Berita Internasional Terkini
TANPA RAGU China Bakal Basmi Penyusup, Diam-diam Dapat Dukungan Rusia, Putin Beber Provokasi Amerika
Tanpa ragu China bakal basmi penyusup, diam-diam dapat dukungan Rusia, Vladimir Putin beber provokasi Amerika Serikat.
“Sama sekali tidak ada akhir yang baik untuk kemerdekaan Taiwan dan campur tangan ekuatan eksternal tidak akan pernah berhasil," lamnjut Wei.
Baca juga: KALAU Bukan Perang, Lantas Latihan Militer China di Selat Taiwan untuk Apa? Simak Penjelasannya
Komando Timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) pada Senin menyelenggarakan patroli kesiapan tempur gabungan multi-unit dan latihan tembakan langsung di wilayah laut dan wilayah udara di sekitar pulau Taiwan.
Latihan penembakan dilakukan setelah lima anggota parlemen AS mengunjungi pulau Taiwan hanya 12 hari setelah kunjungan Ketua AS DPR Nancy Pelosi ke Taipei.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengklaim tanggapan China terhadap kunjungan damai itu sama sekali tidak perlu dan reaksinya dianggap berlebihan.
Salah satu komandan militer top Inggris Jim Hockenhull sebelumnya menuduh China melakukan tindakan eskalasi yang tidak berguna terhadap Taiwan.
Dikutip The Times, Hockenhull mengatakan tidak ada yang aneh dengan perjalanan Pelosi ke pulau itu, tetapi tanggapan China benar-benar tidak proporsional.
China menuntut AS untuk menghormati komitmen kebijakan Satu China.
Sebaliknya, Washington mengatakan tetap menghormati prinsip itu, namun menganggap tidak ada yang salah ke Taiwan.
Pada forum yang sama di Moskow, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan manuver Amerika mengenai Taiwan adalah provokasi yang direncanakan hati-hati.
Menurut Putin, itu langkah disengaja untuk mengacaukan kawasan dan mengalihkan masalah domestiknya.
Baca juga: Xi Jinping dalam Ancaman Besar, Taiwan Pamer Arteri Howitzer Usai China Latihan Militer
Sekarang AS bertekad untuk memprovokasi kepentingan inti Tiongkok, sebagai langkah strategis menghentikan meluasnya pengaruh China di dunia.
Lü Xiang, seorang peneliti di Akademi Ilmu Sosial China, mengatakan kepada Global Times, AS memperlakukan pulau Taiwan sebagai entitas politik.
AS khawatir jika tidak mempertahankan kebijakannya di Taiwan, dominasinya di Pasifik barat dan aliansinya dengan Jepang dan Korea Selatan akan goyah.
Bonnie Glaser, Direktur Program Asia di German Marshall Fund AS, dikutip The New York Times mengatakan delegasi Kongres AS lainnya diperkirakan akan mengunjungi Taiwan sebelum akhir bulan ini.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan China mengambil tindakan tegas untuk menjaga kedaulatan dan integritas teritorialnya.