Virus Corona
Kembali Ada Kabar Duka, Data Update Virus Corona Indonesia Hari Ini, Kasus Baru dan Pasien Meninggal
Inilah data Update Virus Corona Indonesia hari ini, jumlah kasus baru dan pasien meninggal.
TRIBUNKALTIM.CO - Inilah data Update Virus Corona Indonesia hari ini, jumlah kasus baru dan pasien meninggal.
Berdasarkan ddata Update Virus Corona Indonesia hari ini, kasus baru positif Covid-19 atau corona di Indonesia masih tinggi.
Oleh karena itu tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Melansir data Satgas Covid-19, hingga Senin (15/8) ada tambahan 3.588 kasus baru corona. Sehingga total menjadi 6.286.362 kasus positif Corona.
Baca juga: Terbaru! Terkuak Kondisi Sebenarnya Virus Corona di Indonesia Versi WHO, Cek Update Data Covid-19
Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus Corona bertambah 4.416 orang sehingga menjadi sebanyak 6.076.837 orang.
Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus Corona di Indonesia bertambah 21 orang menjadi sebanyak 157.247 orang.
Jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 53.127 kasus, berkurang 479 dari sehari sebelumnya.

Pemerintah meminta masyarakat memiliki tanggung jawab yang tinggi dan kolektif untuk mematuhi protokol kesehatan. Karena untuk menekan wabah Corona, dimulai dari menekan angka penularan.
Untuk itu, pemerintah menekankan pentingnya perilaku 5M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.
Berdasarkan banyak penelitian, rajin mencuci tangan bisa menurunkan risiko penularan virus, termasuk virus Corona sebesar 35persen.
Sementara memakai masker bisa mengurangi risiko penularan virus Corona hingga 45persen kalau memakai masker kain. Sementara kalau menggunakan masker medis, risiko penularan berkurang hingga 75persen.
Gejala Virus Corona terbaru
Sebelumnya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada akhir Juni 2022 memprediksi bahwa puncak gelombang subvaran Omicron BA.4 dan BA.5 akan terjadi pada pertengahan Juli 2022.
Meskipun begitu, ia menyebut jika puncak gelombang tersebut tidak akan setinggi kasus yang diakibatkan varian sebelumnya.
"Kalau Omicron mungkin butuh satu sampai satu setengah bulan untuk sampai ke puncak, ini (BA.4 dan B.5) kurang dari satu bulan," ujar Budi dikutip dari Kompas.com, Kamis (30/6/2022).
"Jadi sudah sampai puncak, turun lagi. Itu sebabnya kenapa saya bilang minggu kedua minggu ketiga Juli-lah puncaknya kita lihat angkanya di mana," lanjutnya.
Baca juga: Kasus Kematian di Singapura Disorot! Update Corona Indonesia dan Dunia Hari Ini, Cek Gejala Terbaru
Varian Omicron Centaurus masuk Indonesia
Di tengah kenaikan kasus harian Covid-19 di Indonesia, terdapat subvarian Omicron terbaru yang terdeteksi masuk ke Indonesia.
Varian tersebut adalah subvarian Omicron BA.2.75 atau sering disebut dengan Omicron Centaurus.
Budi menyebutkan bahwa pemerintah telah melakukan pantauan pada Omicron Centaurus yang telah tersebar ke 15 negara.
"Ini juga sudah masuk di Indonesia, satu ada di Bali karena kedatangan luar negeri, dua ada di Jakarta. Ya kemungkinan besar transmisi lokal sedang kita cari sumbernya dari mana,” ungkap Budi dikutip dari Sekretariat Kabinet RI, Senin (18/7/2022).
Gejala Omicron Centaurus
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono mengatakan bahwa tiga orang yang terinfeksi Omicron Centaurus di Indonesia tidak menderita gejala berat.
"Ada tiga kasus BA.2.75, semua kasus sederhana, tak terlalu berat," kata Dante dikutip dari Kompas.com, Selasa (19/7/2022).
Menurut keterangan para ahli, gejala infeksi dari Omicron Centaurus mirip dengan varian Omicron.
Berikut adalah gejala dari subvarian Omicron BA.2.75 atau Omicron Centaurus:
- Kehilangan penciuman (anosmia)
- Kehilangan rasa (ageusia)
- Muntah
- Diare
- Suhu tinggi atau demam
Baca juga: Update Corona Indonesia Hari Ini, Ada Kabar Duka Soal Pasien Wafat, Kasus Baru di Jakarta Disorot
- Batuk baru yang terus menerus
- Sesak napas
- Merasa lelah
- Badan Nyeri
- Sakit kepala
Hidung tersumbat atau berair
Kehilangan selera makan.
Omicron Centaurus memiliki tingkat penularan yang relatif cepat, meskipun tingkat keparahannya lebih ringan dari varian Delta.
Dante menyebut jika masyarakat tidak perlu khawatir dengan Omicron Centaurus, hal tersebut dikarenakan Kemenkes sudah mendeteksi virus tersebut di Indonesia.
"Jadi jangan khawatir soal BA.2.75, karena karakternya hampir sama dengan BA.4, BA.5 dan BA.1, BA.2," ucap Dante.
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.