Berita Internasional Terkini
Amerika Serikat Mulai Khawatir Imbas Perang Rusia vs Ukraina, Perintahkan Warganya Mengungsi
Meningkatnya perang antara Rusia vs Ukraina kini membuat Amerika Serikat khawatir, dan sekarang perintahkan warganya untuk mengungsi.
TRIBUNKALTIM.CO - Perang antara Rusia dengan Ukraina ternyata membuat Amerika Serikat khawatir, terutama keselamatan warganya.
Sadar Rusia tak akan dengan mudah menghentikan perang di Ukraina, kini Amerika Serikat buru-buru mendesak warganya untuk segera mengungsi.
Keputusan meminta warganya mengungsi dari Ukraina bukan tanpa sebab, pasalnya hubungan Rusia dengan Amerika Serikat terus memanas.
Bukan tidak mungkin warga Amerika Serikat yang masih berada di Ukraina menjadi target Rusia.
Kendati meminta warganya segera mengungsi dari Ukraina, namun Amerika Serikat tak berhenti mengirimkan senjata canggih untuk melawan Rusia di medan perang.

AS mengatakan pihaknya yakin Rusia sedang bersiap untuk menargetkan infrastruktur sipil dan pemerintah dalam beberapa hari ke depan saat enam bulan perang.
Peringatan itu menyusul larangan oleh pemerintah Ukraina pada perayaan di ibukota Kyiv pada hari Rabu (24/8/2022), kemerdekaan dari pemerintahan Soviet karena kekhawatiran akan serangan.
Para pemimpin dari puluhan negara dan organisasi internasional akan mengambil bagian pada hari Selasa dalam apa yang disebut Platform Krimea dalam solidaritas dengan Ukraina pada peringatan enam bulan invasi Rusia.
Baca juga: Hari Kemerdekaan ke 31 Ukraina dari Uni Soviet, Bertepatan 6 Bulan Serangan Rusia
Baca juga: Laut Cina Selatan di Ambang Perang, Cina Berani Unjuk Gigi Jika Rusia Menang Telak Atas Ukraina
Sebagian besar akan melakukannya melalui video.
Di medan perang, pasukan Rusia melancarkan serangan artileri dan udara di wilayah Zaporizhzhia di tenggara Ukraina, di mana pertempuran telah terjadi di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, kata militer Ukraina.
Tetapi enam bulan setelah invasi Rusia pada 24 Februari di Ukraina, dan dengan ribuan kematian dan perusakan kota yang meluas, konflik terkunci dalam jalan buntu.
Pasukan Rusia menguasai sebagian besar wilayah selatan, termasuk di sepanjang pantai Laut Hitam, dan sebagian wilayah Donbas timur.
Prospek perdamaian tampaknya hampir tidak ada.
Khawatir lonjakan serangan Rusia, Kedutaan Besar AS di Kyiv pada Selasa mendesak warga AS untuk pergi jika mereka bisa.
"Departemen Luar Negeri memiliki informasi bahwa Rusia meningkatkan upaya untuk melancarkan serangan terhadap infrastruktur sipil dan fasilitas pemerintah Ukraina dalam beberapa hari mendatang," kata kedutaan, seperti dilansir CNA.