Duka Saat Lomba Balap Karung, Ibu Muda di Tasikmalaya Meninggal Dunia Ketika Unggul di Perlombaan

"Pada saat kami datang ke TKP, korban sudah siap dimakamkan. Suami korban dan pihak keluarga menyatakan menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak akan menuntut siapapun," kata Kapolsek Mangkubumi Iptu Hartono.

Menurutnya, informasi dari keluarga, Rini diketahui menderita penyakit hipertensi dan baru saja melahirkan dua bulan lalu.

"Menurut keterangan keluarga, korban memiliki riwayat penyakit hipertensi, selain itu korban juga baru dua bulan lalu melahirkan," ungkap Hartono.

Sesuai keterangan para saksi, korban yang semula kondisinya tak menunjukkan sedang sakit ikut perlombaan balap karung dengan ceria, tapi tiba-tiba ambruk saat berlomba dan meninggal dunia.

Saksi mata Aef Saefudin (43) mengaku, korban sempat dilarang ikut serta lantaran baru melahirkan seorang anak.

"Warga setempat berupaya menolong korban setelah jatuh ke jalan aspal, karena di bagian kepala dan wajah paling dahulu membentur. Kami, warga melarikan menggunakan mobil ke klinik tapi nyawanya tidak tertolong setelah sampai di klinik," urainya.

Lomba di Balikpapan

Mengisi hari kemerdekaan 17 Agustus, berbagai RT di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur mulai mengadakan berbagai lomba.

Tak terkecuali di daerah Kecamatan Balikpapan Utara.

Lomba yang identik namun sempat terhalang akibat pandemi dua tahun terakhir, kini mulai mengemuka kembali.

Seperti yang diselenggarakan di RT 33 Kelurahan Gunung Samarinda, Balikpapan Utara, Balikpapan.

Baca juga: Agenda Bincang Milenial di Titik Nol IKN Nusantara, Rangkaian HUT ke 77 Kemerdekaan RI

Persis sebelum pandemi Covid-19, lombanya pun beragam, mulai dari tingkat anak hingga dewasa.

Ketua Panitia Lomba RT 33, Randi Septi merasa senang dengan kehadiran lomba-lomba di tengah masyarakat.

Pasalnya, agenda semacam lomba ini memberi dampak signifikan terhadap masyarakat.

Menurutnya, jadi ajang mempersatukan kembali.