Berita Nasional Terkini
Alasan Bisa Kurangi Pendapatan, Sopir Angkot di Nunukan Protes Kehadiran Maxim
Puluhan sopir angkutan kota di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), memprotes kehadiran transportasi online Maxim
TRIBUNKALTIM.CO- Puluhan sopir angkutan kota di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), memprotes kehadiran transportasi online Maxim.
Aksi protes yang dilakukan, Selasa (30/08/2022), pagi ini digelar di Alun-alun untuk menyampaikan aspirasinya.
Herman perwakilan sopir angkot mengatakan pihaknya tidak menerima kehadiran Maxim khususnya roda empat di Pulau Nunukan.
"Kami tidak menerima Maxim khusus roda empat. Kalau roda dua tidak masalah. Tempat untuk kami mencari makan diambil sepenuhnya oleh Maxim," kata Herman kepada TribunKaltara.Com, pukul 12.00 Wita.
Baca juga: Memasuki Tahun ke-3, Maxim Indonesia Siap Memberikan Layanan Terbaik untuk Kehidupan Masyarakat
Baca juga: Satgas Pamtas RI-Malaysia Jegal Peredaran Sabu ke Nunukan, Berawal Curigai Kapal Melintas
Baca juga: Baznas Nunukan Belajar Pengelolaan Zakat di Berau
Herman menuturkan, kehadiran transportasi online roda empat itu membuat pendapatan mereka tiap hari turun signifikan.
"Sebelum ada Maxime kami bisa bawa pulang ke rumah uang minimal Rp150.000 per hari. Tapi sekarang ada yang Rp50.000, lalu ada yang dibawa itu bahkan ada yang tidak dapat sama sekali," ucapnya.
Tak hanya itu, Herman menyebut kendaraan roda empat yang digunakan oleh sopir Maxime berplat nomor luar daerah Kalimantan Utara (Kaltara) .
"Jumlah kendaraan angkot di Nunukan ada 200 lebih. Sementara kendaraan Maxime berasal dari luar Kaltara semuanya. Hanya dua yang berplat nomor KU (Kaltara). Sisanya plat L plat B, plat DD, dan DP. Mereka bayar pajak di luar tapi cari makan di sini," ujarnya.
Dia berharap permasalahan ini segera diselesaikan oleh dinas terkait termasuk kepolisian di Nunukan.
"Bila perlu aplikasi Maxime untuk kendaraan roda empat ditutup. Karena semua lahan kami mereka ambil, baik di kawasan Pasar Yamaker, RSUD Nunukan, Pangkalan Aji Putri, dan lainnya," tuturnya.
Kasat Lantas Minta Sopir Tidak Bertindak Reaktif
Terpisah, Kasat Lantas Polres Nunukan, AKP Arofiek Aprilian meminta agar para sopir angkot di Nunukan tidak bertindak reaktif saat berada di lapangan.
Hal itu disampaikan setelah adanya kejadian sopir Maxime yang dihentikan kendaraannya oleh beberapa sopir angkot saat melintas di Alun-alun Nunukan.
"Jangan bertindak reaktif. Masalah seperti ini rawan provokator. Jangan menyelesaikan masalah dengan pidana baru. Yang berhak hentikan kendaraan adalah anggota kepolisian. Jangan sampai jadi masalah baru," ungkap Arofiek Aprilian di Alun-alun Nunukan.
Arofiek menyampaikan komitmennya untuk menyelesaikan masalah ini secara bertahap.