Berita Nasional Terkini

Bocoran Anggota DPR yang Diduga Bela Ferdy Sambo, Ketua IPW Ungkap Jejak Digital, Bilang FS Korban

Bocoran anggota DPR yang diduga bela Ferdy Sambo. Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso mengungkap jejak digitalnya. Dia bilang FS korban.

Editor: Amalia Husnul A
Tangkap layar YouTube Polri TV/Radio-Istimewa via TribunJakarta
Ferdy Sambo - Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso. Bocoran anggota DPR yang diduga bela Ferdy Sambo. Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso mengungkap jejak digitalnya. Dia bilang FS korban. 

TRIBUNKALTIM.CO - Ketua Indonesia Police Watch ( IPW ) Sugeng Teguh Santoso mengungkap dua anggota DPR yang menghubunginya setelah nama Ferdy Sambo mengemuka dalam kasus pembunuhan Brigadir J

Ketua IPW mengungkap jejak digital dari anggota DPR yang disebut membela Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir J tersebut di hadapan anggota Mahkamah Kehormatan Dewan ( MKD ) Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/8/2022).

Dalam pertemuan dengan MKD, Ketua IPW mengungkap perbedaan dua anggota DPR yang menghubunginya terkait Ferdy Sambo dalam kasus tewasnya Brigadir J.

Menurut Ketua IPW, salah satunya menyebut Ferdy Sambo adalah korban, sementara yang lain tidak berusaha memengaruhi, bahkan menyebut kasus Brigadir J janggal.

Kasus tewasnya Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo yang saat itu masih menjabat sebagai Kadiv Propam Polri mencuat Senin (11/7/2022, selanjutnya ada dua anggota DPR tersebut menghubungi Ketua IPW pada 12 Juli malam. 

Kasus ini baru muncul tiga hari setelah Brigadir J tewas yakni Jumat 8 Juli 2022. 

Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso mengatajan dua anggota DPR menghubunginya pada 12 Juli 2022 atau di awal-awal munculnya informasi tewasnya Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo.

Di awal kasus ini mengemuka, Brigadir J disebut tewas karena adu tembak dengan Bharada E.

Baca juga: Terbaru! Bharada E Tak Dianggap? Terkuak Janji Ferdy Sambo untuk Polisi Terdampak Kasus Brigadir J

Tembak menembak dengan Bharada E dikarenakan Brigadir J disebut berusaha melecehkan Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo

"Pada 12 Juli malam, ada dua anggota dewan. Satu, pertama mengirim WA (pesan WhatsApp)," kata Sugeng.

Awalnya, Sugeng mengatakan anggota DPR itu mengirimkan tautan berita soal pernyataan Komnas Perempuan yang menyebutkan bahwa istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, harus mendapat perlindungan.

Menurut Sugeng, ketika pesan dari anggota DPR tersebut tak terbaca karena banyaknya pesan yang masuk ke ponsel Sugeng ketika itu.

Tak lama, legislator itu menelepon Ketua IPW

Dikutip TribunKaltim.co dari Tribunnews.com di artikel yang berjudul TribunJakarta.com di artikel berjudul Terlacak Jejak Digital Anggota DPR RI Pembela Ferdy Sambo, Ketua IPW Kasih Bocoran Soal Sosoknya, Ketua IPW tersinggung dengan panggilan anggota DPR pada dirinya.

Ketua IPW ini merasa tersinggung dengan panggilan Dinda

Sugeng menuturkan, di awal obrolan, dirinya sempat tersinggung karena anggota dewan tersebut memanggilnya dengan sebutan "Dinda".

Padahal Sugeng tahu lawan bicaranya ini tak lebih senior dari dia.

Baca juga: Bukan Kapolri, Ferdy Sambo Bakal Diberhentikan Langsung oleh Jokowi, Cek Aturannya

Tanpa menyebutkan nama, Sugeng mengungkap bahwa wakil rakyat tersebut pernah menjadi pengurus suatu organisasi Hak Asasi Manusia (HAM) ketika dirinya sudah menjadi waktil ketua organisasi itu di tingkat nasional.

"Saya tidak sebut namanya.

Memang dia anggota dewan.

Dia apakah lebih tua dari saya atau tidak, yang pasti saya tidak pernah menjadi adik asuhnya," ujar Sugeng.

Meski sempat menegang, pembicaraan akhirnya tetap mengalir.

Sebut Ferdy Sambo Korban

Saat itu, kata Sugeng, anggota DPR tersebut menyebut bahwa Ferdy Sambo merupakan korban dalam kasus ini.

Anggota dewan itu bahkan tampak ikut kesal atas kasus yang menyeret Sambo.

"Jadi dia bilang FS itu korban.

FS ini dizalimi, harga dirinya diinjak-injak. Dan dia sangat menyesal mengapa bukan dia yang menembak (Brigadir J)," ungkap Sugeng.

Kepada Sugeng, anggota DPR ini menyampaikan narasi baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E di rumah dinas Sambo yang akhirnya menewaskan Yosua.

Sebagaimana narasi yang disampaikan polisi di awal, anggota dewan itu juga menyebutkan bahwa insiden baku tembak bermula dari pelecehan Brigadir J terhadap istri Sambo.

Baca juga: Jawaban Irjen Napoleon Andai Ada di Sel Penjara yang Sama dengan Ferdy Sambo

"Saya bilang, oke info ini saya tampung," balas Sugeng.

Sugeng juga mengungkap ada anggota DPR lain yang menghubunginya lewat telepon untuk membahas kematian Brigadir J.

Namun, Sugeng memastikan, anggota DPR ini tak berupaya memengaruhi pandangannya terkait kasus ini.

"Saya cuma nelepon sama dia. (Dia bilang) 'Enggak bang, ini soal kasus Sambo ini janggal'.

Dia tidak memengaruhi kalau ini," beber Sugeng.

Tiga hari setelahnya atau 15 Juli 2022, Sugeng juga mengaku mendapat telepon dari salah satu polisi berpangkat Komisaris Besar (Kombes).

Perwira menengah yang bertugas di Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Mabes Polri itu disebut Sugeng menyampaikan narasi kematian Brigadir J sama dengan pengakuan Sambo di awal.

"Sama ceritanya, persis sama anggota DPR yang pertama.

Pelecehan, korban, dia marah, FS (Ferdy Sambo) tidak ada di lokasi, sedang PCR," tutup Sugeng.

Baca juga: Jawaban Irjen Napoleon Andai Ada di Sel Penjara yang Sama dengan Ferdy Sambo

(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved