Berita Nasional Terkini
Bakal Terbongkar yang Bohong di Kasus Penembakan Brigadir J, Bharada E Dijaga Ketat Saat Bertemu FS?
Seluruh tersangka pembunuhan berencana Brigarir J akan dihadirkan dalam proses rekonstruksi di Duren Tiga, Selasa (30/8/2022).
TRIBUNKALTIM.CO - Bakal terbongkar yang berbohong di kasus penembakan Brigadir J, Bharada E dijaga ketat saat Bertemu FS.
Seluruh tersangka pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J akan dihadirkan dalam proses rekonstruksi di Duren Tiga, Selasa (30/8/2022).
Kepolisian memastikan Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E akan ikut dalam proses rekonstruksi.
Artinya, Bharada E akan ketemu Ferdy Sambo setelah sebelumnya minta tak bertemu usai mengubah kesaksian.
Baca juga: Putri Chandrawati Dicecar 80 Pertanyaan Soal Brigadir J, Ini Profil dan Usia Istri Ferdy Sambo
Baca juga: Putri Chandawathi Keukeuh Jadi Korban Asusila Brigadir J, Kronologis Kejadian di Magelang Dibahas
Dilansir dari Kompas.tv, mantan Kapolda Jawa Barat Anton Charliyan menilai, seluruh peran para tersangka akan terlihat detail dalam rekonstruksi.
Mulai dari rencana pembunuhan, eksekutor pembunuhan, hingga menghilangkan barang bukti.
Seperti diketahui, tim khusus dari Bareskrim Polri bakal melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di Duren Tiga, Selasa (30/8/2022) mendatang.
"Siapa yang ikut serta dan membantu di sini (rekonstruksi) masing-masing tersangka akan diuji keterangannya," ujar Anton saat dihubungi di program Kompas Petang KOMPAS TV, Sabtu (27/8/2022).
Anton menambahkan, rekonstruksi ini sangat sempurna karena kelima tersangka dapat dihadirkan bersama.
Menurutnya, dalam rekonstruksi nanti, masing-masing tersangka akan beradu argumen.
Di momen tersebut, penyidik dapat mengetahui siapa pihak yang berbohong dan siapa pihak yang memperjelas fakta terjadinya tindak pidana.
Baca juga: Bukan Perselingkuhan, Putri Candrawathi Tetap Mengaku Korban Pelecehan Brigadir J
"Karena diperagakan langsung, maka kalau berbohong akan ketahuan, dia akan ragu-ragu. Mereka akan berdebat sendiri. Dari situ kita akan mengetahui apakah itu benar atau salah," ujar Anton.
Terkait dugaan pelecehan sebagai awal penyebab kejadian pembunuhan berencana Brigadir J, Anton menilai, dalam rekonstruksi nanti, bisa saja penyidik membuat tempat yang mirip dengan lokasi awal.
Meski kejadian di Magelang, namun proses saat rekonstruksi di Jakarta juga bisa dilakukan dengan merujuk keterangan saksi dan barang bukti.
Namun, menurut Anton, pada rekonstruksi di Duren Tiga nanti, penyidik ingin mengetahui peran dari masing-masing tersangka.