Berita Nasional Terkini
Ridwan Kamil Diteriaki Presiden saat Muktamar Persis, Jawaban Kang Emil dan Penjelasan PP Persis
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil diteriaki Presiden saat Muktamar Persatuan Islam ( Persis ). Respon Kang Emil dan penjelasan PP Persis
Kendati begitu, pihaknya mengungkapkan Persis memiliki kriteria sendiri soal calon pemimpin nanti.
Baca juga: GNIJ Bakal Gelar Rapimnas Dukung Ridwan Kamil Jadi Capres 2024, Dihadiri Wakil dari 34 Provinsi
Persis, kata dia, menantikan sosok pemimpin yang jujur dan adil serta amanah.
Secara implementatif, kata Haris pemimpin nanti harus mengerti permasalahan bangsa dan bisa memberikan solusi terhadap persoalan bangsa saat ini.
"Tahun 2023 atau 2024 ini kita ingin bangsa ini bisa lebih tertib dan lebih aman, betul betul jadi bangsa yang berkeadilan, bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan," ungkapnya.
Haris berharap, negara bisa lebih ramah dengan kaum muslimin serta nilai-nilai keislamannya.
"Bagaimana pun indonesia ini tidak bisa dilepaskan dari akarnya yaitu islam, tentunya Islam tidak bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan itu sendiri," katanya.

Elektabilitas Ridwan Kamil
Elektabilitas Ridwan Kamil sebagai cagub petahana di Pilgub Jabar cukup tinggi.
Dalam survei, Cyrus Network bulan Juli 2022 lalu, ada 10 nama kandidat cagub Pilgub Jabar.
Nama Ridwan Kamil menjadi yang tertinggi yakni di angka 64,3 persen, disusul Dedi Mulyadi 16,3 persen, Deddy Mizwar 5,0 persen, Dede Yusuf 4,8 persen, UU Ruzhanul Ulum 2,4 persen.
Tetapi bukan hanya menjadi cagub di Pilgub Jawa Barat.
Menurut pengamat politik dan pendiri lembaga survei Cyrus Network, Hasan Hasbi, elektabilitas dan popularitas yang baik harus dimanfaatkan oleh Ridwan Kamil untuk berlaga di kancah politik di 2024.
Bukan hanya menjadi cagub Jawa Barat, bahkan menurut Hasan Hasbi, Ridwan Kamil juga berpeluang mencoba keberuntungan ke provinsi DKI Jakarta.
Baca juga: Kata Ridwan Kamil Saat Didukung Tokoh Sunda untuk Maju Pilpres 2024, Survei Elektabilitas Kang Emil
"Sebelum survei Juli, RK juga sudah sangat kuat, sudah di atas 50 persen elektabilitasnya.
Jadi tetap terbuka peluang RK buat maju kembali di Jabar.