Berita Nasional Terkini
Ayah Brigadir J Ungkap Asal Usul Rp 200 Juta di Rekening Yosua, Uangnya Kini Ada di Rekening RR
Ayah mendiang Brigadir Yosua atau Brigadir J, Samuel Hutabarat buka suara soal asal muasal uang Rp 200 juta yang ada di rekening anaknya.
TRIBUNKALTIM.CO - Samuel Hutabarat, ayah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat ungkap asal usul uang Rp 200 juta di rekening Brigadir J.
Sebelumnya, kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan bahwa uang di rekening Yosua 'dicuri' tersangka.
Pasalnya, Yosua yang sudah meninggal dunia pada 8 Juli 2022, namun 4 rekeningnya melakukan transaksi pada 11 Juli 2022.
Baca juga: Update! Kamarudin Simanjuntak Bongkar Dugaan Kenapa Brigadir J Dibunuh; Motif Pembunuh, Ragukan CCTV
Baca juga: Najwa Shihab Sebut Kasus Brigadir J Bisa Dijadikan Momentum untuk Benahi Sistem di Kepolisian
Sekitar Rp 200 juta uang di empat rekening Yosua berpindah ke rekening tersangka RR.
Kini, Samuel Hutabarat buka suara soal asal muasal uang Rp 200 juta yang ada di rekening anaknya.
Kasus pembunuhan Brigadir J yang kini membuat Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi jadi tersangka terus berlanjut.
Sejumlah hal jadi perhatian, termasuk uang Rp 200 juta yang ada di rekening Brigadir J yang raib.
Selain itu, asal usul uang itu jadi sorotan. Sebagai ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat pun buka suara.
Menurutnya, semasa hidup Brigadir J memang memiliki uang Rp 200 juta di rekeningnya.
Baginya, jumlah uang itu masih wajar dimiliki mendiang Brigadir J.
Sebelumnya, jumlah uang Rp 200 juta tersebut diungkap kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.
"Hanya informasi dari pengacara kita, perlu penelusuran lagi," ucapnya, Jumat (19/8/2022).
Namun secara umum Samuel mengatakan uang sejumlah Rp 200 juta sangat wajar dimiliki oleh Brigadir Yosua.
Baca juga: TERBONGKAR Bukti yang Buat Putri Candrawathi Susul Ferdy Sambo Jadi Tersangka Pembunuhan Brigadir J
Karena rata-rata penghasilannya setiap bulan Rp 5 juta, mengingat Brigadir Yosua telah bekerja selama 10 tahun.
"Tiap bulan rata-rata Rp 5 juta, sedangkan makan dia kan gak bayar, setahun aja Rp 60 juta, dua tahun Rp 120 juta, Kalau Rp 200 juta saya rasa di tabungan dia yang sudah bekerja 10 tahun hal yang wajar, tanggungan dia gak ada, dia sendiri lah," ucapnya.