Berita Nasional Terkini
Hasil Survei Pilpres 2024, Elektabilitas Ganjar Pranowo Ungguli Prabowo dan Anies Baswedan
Hasil survei Pilpres 2024, elektabilitas Ganjar Pranowo ungguli Prabowo Subianto dan Anies Baswedan
Penulis: Kun | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO - Elektabilitas Ganjar Pranowo tak terbendung sebagai tokoh yang digadang-gadang bakal nyapres di Pilpres 2024
Ya, elektabilitas Ganjar Pranowo tinggalkan Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Simak informasi seputar hasil survei terbaru SMRC menjelang Pemilu 2024.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menempati rangking teratas dengan dukungan 17,6 persen.
Ya, dukungan terhadap Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (Capres) semakin menguat.
Demikian temuan survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang bertajuk “Kecenderungan Elektabilitas Calon Presiden” yang disiarkan melalui kanal YouTube SMRC TV pada Minggu (21/8/2022).
Selengkapnya ada dalam artikel ini.
Baca juga: KPK OTT Kepala Daerah di Jawa Tengah, Kabarnya Ditangkap di Sekitar Gedung DPR, Bukan Ganjar Pranowo
Pada temuan survei terbaru ini, Ganjar konsisten unggul dalam semua simulasi atas semua tokoh yang potensial maju sebagai calon presiden (capres) lainnya di Pemilu 2024.
Dalam pertanyaan terbuka atau top of mind, responden menyebutkan nama calon presiden yang mereka dukung secara spontan, Ganjar menempati urutan pertama dengan dukungan 17,6 persen,
Disusul Prabowo Subianto 12,6 persen, Joko Widodo 12,5 persen, Anies Baswedan 9,1 persen, Ridwan Kamil 4,3 persen, dan nama-nama lain di bawah 2 persen. Masih ada 32,4 persen warga yang belum menyebutkan nama calon pada pertanyaan terbuka ini.
Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, menjelaskan dukungan spontan untuk Ganjar mengalami peningkatan.
Dari Maret 2021 ke Agustus 2022 dukungan spontan kepada Ganjar Pranowo naik dari 6,1 persen menjadi 17,6 persen ,
Sementara dukungan kepada Prabowo tidak banyak berubah dari 13,4 persen menjadi 12,6 persen , serta Anies cenderung naik dari 5,4 persen menjadi 9,1 persen .
Deni kemudian menuturkan alasan dukungan Ganjar naik secara signifikan.
Baca juga: Tak Ada Anies Baswedan, Kandidat Capres PSI di Pilpres 2024: Ganjar Pranowo hingga Jenderal Andika
Menurutnya, dukungan spontan untuk Jokowi saat ini cenderung pindah ke Gubernur Jawa Tengah tersebut.
"Ini terlihat dari tren dukungan untuk Jokowi dan Ganjar yang secara konsisten memiliki pola berkebalikan dari survei ke survei," kata Deni.
Ketika suara Jokowi turun, kata dia, dukungan untuk Ganjar naik.
Dalam 5 bulan terakhir dukungan kepada Jokowi turun dari 20,1 persen menjadi 12,5 persen (turun 7,6 persen ), sebaliknya dukungan spontan untuk Ganjar naik dari 10,3 % menjadi 17,6 % (naik 7,3 % ).
Dalam format pertanyaan semi terbuka dengan daftar 43 nama, Ganjar juga mendapat dukungan terbanyak 25,5 % , disusul Prabowo 16,7 % , Anies Baswedan 14,4 % , Ridwan Kamil 6 % , AHY 3,8.
Ganjar Pranowo Terancam Terpental Sebelum Pilpres 2024
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terancam akan terpental dan tak maju di Pilpres 2024 bila tetap nekat untuk menerima pindangan partai lain selain PDI Perjuangan.
Baca juga: Nonton Bareng Film Sayap-Sayap Patah, Ganjar Pranowo Sebut Masih Banyak Polisi Berdedikasi Tinggi
Namun demikian, sampai saat ini Ganjar Pranowo masih masih tegak lurus mengikuti perintah PDI Perjuangan (PDIP).
Direktur Eksekutif Voxpol Center Reseach and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago meyakini kader PDIP itu akan tetap memilih partainya ketimbang diusung koalisi parpol lain.
"Nah sejauh yang cermati memang Mas Ganjar belum pernah hadir di acara partai apapun.
Kalaupun diundang beliau belum siap untuk hadir di situ. Itu mungkin salah satu cara beliau menjaga apa maksud politiknya bahwa ini dia tidak mau ingin tergesa gesa, grasak grusuk atau ya istilahnya Bu Mega terlalu berambisi," ujar Pangi dalam diskusi bertajuk "Ganjar Bakal Tumbang Jika Keluar Kandang?" di Bakoel Koffie Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (10/8/2022).
Menurut Pangi, sampai detik ini dirinya belum pernah melihat sekalipun Ganjar menghadiri kegiatan yang dilakukan partai lain selain PDIP.
Hal ini ditengarai untuk menghormati fatsoen politik yang ada, dan bagian dari konsistensinya sebagai kader PDIP.
Lebih lanjut Pangi menilai, jika Ganjar memaksakan diri menuruti hasrat politiknya untuk menerima pinangan koalisi yang dibentuk parpol lain, maka hal ini bisa berakibat fatal bagi Ganjar di 2024.
"(Ganjar) tidak mau mengambil partai lain untuk bergabung dengan partai lain sejauh ini, mungkin ya resiko lain beliau di injury time atau last minute tidak diusung oleh PDIP pun mungkin beliau bakal siap tidak akan maju, walaupun momentumnya ada diusung oleh partai lain lewat KIB," beber Pangi.
Pangi menuturkan, berkaca pada data yang dimiliki lembaganya bahwa secara inter subyektif tingkat elektabilitas figur bakal capres tak sebanding dengan identitas partai (party ID).
Mengacu pada PDIP, Pangi menganggap party ID cukup kuat sehingga ini menguntungkan bagi siapa pun yang akhirnya diusung partai itu di pilpres 2024.
"Jadi artinya begini bahasa sederhana saya, kalau Pak Ganjar tidak diusung PDIP maka kerugian ada di PDIP sendiri.
Begitu juga Mas Ganjar juga akan merasakan kerugian itu karena basis mereka akan melemah sendirinya, gelembung popularitas mereka tidak kuat, strong voters hilang, basis segmen pemilih mereka juga akan lari sendiri sendiri.
Maka itu mutual understanding yang saling menguntungkan tadi," pungkasnya.
Baca juga: Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil Tertular Jokowi, Demam Ojo Dibandingke Farel Prayoga
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.