Pemilu 2024

Ridwan Kamil Teratas, Daftar 10 Tokoh yang Cocok Jadi Gubernur DKI Jakarta versi CSIS, Ada Gibran?

Ridwan Kamil urutan teratas, daftar 10 tokoh yang dinilai cocok jadi Gubernur DKI Jakarta versi CSIS. Ada Gibran dalam daftar tersebut?

Editor: Amalia Husnul A
Instagram ridwankamil
Gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil. Daftar 10 tokoh yang dinilai cocok jadi Gubernur DKI Jakarta versi CSIS. Nama Ridwan Kamil menempati urutan teratas, ada Gibran dalam daftar tersebut? 

TRIBUNKALTIM.CO - Popularitas Ridwan Kamil terus menanjak, bahkan nama pria yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat ini masuk berbagai survei untuk maju di Pemilu. 

Bahkan nama Ridwan Kamil masuk survei bursa calon untuk Pemilihan Presiden ( Pilpres ) 2024 dan Pemilihan Gubernur ( Pilgub ) 2024 untuk dua daerah sekaligus yakni Jawa Barat dan DKI Jakarta.

Dalam survei, Ridwan Kamil disebut menjadi calon terkuat untuk cagub petahana di Pilgub Jawa Barat dan juga potensial menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Menurut Centre for Strategic and International Studies ( CSIS ) nama Ridwan Kamil menempati urutan teratas untuk tokoh yang potensial menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Pria yang akrab diakrab Kang Emil ini mengungguli sejumlah nama termasuk Wakil Gubernur DKI Jakarta saat ini, Ahmad Riza Patria dan Gibran Rakabuming Raka, Walikota Solo yang juga putra sulung Presiden Joko Widodo ( Jokowi ).

Senin (22/8/2022) dalam diskusi publik bertema"Apa yang Sepatutnya Dikerjakan 2 Tahun Penjabat Gubernur DKI Jakarta 2022-2024?" di Gedung DPRD DKI Jakarta, CSIS menyampaikan sepuluh nama tokoh parpol dan non-parpol yang dinilai cocok menjadi Gubernur DKI Jakarta selanjutnya.

Menurut Kepala Departemen Politik dan Sosial CSIS Arya Fernandez  ada 10 tokoh yang dinilai cocok untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Arya Fernandez mengatakan, sepuluh tokoh yang dinilai cocok menjadi Gubernur DKI Jakarta ini dipilih berdasarkan 11 variabel kompetensi.

Baca juga: Kata Ridwan Kamil Saat Didukung Tokoh Sunda untuk Maju Pilpres 2024, Survei Elektabilitas Kang Emil

Ada sejumlah variabel kompetensi yang diujikan kepada 10 nama itu, yakni kemampuan kognitif, perencanaan, dan lainnya.

"Dari nama-nama itu kemudian kami scoring ya.

Ada 11 indikator variabel yang kami uji, kemampuan kognitif, kemampuan perencanaan, kemampuan memimpin di saat krisis," katanya seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com

"Kemudian, dari kesebelas variabel itu kami tetapkan rata-ratanya (nilai)," sambung dia.

Kata Arya, penilaian berdasarkan 11 variabel kompetensi kepada 10 nama toloh itu dilakukan oleh ahli yang memahami isu Ibu Kota.

Berdasarkan data CSIS, berikut merupakan nama tokoh dan rata-rata nilai masing-masing yang diurutkan dari nilai terbesar-terkecil:

1. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil: 7,11

2. Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir: 6,99

3. Menteri Sosial Tri Rismaharini: 6,78

4. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno: 6,76

Baca juga: Survei Algoritma, Ridwan Kamil Ungguli Sandiaga Uno, AHY dan Erick Thohir untuk Cawapres 2024

5. Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak: 6,2

6. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi: 5,92

7. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka: 5,87

8. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria: 5,57

9. Eks Anggota DPR Nusron Wahib: 5,45

10. Anggota DPR dari Daerah Pemilihan DKI Jakarta Ahmad Sahroni: 5,06

Arya sebelumnya berujar, CSIS mendapatkan 10 nama tokoh itu berdasarkan survei kepada ahli yang memahami isu di Ibu Kota.

"Ahli (yang disurvei) yang kami anggap memahami isu Jakarta, termasuk Pak Gilbert (Anggota DPRD DKI Jakarta)," kata Arya saat diskusi publik, Senin.

"Mayoritas ahli berpendapat bahwa yang dibutuhkan (Gubernur DKI Jakarta) adalah orang-orang yang memiliki kemampuan perencanaan dan eksekusi kebijakan. Jadi juga (bertindak sebagai eksekutor)," sambung dia.

Untuk diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ahmad Riza Patria bakal lengser pada 16 Oktober 2022.

Baca juga: Ridwan Kamil dari Arsitek Kini Jadi Gubernur, Masih Jago Gambar, Pamer Bikin Sketsa Situ Ciburuy

Usai Anies-Riza lengser, Presiden melalui Menteri Dalam Negeri akan memilih Penjabat Gubernur DKI Jakarta.

Lalu, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta bakal berlangsung pada 2024.

Sebelumnya, berdasarkan survei Cyrus Network bulan Juli 2022 lalu, nama Ridwan Kamil juga disebut potensial untuk maju di Pilkada DKI Jakarta.

Bermula dari tingginya popularitas dan elektabilitas Ridwan Kamil untuk menjadi cagub di Pilkada Jabar.

Dari 10 nama kandidat cagub Pilgub Jabar, nama Ridwan Kamil menjadi yang tertinggi.

Dari survey Cyrus Network, Ridwan Kamil berada di angka 64,3 persen, disusul Dedi Mulyadi 16,3 persen, Deddy Mizwar 5,0 persen, Dede Yusuf 4,8 persen, UU Ruzhanul Ulum 2,4 persen.

Bukan hanya menjadi cagub Jawa Barat, bahkan menurut Hasan Hasbi, Ridwan Kamil juga berpeluang mencoba keberuntungan ke provinsi DKI Jakarta.

"Sebelum survei Juli, RK juga sudah sangat kuat, sudah di atas 50 persen elektabilitasnya.

Jadi tetap terbuka peluang RK buat maju kembali di Jabar.

Bahkan kalau kau fair, RK juga bisa mempertimbangkan untuk maju di Pilkada DKI 2024," kata pengamat politik dan pendiri lembaga survei Cyrus Network, Hasan Hasbi seperti dikutip TribunJabar.id di artikel yang berjudul Elektabilitas Ridwan Kamil Meningkat, Pengamat Sebut 3 Partai Ini Cocok dengan Kang Emil.

Segera Tentukan Parpol

Hingga saat ini, Ridwan Kamil masih belum tergabung di partai politik tertentu.

Meski sudah melakukan silaturahmi dengan sejumlah petinggi parpol namun, Ridwan Kamil masih belum mengumumkan gabung dengan parpol tertentu. 

Hasan berpandangan ada banyak partai politik yang bisa dipilih oleh RK.

Diketahui, hingga saat ini, Ridwan Kamil belum tergabung dengan partai politik tertentu.

Berdasarkan penilaiannya, Ridwan Kamil bisa masuk partai politik yang memiliki latar belakang nasionalis dan religius.

"Secara karakter RK bisa cocok dengan Golkar, NasDem, atau Demokrat.

Tapi saran saya tokoh-tokoh politik yang mau jadi capres atau cawapres harus mau mendeklarasikan diri masuk menjadi anggota partai," katanya.

Kelima bakal calon sudah terjun masuk dalam partai politik.

Kata dia, langkah dan tujuan semakin terang.

Publik juga bisa memberikan simpati lebih.

"Tidak bisa terus menerus ingin berada di luar partai sambil terus memelihara keinginan untuk mencapai karir politik yang lebih tinggi, harus berpartai," katanya.

Baca juga: Bukan Hanya Capres atau Cagub Jabar, Ridwan Kamil Berpotensi Maju Cagub di Pilkada DKI Jakarta

(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved