Berita Nasional Terkini

Prioritaskan IKN Nusantara Kaltim dan Pemilu, Alokasi Khusus Pandemi Ditiadakan di RAPBN 2023

Prioritaskan IKM Nusantara Kaltim dan Pemilu maka alokasi khusus pandemi ditiadakan di RAPBN 2023. Simak penjelasan lengkap dari Menkeu Sri Mulyani.

Editor: Amalia Husnul A
Instagram smindrawati
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. Prioritaskan IKM Nusantara Kaltim dan Pemilu maka alokasi khusus pandemi ditiadakan di RAPBN 2023. Simak penjelasan lengkap dari Menkeu Sri Mulyani. 

TRIBUNKALTIM.CO - Menurut Menteri Keuangan, Sri Mulyani, alokasi RAPBN 2023 akan difokuskan untuk IKN Nusantara Kaltim dan Pemilu

Ada sejumlah catatan terkait dengan fokus RAPBN 2023 ke IKN Nusantara Kaltim dan Pemilu 2024, alokasi anggaran khusus ditiadakan dalam Rancangan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2023.

Pernyataan fokus RAPBN 2023 pada IKN Nusantara Kaltim dan Pemilu ini disampaikan Sri Mulyani dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (9/82022). 

Meski alokasi khusus pandemi dicoret di RAPBN 2023, namun menurut Menteri Keuangan, Sri Mulyani anggaran kesehatan reguler akan naik. 

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, "Anggaran kesehatan tidak lagi memberikan alokasi khusus untuk pandemi, tetapi anggaran kesehatan reguler akan naik dari Rp133 triliun menjadi Rp168,4 triliun, untuk memperkuat sistem kesehatan di Indonesia." 

Selanjutnya, Menteri Keuangan menjelaskan beberapa prioritas dalam RAPBN 2023 yang segera diajukan Presiden Jokowi pada 16 Agustus 2022 mendatang.

"Prioritas tahun depan adalah SDM, pembangunan infrastruktur, termasuk Ibu Kota Negara, dan juga penyelenggaraan  Pemilu yang harus mendapatkan prioritas dari sisi anggaran," katanya seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.tv

Baca juga: 2 Tahun IKN Nusantara Ditetapkan, Dongkrak Pendapatan Warga hingga Jalan Penajam-Sepaku Layak

"Kita akan menggunakan instrumen belanja pusat dan daerah untuk bisa mendukung berbagai program-program prioritas nasional," imbuh Sri Mulyani.

Eks Direktur IMF 2002-2004 itu juga menerangkan pendapatan negara tahun depan diprediksi menurun, sehingga menjadi salah satu pertimbangan dalam penyusunan RAPBN 2023.

"Untuk pendapatan negara, tahun depan memang menjadi salah satu yang perlu kita perhatikan, karena tahun ini windfall profit yang berasal dari komoditas sangat tinggi," terangnya.

APBN mendulang windfall profit berkat naiknya harga komoditas yang berimbas pada meningkatnya penerimaan pajak negara. Hingga akhir 2022 windfall profit diproyeksikan mencapai Rp 327,9 triliun.

Secara rinci, jumlah itu terdiri dari penerimaan pajak senilai Rp 279 triliun, ditambah pendapatan bea dan cukai, terkhusus bea keluar dari komoditas CPO sebesar Rp 48,9 triliun.

"Ini mungkin tidak akan berulang atau tidak akan setinggi ini untuk tahun depan," ujar Sri Mulyani.

Baca juga: Pembangunan IKN Nusantara Kaltim Baru Dapat Dilaksanakan September 2022, Anggaran sudah Disetujui

Kementerian PUPR Minta Tambah Anggaran Rp 6 T untuk IKN Nusantara

Untuk pembangunan IKN Nusantara di Kaltim, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR ) telah meminta anggaran tambahan Rp 6 triliun tahun depan. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved