminimalisir sejak dini.

Perwira Seksi Administrasi Intelijen, Kapten Arh Anwar Ridwani menyebut ada beberapa dampak negatif yang bahkan sedikit sulit teratasi.

Utamanya mengenai pembebasan lahan yang kerap menjadi pembahasan. Pasalnya tidak sedikit kelompok masyarakat yang merasa dirugikan atas pembebasan lahan.

Baca juga: Pansus IKN DPRD DKI Jakarta Menilai Pemerintah Pusat Belum Siap Pindahkan Ibu Kota ke IKN Nusantara

"Kita sebagai aparat pastinya ikut mendukung ( IKN Nusantara). Karenanya kami ikut menyampaikan kepada masyarakat, agar ikut saja mendukung program pemerintah," cetus Anwar, Senin (15/8/2022).

Di samping itu, dampak negatif lainnya yang terbaca, adanya konflik kepentingan antar kelompok yang ingin turut andil dalam proyek pembangunan IKN Nusantara.

Dan terakhir, sambung Anwar, konflik lain yang dipicu akibat tingginya eksodus masuk ke Kaltim.

Disaat yang bersamaan, tetap ada iringan dampak positif yang menyertai pembangunan IKN Nusantara.

Dongkrak Pendapatan Warga

Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kabupaten Paser Utara (PPU), mendapat dukungan dari sejumlah pihak.

Karena pemindahan IKN Nusantara ini akan memberikan dampak kepada masyarakat, baik sisi peningkatan ekonomi atau pertumbuhan ekonomi hingga kemampuan sumber daya manusia (SDM).

Anggota DPRD Penajam Paser Utara, M Bijak menjelaskan, dengan pemindahan IKN Nusantara di Penajam Paser Utara ini akan memberikan dampak positif untuk kemajuan daerah ini termasuk dari sisi pendapatan masyarakat.

Ia mengatakan, untuk pendapatan masyarakat saat ini memang sudah mulai mengalami peningkatan khususnya pemilik warung dan penginapan.

Baca juga: Songsong Ibu Kota Negara Pindah, Penduduk Balikpapan Capai 200 Orang per Bulan

Baca juga: Daftar 11 Desa di Ring 1 IKN Nusantara, Jadi Etalase Kultur dan Budaya Indonesia

"Sekarang warung-warung dan penginapan mulai ramai. Ini dampak dari pemindahan IKN. Dulu sebelum IKN kan sepi-sepi saja," kata Bijak.

Selain itu, peningkatan SDM masyarakat juga sudah mulai dilakukan dengan memberikan pelatihan kepada masyarakat lokal.

Tujuannya, agar mereka mampu bersaing dengan pemindahan IKN Nusantara ini.

Anggota DPRD Penajam Paser Utara ini menambahkan, untuk sisi infrastruktur jalan juga sudah mengalami kemajuan.

Baca juga: Pindah Ibu Kota Negara ke Kaltim Berdampak pada Balikpapan dari Sisi Mobilitas Masyarakat

Bijak tetap berharap agar pemerintah juga memberikan kesempatan kepada masyarakat lokal untuk bisa melanjutkan pendidikan bukan hanya S1 namun hingga S3.

"Mungkin masyarakat lokal harus diberikan beasiswa agar mereka bisa melanjutkan pendidikan hingga S3, agar mereka betul-betul mampu bersaing nanti," katanya.

(TribunKaltim.co/M Zein dan Samir P)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved